Q&A Mei 2006

Q: Menurut penelitian ilmiah, kehidupan di bumi sudah ada sejak sekitar 5 milyar tahun yang lalu. Bagaimana menghubungkan hal ini dengan sejarah Alkitab yang ‘hanya’ ribuan tahun? Pertanyaan kedua, usia manusia purba (fosil yang ditemukan) sudah milyaran tahun, sedangkan kisah Adam hanya ribuan tahun, bagaimana menjelaskannya menurut Alkitab? Terima kasih.

Lie Khi Fuk

Pemuda GRII Kelapa Gading

A: Di sini yang terjadi bukanlah masalah antara ilmu pengetahuan dengan iman Kristen, tetapi antara ‘iman evolusi’ dengan iman Kristen. ‘Iman evolusi’ bukanlah studi dan data ilmiah. Semua paparan yang masih menggunakan kata “mungkin…,” “diperkirakan…,” “diduga…,” dan seterusnya bukanlah suatu paparan ilmiah. Dunia diperkirakan berusia sekian juta tahun, fosil ini diduga berusia sekian milyar tahun, dan seterusnya menunjukkan bahwa itu bukanlah fakta ilmiah. Sesuatu yang mungkin mari kita tanggapi juga dengan mungkin. Artinya, kalau mungkin satu juta tahun, berarti mungkin juga seribu tahun. Ini bukan ilmu. Ilmu berbicara tentang kepastian. Kita hanya bisa percaya apakah itu benar atau tidak. Kalau ini masalah kepercayaan, maka kita bicara di tataran iman.

Jika kita bicara tentang iman, maka kita sekarang adu antara iman Kristen yang berlandaskan Firman Tuhan, dengan ‘iman evolusi’ yang berlandaskan pikiran Pierre Teilhard de Chardin, Charles Darwin, Sir Julian Huxley, dan lain-lain. Siapakah mereka dan apa hak kita percaya kepada mereka lebih daripada kepada Firman Tuhan, yang sudah menyatakan diri sebagai kepercayaan begitu kokoh, hingga Kristus pun mempercayainya sebagai kebenaran? Apakah kita, sebagai orang Kristen, mempercayai manusia yang terbatas lebih daripada pengakuan dari Anak Allah sendiri?

Selain itu, banyak sekali fakta evolusi yang justru bertentangan dengan dirinya sendiri secara ilmiah. Dunia evolusi sampai hari ini masih bertempur tentang standar pengukur fosil dan alasan terjadinya dunia. Itu menunjukkan mereka sendiri tidak mempunyai standar sah untuk menjadi acuan mutlak. Banyak fakta ilmiah sejati melawan ‘iman evolusi’, khususnya hukum Mendel, yang sudah terbukti, di mana dinyatakan bahwa tidak ada kemungkinan pencampuran antar genus. Berbagai spesies dari genus yang sama bisa disilangkan, tetapi antar genus tidak bisa disilangkan. Itu semakin dibuktikan dengan perkembangan pengetahuan DNA saat ini.

Bahkan saat ini, banyak ilmuwan semakin sadar bahwa usia bumi tidak melewati 12.000 tahun. Ini pengertian yang lebih mendekati Firman Tuhan. Namun, bagaimanapun juga, iman seperti ini tetap harus kembali ke Alkitab, karena pada saat bumi terjadi, tidak ada manusia yang menyaksikan (karena belum dicipta), dan cara terbaik untuk bertanya adalah bertanya kepada yang mencipta alam semesta, yaitu Tuhan Allah sendiri. Bukankah demikian? Amin.

Pdt. Sutjipto Subeno