Berhati Luas (2)

Pdt. Dr. Stephen Tong pernah berkata, salah satu orang yang paling sulit dipakai Tuhan
adalah orang berjiwa sempit. Orang berjiwa sempit adalah orang yang hatinya tidak cukup
lagi menampung orang lain dan segala kelemahannya, hatinya hanya cukup untuk dirinya
dan kepentingannya (Baca juga Berjiwa Luas).

Kita memang cenderung untuk mengangkat yang satu dan merendahkan yang lain, tanpa
melihat kekayaan keragaman anggota tubuh Kristus secara positif. Di dalam penekanan ini,
semua anggota tubuh Kristus diajar untuk memiliki hati yang luas, yang siap menampung
semua bagian dan rela melayani semua.

Berhati luas bukanlah suatu hal yang akan terjadi dengan sendirinya, karena secara
natur kita orang berdosa adalah orang-orang yang self-centered, berhati luas berlawanan
dengan natur tersebut. Kita harus mengasah dan memperluas hati kita kalau kita terbiasa
hanya berdoa untuk diri kita, keluarga kita, gereja kita, golongan kita. Jemaat Korintus
mempunyai penyakit ini. Mereka suka terhadap hamba Tuhan tertentu. Ada yang berkata
saya golongan Paulus, golongan Kefas, golongan Apolos, bahkan golongan Kristus!
Hati mereka tidak cukup luas untuk menampung Paulus dan Apolos sekaligus. Mereka
cenderung mempertentangkan bukannya mengambil kekayaan keragaman mereka semua.
Sikap kekanak-kanakan yang suka bertanya-tanya kalau Superman lawan Thor, siapa yang
menang yah? Mereka lebih senang menonton keduanya bertarung dibanding keduanya
bergabung melawan musuh.

Jemaat Korintus adalah jemaat yang dianugerahkan banyak berkat dan karunia seperti yang
Paulus tulis di 1 Korintus 12. Jemaat Korintus juga berada di lokasi yang sangat strategis,
mempunyai kesempatan di mana Paulus dapat datang secara khusus ke tengah-tengah
mereka, namun anugerah besar tidak menjamin hati yang luas.

Kristus berkata, “Sangkal diri, pikul salib, dan ikutlah Aku.” Langkah untuk berhati luas
adalah dengan menyerahkan diri, menyangkal diri. Bagaimana Kristus inkarnasi, di mana
kekekalan menembus kesementaraan, the boundless menembus the limited space.
Demikian juga ketika ada Kristus dalam hidup kita, keluasan tersebut memenuhi kita,
meluber keluar.