Sersan & TKB
Selama berabad-abad, para theolog mencoba mengadopsi banyak kata dalam usaha untuk mengekspresikan pewahyuan Allah tentang diri-Nya sebagai satu Substansi yang memiliki tiga Pribadi. Misalnya, prosopon, hupostasis, dan trias. Tetapi kata-kata tersebut tidaklah memadai. Sampai akhirnya, seorang theolog bernama Tertulian (145 – 220 AD) menciptakan sekitar 590 kata benda baru, 284 kata sifat baru, dan 161 kata kerja baru untuk membantu menjelaskan dan menginterpretasikan konsep-konsep yang ditemukan dalam Alkitab, konsep yang karena kompleksitasnya membutuhkan terminologi baru untuk dimengerti. Kata ‘Trinity’ adalah istilah yang pertama kali dicetuskan oleh Tertulian sekitar 200 AD, berasal dari bahasa Latin yaitu Trinitas, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Tritunggal (Allah Bapa, Allah Anak, dan Roh Kudus). Selama bertahun-tahun kemudian, kata Trinity diterima sebagai kata interpretif untuk menggambarkan Allah dalam Alkitab dan secara resmi diterima gereja di Council of Nicaea pada tahun 325 AD.
(diambil dari http://en.wikipedia.org/wiki/Trinity)
September 2006
Silakan memberikan tanggapan, saran ataupun komentar di bawah.
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan ataupun mencabut komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah ataupun berisi kebencian.
1. Bersyukur untuk Sidang Tahunan Sinode (STS) GRII yang diadakan pada tanggal 28-30 Desember 2020. Berdoa kiranya melalui STS ini, setiap cabang GRII dapat mengerti visi dan misi Gerakan Reformed Injili dan dimampukan Tuhan untuk bekerja sama satu dengan yang lainnya demi mencapai visi dan misi tersebut. Berdoa untuk setiap pemimpin Gerakan Reformed Injili, kiranya Roh Kudus mengurapi mereka dalam memimpin dan melayani zaman ini dengan kepekaan dan pengertian akan kehendak dan isi hati Tuhan.