Judul : From Faith to Faith
Pengarang : Pdt. Dr. Stephen Tong
Penerbit : Momentum
Cetakan : Pertama (Agustus 2004)
Tebal : viii + 135 halaman
Di tengah banyaknya buku-buku theologi dengan tema-tema menarik yang terkesan sangat aplikatif, tema “iman” menjadi tema yang kurang populer. Adakah orang Kristen yang belum mengenal istilah iman? Adakah orang Kristen yang tidak beriman kepada Tuhan? Bagi kita, iman menjadi satu istilah yang sudah dimengerti dan tidak menarik untuk dibahas lagi. Tetapi jika kita diminta menjelaskan, bagaimana iman kepada Kristus menyebabkan kita dapat diselamatkan, dan sebagai orang yang beriman, apa manifestasi iman itu di dalam hidup kita sehari-hari, yang membedakan kita dengan orang yang tidak beriman, barulah kita akan mulai menyadari bahwa kita belum benar-benar mengerti apa itu iman.
Frase yang menjadi judul buku ini, yaitu “dari iman kepada iman” merupakan suatu konsep unik kekristenan yang hanya muncul satu kali dalam seluruh Kitab Suci, yaitu dalam Roma 1:17. Pada pembahasan selanjutnya di dalam buku ini kita dapat melihat bahwa konsep tersebut bukan konsep baru yang muncul begitu saja, melainkan satu konsep yang berakar dalam Perjanjian Lama, dan sesungguhnya merupakan satu prinsip penting yang menerangi seluruh Kitab Suci.
Bab I memaparkan mengenai iman sebagai fondasi. Seseorang hanya dapat datang kepada Tuhan dengan iman kepercayaan, bukan dengan jasa perbuatan baik. Tetapi dari mana iman itu muncul? Tanpa disadari, banyak orang Kristen memiliki presuposisi dasar mengenai iman yang dibangun berdasarkan rasionya sendiri, yang sudah dicemari oleh dosa. Beberapa presuposisi yang salah mengenai iman, yaitu menyandarkan iman pada penglihatan, pengalaman, rasio, dan bukti, telah menyebabkan banyak kekacauan dalam kehidupan kekristenan. Pengupasan yang diberikan oleh Pdt. Stephen Tong mengenai empat presuposisi iman yang salah menjadi suatu cermin untuk mengoreksi banyak pemikiran kita yang tidak sesuai dengan prinsip Alkitab. Prinsip dari iman kepada iman berarti bagi seseorang untuk dapat beriman, dasarnya adalah iman, dan justru iman itu yang kemudian akan membawa kita kepada penglihatan, pengalaman, pengertian, dan bukti, bukan sebaliknya. Iman adalah fondasi yang diletakkan oleh Kristus, Sang Pemulai dan Penyempurna iman kita, oleh karena itu seluruh aspek iman Kristen berpusat kepada Kristus.
Selanjutnya di dalam Bab II dan III dipaparkan lebih jelas mengapa seluruh aspek iman berpusat kepada Kristus, dan mengapa hanya iman kepada Kristus yang dapat memberikan keselamatan dan hidup yang kekal. Pembahasan ini akan membawa logika kita kembali ditundukkan kepada Firman, sehingga kita tidak menjadi orang Kristen yang asal percaya saja. Kita dapat mempertanggungjawabkan secara logis iman yang kita percayai, dengan tetap mengakui bahwa kebenaran Allah adalah kebenaran yang melampaui logika manusia. Jika kemudian kita berhenti dan puas hanya pada pengertian atau logika yang benar mengenai iman, maka kehidupan kita akan terancam mengalami kekeringan dan tidak berbuah.
Bab terakhir dari buku ini mengantar kita untuk menjalankan prinsip yang sudah kita mengerti di dalam seluruh proses kehidupan kita. Prinsip dari iman kepada iman seharusnya mewarnai seluruh kehidupan orang Kristen setiap saat, yaitu kehidupan yang senantiasa bertumbuh melalui pengajaran firman Tuhan, bertumbuh dalam pengetahuan, dan kenikmatan hidup dalam Kristus, yang akhirnya akan membawa kepada iman yang lebih sempurna.
Buku yang terlihat sederhana ini ternyata mengandung mutiara pengajaran firman Tuhan yang sangat berharga bagi kita. Selain menyegarkan pemikiran dan mendorong kita untuk memiliki hidup yang benar di hadapan Tuhan, buku ini juga memberikan kesadaran kepada kita bahwa penegakan doktrin mengenai iman yang sejati bukanlah hal yang mudah di tengah zaman ini. Hal ini memerlukan orang-orang yang sungguh-sungguh rela menggumulkan firman Tuhan, mau mengerti Alkitab secara menyeluruh, dan menyerahkan hidupnya untuk taat di bawah pimpinan Roh Kudus. Kiranya semangat perjuangan iman yang telah disaksikan oleh penulis dalam hidup dan pelayanannya juga diturunkan kepada setiap kita yang membaca buku ini dan belajar dengan rendah hati.
Dorothy
Pemudi GRII Pusat