Renungan Mingguan Khusus Pillar Online
Mazmur 51 (Bagian 2)
Menyambung dari renungan PILLAR bulan yang lalu (Mzm. 51:1-8), kita akan mempelajari lebih lanjut mengenai Mazmur 51 bagian yang kedua (Mzm. 51:9-15). Dari awal mula Kitab Kejadian, problem ketidaksetiaan alias perzinahan sudah muncul sejak Kejadian 3 ketika manusia jatuh di dalam dosa. Masalah ketidaksetiaan dan imoralitas seksual ini terjadi pada bangsa-bangsa di sekitar Israel dengan dewa-dewa mereka dari zaman ke zaman seperti Kanaan, Yunani, Romawi, dan lainnya, dan bangsa Israel dipanggil untuk hidup kudus dan dipisahkan dari mereka semua.
Di tengah-tengah maraknya perkembangan teknologi, salah satu industri yang memiliki perputaran uang sangat besar adalah pornografi. Dengan media sosial instant messaging, bukan hanya foto tapi bahkan video yang bisa dihapus sekejap sesudah ditonton menjadikan penyebaran sekian pixel daging telanjang (meminjam istilah dari Philip Yancey) itu sangat masif.
Melihat keadaan zaman sekitar kita yang arusnya sangat deras, kita pun harus terus waspada, takut dan gentar, serta belajar untuk setiap hari berdoa dan meminta ampun untuk pergumulan kita dan bangsa kita. Dan meskipun vulgar, kita perlu saling mengajar dan mengingatkan satu sama lain mengenai pergumulan dari Raja Daud bagaimana dia berespons ketika jatuh di dalam dosa dan bergumul untuk kembali kepada Allah dan bagaimana Allah mengajarkan hikmat kebenaran di dalam batin seperti yang sudah kita pelajari di bagian yang pertama. Seperti apakah teriakan Daud dan karakter Allah apakah yang dapat kita pelajari pada bagian kedua ini?
Bagian kedua ini merupakan puncak pengakuan dosa dari Daud yang tertulis di ayat 10-12.
1. Jadikanlah hatiku tahir ya Allah dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh.
Di dalam bahasa Inggrisnya disebutkan Create in me a clean heart and renew a right
spirit. Ini merupakan pekerjaan yang hanya bisa dikerjakan Tuhan dengan menciptakan
dan memperbarui.
2. Jangan membuang aku dan mengambil Roh-Mu yang kudus.
Di dalam bahasa Indonesia disebutkan “roh-Mu yang kudus” tetapi di bahasa Inggris
disebut “Roh Kudusmu”. Kita percaya bahwa Roh Allahlah yang senantiasa menopang
dan memberi kehidupan kepada kita. Bahkan Roh Allah yang sama mengurapi Koresh,
raja kafir itu, untuk menjalankan fungsinya sebagai raja yang memberikan keadilan dan
kebenaran kepada masyarakat. Roh Kudus juga dikatakan tidak pernah akan meninggalkan
orang percaya untuk selama-lamanya di Perjanjian Baru. Dan dalam kasus “janganlah
mengambil Roh-Mu yang kudus daripadaku”, kita percaya bahwa ini adalah kehadiran
Roh Kudus Allah di dalam bentuk perkenanan pelayanan Daud sebagai orang Kristen dan
raja yang kudus di hadapan-Nya.
3. Bangkitkanlah kembali kegirangan karena keselamatan-Mu lengkapi dengan roh yang
rela.
Keselamatan seharusnya membawa kita bergirang yang bersumber dari roh yang rela.
Sama halnya dengan prinsip memberikan persembahan dengan sukacita dan kerelaan,
demikianlah kehidupan keselamatan di dalam Kristus akan membawa kita kepada
perasaan sukacita dan kerelaan di dalam petualangan perjalanan bersama dengan Tuhan.
Jadi, kita belajar memohon (1) hati ditahirkan, (2) batin diperbarui, dan (3) roh yang teguh. Selain itu, kita juga memohon (4) Tuhan tidak membuang, (5) Roh yang kudus, (6) kegirangan, dan (7) roh yang rela. Karena kita sadar betul bahwa tidak bisa kita menyucikan diri sendiri dengan kekuatan kita, tetapi hanya oleh kasih karunia Tuhan dan pertolongan Tuhan maka kita berada dalam proses penyucian. Di dalam butir (1)-(3) kita memohon pembaruan hati, (6)-(7) kita memohon kesiapan hati melaksanakan panggilan kehidupan Kristen. Sedangkan, (4)-(5) merupakan puncak dari doa pertobatan ini yang menyatakan kerinduan hati: memohon dan menginginkan Tuhan sendiri.
Apakah respons kita terhadap dosa-dosa kita setiap hari baik besar maupun kecil, baik pikiran maupun perkataan dan perbuatan kita yang tidak berkenan di hati Allah? Kita dapat belajar menaikkan doa-doa pertobatan kita dengan memohon pembaruan hati, memohon kerinduan hati, dan memohon kesiapan hati yang merupakan ekspresi dari menginginkan Tuhan sendiri. Kiranya Tuhan yang telah memberikan dirinya 2.000 tahun lalu senantiasa menjadi peringatan bagi kita tiap-tiap hari. Amin.
September 2018
2 tanggapan.
1. Alfredi Giñting dari medan berkata pada 30 September 2018:
Memberi pencerahan tentang Doa yang benar
2. Martua Siringoringo dari Jakarta berkata pada 11 October 2018:
Roh Kudus adalah yang memberi hidup atau yang menuntun hidup atau yang menggerakkan hidup. Artinya Allah yang punya Roh, dan Roh Allah itulah yang mengendalikan hidup orang yang percaya yang berada pada jalan Allah. Itulah sebabnya setiap dalam doa kita supaya Allah jangan mengambil RohNya dari kita, agar hidup kita berada dalam kebenaran, karena firman Allah adalah kebenaran
Silakan memberikan tanggapan, saran ataupun komentar di bawah.
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan ataupun mencabut komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah ataupun berisi kebencian.
1. Bersyukur untuk Sidang Tahunan Sinode (STS) GRII yang diadakan pada tanggal 28-30 Desember 2020. Berdoa kiranya melalui STS ini, setiap cabang GRII dapat mengerti visi dan misi Gerakan Reformed Injili dan dimampukan Tuhan untuk bekerja sama satu dengan yang lainnya demi mencapai visi dan misi tersebut. Berdoa untuk setiap pemimpin Gerakan Reformed Injili, kiranya Roh Kudus mengurapi mereka dalam memimpin dan melayani zaman ini dengan kepekaan dan pengertian akan kehendak dan isi hati Tuhan.