Renungan Mingguan Khusus Pillar Online
Di tengah-tengah kehidupan kota besar yang bising, penuh tuntutan, dan kompetisi, nilai-nilai kehidupan tradisional perlahan tergerus. Keramahan dan rasa saling percaya tidak lagi terwujud secara nyata di dalam masyarakat. Sebagian keramahan dan kepercayaan yang ada pun mungkin palsu. Manusia menjadi tertekan dan tidak lagi (atau tidak ada waktu lagi) saling menghargai. Apakah dengan tidak adanya waktu menyebabkan manusia bebas dari tuduhan tersebut, karena hati nurani dan pikirannya tidak sadar dirinya terbawa oleh arus zaman ini? Manusia yang tertekan bisa menjadi depresi bahkan mengalami schizophrenia secara real maupun tidak. Manusia menjadi memiliki kompartemen-kompartemen komunitas yang beragam dan hidupnya terpecah-pecah. Bagaimana kita dapat melihat Tuhan Yesus Kristus datang untuk menyembuhkan semuanya ini?
Tuhan Yesus datang...
memulihkan kepercayaan manusia yang rusak.
Tuhan Yesus datang...
memulihkan nilai manusia yang berharga di mata-Nya.
Tuhan Yesus datang...
memulihkan jiwa manusia yang terpecah-pecah.
Tuhan Yesus datang dengan sentuhan hangat dari surga...
untuk memulihkan kepercayaan manusia yang kesepian dan terasing.
Tuhan Yesus datang dengan tatapan mata yang tulus kepada kita...
untuk menunjukkan betapa berharganya kita yang hancur.
Tuhan Yesus datang dengan memberikan rangkulan...
untuk mendamaikan jiwa kita yang bingung.
Dan Tuhan Yesus melakukannya dengan mengorbankan diri-Nya bagi Anda dan saya. Amin.
Oktober 2015
Silakan memberikan tanggapan, saran ataupun komentar di bawah.
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan ataupun mencabut komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah ataupun berisi kebencian.
1. Kita mengucap syukur untuk penyertaan dan pemeliharaan Tuhan atas rangkaian Gospel Rally, Seminar, dan Grand Concert Tour di Australia dan Selandia Baru pada akhir Oktober dan awal November ini.