Sersan & TKB
Pietism
Pietism merupakan suatu gerakan pada akhir abad ke-17 hingga abad ke-18. Gerakan ini sangat mempengaruhi gereja Protestan dan Anabaptis, misalnya: Methodist, Wesleyanism, Brethren, Holiness Movement, dan Pentecostalism. Pietism pada awalnya diprakarsai oleh Philipp Jacob Spener dengan tujuan untuk melakukan pembaharuan di dalam gereja Lutheran yang sudah mulai melemah. Beliau mengajukan metode-metode untuk mengobarkan gereja, antara lain:
1. Ecclesiolae in ecclesia (gereja di dalam gereja), perlu adanya pendalaman Alkitab secara pribadi ataupun suatu kelompok kecil di dalam gereja.
2. Semua orang Kristen adalah imam sehingga orang awam perlu berbagian di dalam menjalankan fungsinya di dalam gereja.
3. Penekanan practice (pelaksanaan) terhadap pengertian keKristenan yang sudah diperoleh sebagai satu kesatuan pelaksanaan dan pengertian.
4. Bukan dengan serangan, seruan, dan tantangan terhadap orang-orang belum percaya, melainkan orang-orang belum percaya harus diperlakukan dengan simpati sehingga mereka baru bisa percaya kepada Kristus.
5. Penekanan aspek devotional di dalam universitas.
6. Pendekatan baru di dalam berkhotbah, di mana bukan dengan teguran keras ataupun retoris, melainkan menekankan iman dan praktika di dalam kehidupan.
Gerakan ini sangat mementingkan devotional life secara pribadi kepada Tuhan, sehingga aspek individualisme tersebut secara tidak langsung mempersiapkan zaman Pencerahan (Enlightenment). Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa gerakan ini juga ikut bersumbangsih menggairahkan gereja pada zaman itu dan menekankan peran kaum awam di dalam gereja.
Referensi:
http://en.wikipedia.org/wiki/Pietism
November 2008
Silakan memberikan tanggapan, saran ataupun komentar di bawah.
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan ataupun mencabut komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah ataupun berisi kebencian.
1. Bersyukur untuk Sidang Tahunan Sinode (STS) GRII yang diadakan pada tanggal 28-30 Desember 2020. Berdoa kiranya melalui STS ini, setiap cabang GRII dapat mengerti visi dan misi Gerakan Reformed Injili dan dimampukan Tuhan untuk bekerja sama satu dengan yang lainnya demi mencapai visi dan misi tersebut. Berdoa untuk setiap pemimpin Gerakan Reformed Injili, kiranya Roh Kudus mengurapi mereka dalam memimpin dan melayani zaman ini dengan kepekaan dan pengertian akan kehendak dan isi hati Tuhan.