Renungan Mingguan Khusus Pillar Online
Mazmur 40
Pada bagian awal mazmur ini Daud berdoa syukur kepada TUHAN dan menyaksikan
kebaikan Tuhan. Dia menanti-nantikan Tuhan dan Tuhan akan menyendengkan telinga-Nya
dan mendengarkan seruan-Nya. Kita bisa mengingat masa lalu betapa baiknya Tuhan itu.
Tuhan pernah menyelamatkan Daud dari keadaan terjepit dan kehancuran, menegakkan
kakinya untuk dapat berjalan teguh, dan memberikan nyanyian baru kepada Daud. Dan inilah
yang indah, respons dari kesaksian kita membuat orang takjub dan menjadi takut. Takut
untuk apa? Takut untuk percaya juga kepada-Nya. Takut yang bukan membuat orang lari tapi
justru membuat orang untuk mendekat dan percaya kepada-Nya.
Berbahagialah orang yang memercayakan dirinya kepada-Nya! Dan inilah orang yang memercayakan diri kepada-Nya: mereka yang tidak akan menahan-nahan mulut bibirnya untuk memuji kebesaran dan keselamatan dari Tuhan. Mengapa? Karena mereka tahu bahwa Tuhan juga tidak akan menahan-nahan rahmat-Nya kepada orang yang dikasihi-Nya.
Dan seperti pemazmur, inilah keadaan kita sekarang, berada di dalam ketegangan wilayah already-not yet. Sudah ditolong tetapi belum ditolong. Sama seperti Tuhan Yesus sudah datang 2.000 tahun yang lalu, sudah menang, tetapi masih belum datang kedua kali, kita mohon pertolongan-Nya dan menantikan Dia. Dan di dalam konteks Mazmur 40, Pemazmur melihat pertolongan Tuhan di masa lalu, meyakini pertolongan Tuhan dan karakter Tuhan yang tidak berubah, memuji keselamatan yang dari Tuhan, dan sebenarnya sedang bergumul dan berteriak minta tolong. Memohon belas kasihan Tuhan untuk menolong dan meluputkannya. Sekaligus memohon agar Tuhan tidak menunda-nunda pertolongan-Nya. Mari kita memohon belas kasihan Tuhan agar kita boleh diberikan kekuatan untuk hidup sungguh-sungguh dan suci menantikan kedatangan-Nya yang kedua kali. Amin.
Januari 2018
Silakan memberikan tanggapan, saran ataupun komentar di bawah.
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan ataupun mencabut komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah ataupun berisi kebencian.
1. Bersyukur untuk Sidang Tahunan Sinode (STS) GRII yang diadakan pada tanggal 28-30 Desember 2020. Berdoa kiranya melalui STS ini, setiap cabang GRII dapat mengerti visi dan misi Gerakan Reformed Injili dan dimampukan Tuhan untuk bekerja sama satu dengan yang lainnya demi mencapai visi dan misi tersebut. Berdoa untuk setiap pemimpin Gerakan Reformed Injili, kiranya Roh Kudus mengurapi mereka dalam memimpin dan melayani zaman ini dengan kepekaan dan pengertian akan kehendak dan isi hati Tuhan.