Sersan & TKB
John Calvin: Pelayanan di Strasbourg (1538 – 1541)
Setelah Calvin diusir dari Jenewa, dia diundang oleh Bucer untuk melayani di Strasbourg. Calvin melayani 400-500 jemaat di Strasbourg dan mengajar setiap hari. Pada masa ini, Calvin merevisi Institutes edisi ke-2. Walaupun edisi pertama Institutes disambut baik bahkan habis terjual hanya dalam kurun waktu 1 tahun, namun Calvin tidak puas dengan strukturnya yang berbentuk katekismus. Maka pada tahun 1539, edisi ke-2 diterbitkan dengan struktur yang secara sistematis menguraikan doktrin-doktrin utama dari Alkitab dan isinya berkembang dari 6 bab menjadi 17 bab. Pada waktu yang bersamaan juga Calvin menulis Komentari atas Surat Roma yang diterbitkan pada bulan Maret 1540.
Sementara itu Dewan Kota Jenewa mulai menyesali pengusiran Calvin, terlebih karena anggota gereja yang semakin berkurang dan kondisi politik yang semakin hangat disebabkan adanya persengketaan tanah antara Bern dan Jenewa. Ditambah lagi dengan Kardinal Jacopo Sadoleto yang menulis surat untuk membujuk Jenewa agar kembali menganut iman Roma Katolik. Dewan Kota Jenewa kehilangan akal dan meminta nasihat dari Calvin, karena itu Calvin menulis Responsio ad Sadoletum (Surat balasan kepada Sadoleto) untuk membela posisi Jenewa agar tetap menganut ajaran reformasi. Pada tanggal 21 September 1540, Dewan Kota memohon Calvin untuk kembali melayani di Jenewa. Namun Calvin dengan berat hati mengatakan: “Lebih baik saya mati seratus kali daripada harus menanggung salib itu setiap hari.” Walaupun Calvin enggan, namun pada tanggal 13 September 1541, dia kembali ke Jenewa untuk memenuhi panggilan Tuhan atas dirinya.
Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/John_Calvin
Mei 2009
Silakan memberikan tanggapan, saran ataupun komentar di bawah.
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan ataupun mencabut komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah ataupun berisi kebencian.
1. Bersyukur untuk Sidang Tahunan Sinode (STS) GRII yang diadakan pada tanggal 28-30 Desember 2020. Berdoa kiranya melalui STS ini, setiap cabang GRII dapat mengerti visi dan misi Gerakan Reformed Injili dan dimampukan Tuhan untuk bekerja sama satu dengan yang lainnya demi mencapai visi dan misi tersebut. Berdoa untuk setiap pemimpin Gerakan Reformed Injili, kiranya Roh Kudus mengurapi mereka dalam memimpin dan melayani zaman ini dengan kepekaan dan pengertian akan kehendak dan isi hati Tuhan.