Q&A Oktober 2005

Q: Bagaimana pandangan Theologi Reformed tentang suara Tuhan? Apakah Tuhan terus bicara secara pribadi kepada tiap-tiap kita di luar Firmannya yang ditulis di Alkitab? Apakah selain Alkitab masih ada suara-suara itu?

Tuhan berbicara secara common grace di dalam general revelation dan saving grace di dalam special revelation. Tuhan berbicara melalui ciptaan, bintang, alam semesta dan segala ciptaan yang kita lihat. Tuhan berkata-kata menyatakan bijaksana-Nya, rencana-Nya, kuasa-Nya, kekekalan-Nya. Tuhan berbicara melalui tubuh kita yang dicipta dengan begitu complicated, harmonis, utuh dan sempurna. Tuhan berbicara melalui ciptaan dan juga melalui suara hati nurani. Sehingga di dalam intuisi kita ada suatu perintah untuk harus berbuat baik. Ketika kita berbuat jahat, ada suatu suara di hati nurani yang menegur, itu merupakan suatu wakil yang mewakili Tuhan. Namun hati nurani sudah dicemarkan oleh agama, sudah dibengkokkan oleh kebudayaan dan dikaburkan oleh kebiasaan kita yang berdosa dan adat istiadat. Orang Islam kalau makan daging babi merasa bersalah sekali, sedangkan orang Menado kalau makan daging babi bersyukur kepada Tuhan. Itu karena suara hati nurani berbeda. Suara hati nurani mewakili Tuhan. Tetapi agama, kebudayaaan, adat dan kebiasaan manusia berdosa sudah mempolusikan itu, sehingga tidak ada suara yang murni lagi. Meski demikian hati nurani tetap berfungsi sebagai cara Tuhan berkata-kata kepada manusia.

Tuhan berbicara melalui sejarah, melalui pimpinan-Nya pada saat-saat yang sangat khusus kita melihat campur tangan Tuhan untuk kebahagiaan seluruh umat manusia. Negara satu-satunya yang mengerti membuat bom atom pada waktu tahun 1940an itu adalah seorang keturunan Yahudi yang tinggal di Jerman yang saat itu dibawah pemerintahan Hitler, tetapi akhirnya Hitler harus kalah karena Tuhan tidak mengizinkan orang jahat seperti itu menguasai dunia. Tuhan campur tangan, ia membiarkan Hitler membenci orang Yahudi sehingga orang Yahudi lari dari Jerman dan bom atom tidak jadi dibikin di Jerman tetapi di Amerika. Ini berarti Tuhan berbicara kepada umat manusia

Tuhan berbicara melalui hukum-hukum alam yang diizinkan. Hukum-hukum negara yang tidak melawan Alkitab merupakan cara Tuhan bekerja melalui common grace. Ini merupakan cara Tuhan menahan kemungkinan manusia berdosa lebih banyak. Namun demikian semua itu hanya masuk ke dalam wilayah wahyu umum.
Di dalam wahyu khusus Tuhan berbicara melalui dua wilayah yang besar sekali: pertama, Tuhan berbicara melalui nabi-nabi dan rasul-rasul yang akhirnya dicantumkan dalam Kitab suci. God spoke to us in the Bible through the inspiration and revelation given through the prophets in the old testament and to the apostles in the new testament. Kedua, pada zaman akhir, Tuhan berbicara melalui Anak-Nya yang tunggal. Di luar dua ini tidak ada lagi wahyu yang ada hanya iluminasi Roh Kudus terhadap kitab suci yang sudah diinspirasikan oleh Roh Kudus. 

Q: Bagaimana ajaran doktrin Reformed menjelaskan Maleakhi 3:10-11? Apakah perpuluhan harus diberikan kepada gereja atau boleh diberikan kepada lembaga Kristen yang lain.

Kalau ada orang berkata perpuluhan itu tidak ada di Perjanjian Baru, maka tidak usah perpuluhan; jangan dengar dia. Perpuluhan itu milik Tuhan. Dan itu sudah dikatakan di dalam Perjanjian Lama. Tuhan PL juga adalah Tuhan PB dan Allah tidak berubah. Namun perpuluhan tidak menjadi suatu kepastian ikat karena dua hal, maksudnya itu milik Tuhan tetapi kalau memberi lebih dari itu terserah karena Tuhan suka menerima orang yang memberi dengan sukarela. Jadi ini dua prinsip: pertama, boleh lebih dan tidak usah diikat. Kedua harus sukarela.

Sebenarnya perpuluhan itu milik Tuhan dan perpuluhan bukan persembahan. Sesudah perpuluhan baru engkau mulai memberi persembahan. Banyak orang Kristen menjadi perampok di dalam gereja. Dan perampok yang paling besar adalah pendeta-pendeta yang tidak sesuai Alkitab yaitu mengambil perpuluhan. Ada pendeta-pendeta mengatakan di dalam Alkitab, perpuluhan itu miliknya suku Lewi. Suku Lewi melayani dan saya pendeta melayani maka perpuluhan milik saya. Mereka bukan pendeta tetapi pendusta, perampok rohani yang berjubah pendeta. Perpuluhan bukan milik pribadi. Dari 12 suku ada 1 suku yang melayani lalu 11 suku atau bisa juga dikatakan 12 suku lagi sebab suku dari keturunan Yusuf di bagi 2, yaitu suku Manasye dan Efraim memberikan perpuluhan untuk mendukung 1 suku tersebut. Berarti suku ini mendapat lebih 10% dari yang lain. Suku yang lain mendapat 90% sedang suku Lewi mendapat 1.2 bagian. Jadi kalau yang melayani Tuhan hidupnya lebih baik sedikit dari umat biasa, itu tidak salah. Hamba Tuhan pada saat yang perlu dia harus menolong orang miskin, dia mempunyai cukup uang untuk melayani Tuhan. Sehingga jangan menyiksa dan menekan hamba Tuhan karena harus pikul salib yang berat. Tetapi pendeta yang langsung memiliki seluruh persembahan adalah perampok. Misalnya 5000 anggota perpuluhan diambil satu orang, berapa kaya dia. Gerakan Reformed ini menjadi satu contoh bagaimana kita mengerjakan segala sesuatu demi Tuhan, Kerajaan-Nya bukan demi pribadi.

Perpuluhan diberikan kepada siapa?  Kalau gerejamu melakukan kehendak Tuhan dengan semua aspek yaitu berbakti, bersekutu, mengabar injil, membantu orang miskin / diakonia, maka berilah semua perpuluhan sepenuhnya kepada gerejamu. Tetapi kalau gerejamu banyak tidak melakukan kehendak Tuhan, malas mengajar Injil, malas melayani, maka engkau boleh memberikan perpuluhan itu kepada instansi-instansi yang mengabar Injil, mengirim misionari, mencetak Kitab suci dsb.

Sayangnya banyak orang Kristen memakai kebebasan mengelola uang secara tidak bijaksana, sehingga banyak pendeta mengambil perpuluhan sebagai milik pribadi. Jangan karena jubah pendeta seorang menjadi hamba Tuhan, jangan karena plang gereja menjadi rumah Tuhan. Harus melihat doktrin, hidup, kejujuran, pelayanan dan betul setia sebelum memberikan uang mendukung. Banyak orang Kristen terlalu bodoh sehingga kelak bertemu Tuhan baru mulai ngerti hal yang seharusnya saya kerjakan, saya belum kerjakan,  uang saya mendukung yang tidak beres, dan yang beres tidak saya dukung. Pada waktu engkau mau bertobat, tidak ada kesempatan.