Renungan Mingguan Khusus Pillar Online
Di tengah-tengah keadaan yang tidak pasti belakangan ini, seperti terorisme dan radikalisme, sesungguhnya tempat pertolongan, tempat perlindungan, dan tempat kita bernaung adalah Allah kita yang hidup. TUHAN adalah kekuatan kita, gunung batu, dan kota benteng kita.
TUHAN adalah kekuatan kita (ayat 2)
Di dalam Mazmur 18, kita melihat bagaimana Daud merefleksikan perjalanan hidupnya
bersama Tuhan dan bagaimana Tuhan itu sanggup melepaskan dia dari cengkeraman semua
musuhnya seperti Goliat, orang-orang Filistin, dan juga dari tangan Saul. Di dalam
menggambarkan kekuatan TUHAN Allahnya, Daud tidak segan-segan menggunakan banyak
sekali metafora sebab satu ungkapan saja tidak cukup melukiskan kekuatan dan keperkasaan
Allahnya. Dia mengatakan, “Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan
penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk
keselamatanku, kota bentengku!” Daud yang merasakan pertolongan TUHAN-nya secara
pribadi dan mendalam menggunakan imbuhan “ku” pada 9 atribut yang menjelaskan
TUHAN-nya. Kita melihat bagaimana kekuatan TUHAN dinyatakan melalui pujian Daud
dan kita diingatkan sekali lagi betapa kuat, hebat, gagah, dan perkasa-Nya TUHAN kita.
TUHAN itu layak dipuji (ayat 4)
Menyadari TUHAN yang kuat dan pernah menyelamatkan Daud, dan juga pernah
menyelamatkan kita dari berbagai pergumulan di masa lalu, kita bisa tetap berharap kepada-
Nya di masa kini. Oleh karena kekuatan dan keperkasaan-Nyalah kita diselamatkan dan
sebab itu Dia layak dipuji. Pertolongan-Nya telah menyelamatkan kita dari lilitan maut,
kejahanaman yang menimpa kita, belitan kuburan, dan perangkap maut. Berapa kali dalam
hidup kita, kita diselamatkan dari marabahaya kecelakaan, rencana dan reka-reka orang yang
bermaksud jahat kepada kita, sakit penyakit dan salah keracunan makanan yang fatal, dan
juga pengambilan keputusan yang salah yang dapat mencelakakan kita, keluarga, dan orang-orang
di sekitar kita?
TUHAN itu mendengar doa (ayat 7)
Kita bisa yakin bahwa kita bisa tetap berharap kepada-Nya karena Dia mendengar doa dan
seruan kita bahkan dan terlebih lagi ketika kita berada dalam kesesakan. Ya, sungguh, dia
mendengar saat kita berteriak minta tolong. Ya, sungguh, dia mendengar ketika kita berada di
dalam posisi yang paling terjepit sekalipun dan Dia segera bertindak di dalam murka-Nya dan
misteri-Nya.
TUHAN yang bertindak (ayat 8)
Ketika TUHAN bertindak, segenap kuasa dan kekuatan di dalam alam semesta bekerja untuk
mendatangkan kebaikan bagi umat pilihan-Nya. Semua elemen fisik dan metafisik bekerja
bersama-sama untuk mendatangkan keselamatan bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan
rencana Allah. Dan TUHAN mengerjakan keselamatan kita itu di dalam misteri
pemeliharaan-Nya (His mysterious providence). Dia bertindak secara misterius yang
terkadang kita tidak mengerti, terkesan asing, dan mengerikan tetapi keselamatan itu
dinyatakan pada akhirnya. Van Til mengatakan bahwa orang dunia memiliki konsep misteri
dan demikianlah orang Kristen juga, tetapi yang membedakan konsep misteri orang dunia
dengan konsep misteri orang Kristen adalah orang Kristen bisa tetap tenang di dalam
menghadapi misteri tersebut karena Allah orang Kristen itu dapat dipercaya oleh kerelaan-
Nya masuk ke dalam perjanjian dengan orang Kristen di dalam Anak-Nya. Allah kita yang
misterius dan tidak bisa dipegang, ditebak, dan mengerikan ini dapat dipercaya karena Dia
dapat dipegang, ditebak, dan sesungguhnya penuh pengampunan melalui isi hati-Nya di atas
kayu salib.
Allah kita ini digambarkan dengan gempa bumi dan gunung bergoyang ketika Dia murka. Asap membubung dari hidung-Nya, api menjilat dari mulut-Nya, dan langit ditekuk-Nya. Kegelapan di sekeliling-Nya menjadi persembunyian-Nya dan dari sinar-Nya maka awan kelam pekat ditembusi oleh hujan es dan bara api-Nya. Seperti apa yang Salomo katakan di dalam Amsalnya bahwa kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu dan pekerjaan-Nya tidak dapat terselami dari awal sampai akhir, kita pun melihat bagaimana TUHAN kita bertindak di dalam misteri. Tetapi puji TUHAN bahwa semua itu dilakukan demi keselamatan kita (ay. 17-20) dan misteri yang tersembunyi selama berabad-abad itu telah dinyatakan di dalam Injil keselamatan-Nya (Ef. 3) sehingga kita tidak usah khawatir menghadapi apa pun yang tidak menentu di dalam dunia ini. Kiranya kita bisa tinggal tetap dengan tenang di dalam Kristus karena di dalam Dia dinyatakan isi hati Bapa yang terbuka lebar mengasihi kita, mendatangkan kebaikan bagi kita, demi hormat, kepujian, dan kemuliaan-Nya sendiri. Soli Deo Gloria.
Mei 2017
Silakan memberikan tanggapan, saran ataupun komentar di bawah.
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan ataupun mencabut komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah ataupun berisi kebencian.
1. Bersyukur untuk Sidang Tahunan Sinode (STS) GRII yang diadakan pada tanggal 28-30 Desember 2020. Berdoa kiranya melalui STS ini, setiap cabang GRII dapat mengerti visi dan misi Gerakan Reformed Injili dan dimampukan Tuhan untuk bekerja sama satu dengan yang lainnya demi mencapai visi dan misi tersebut. Berdoa untuk setiap pemimpin Gerakan Reformed Injili, kiranya Roh Kudus mengurapi mereka dalam memimpin dan melayani zaman ini dengan kepekaan dan pengertian akan kehendak dan isi hati Tuhan.