Natal telah tiba! Musim spesial dengan acara yang beraroma merah hijau kembali datang. Di penghujung tahun ini, hadirlah momen-momen seperti tukar kado, Christmas dinner, dan berbagai perayaan-perayaan Natal di gereja. Keceriaan momen ini juga ditambah dengan maraknya diskon-diskon serta liburan akhir tahun yang sudah menunggu. Maka tidak heran ada ...selengkapnya
Introduksi: Lingkaran KesibukanHidup kita semua sangat sibuk. Apalagi dalam zaman ini, siapa yang tidak sibuk? Bahkan banyak anak sekolah pun bisa dibilang sama sibuknya dengan orang dewasa yang sudah bekerja. Jadwal kita penuh dengan berbagai kegiatan, acara-acara, dan banyak hal yang terjadi setiap harinya.Kehidupan kita terdiri dari ...selengkapnya
Pelayanan kelompok Kristen hanya akan dapat kembali relevan ketika ia kembali kepada panggilan dan kasihnya yang mula-mula kepada Allah dan sesama.Tulisan reflektif ini terinspirasi dari sebuah artikel Tajuk Rencana berjudul “G7 Semakin Tak Relevan bagi Dunia” yang terbit pada Harian Kompas tanggal 22 Mei 2023. Artikel kecil tersebut ...selengkapnya
IntroduksiKasus aborsi menjadi perbincangan di Amerika tahun lalu saat pemerintah memutuskan untuk melarang aborsi. Sejak awal tahun 2023, 24 daerah di Amerika sudah melarang atau sedang dalam proses melarang aborsi (Nash & Guarnieri, 2023). Sebelumnya, menurut Guttmacher Institute, ada peningkatan tingkat aborsi yang dilakukan secara sah ...selengkapnya
IntroduksiDalam siaran pers Komnas Perempuan di akhir tahun 2022, dipublikasikan laporan bahwa ada sekurang-kurangnya 3.014 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan sepanjang tahun 2022[1]. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bahkan merilis resmi jumlah kasus yang tercatat sejak 1 Januari 2023[2] sebanyak 7.068 kasus (80% ...selengkapnya
“Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.” 1 Timotius 2:11-15Peran perempuan dalam keluarga sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat atau kurang dipahami dengan tepat dari sudut kacamata kebenaran Alkitab. Ketika berbicara secara spesifik ...selengkapnya
Mengapa orang Kristen kurang bertumbuh? Ibrani 5:11 mengatakan bahwa orang kurang bertumbuh itu karena mereka begitu “lamban dalam hal mendengarkan”, yaitu mendengarkan firman Tuhan. Kalau mau memakai pendekatan yang agak provokatif, terutama dalam konteks beragama di Indonesia, orang Kristen itu lebih senang “melakukan firman Tuhan” dibandingkan ...selengkapnya
Ikutilah kata hati kita, selama hati kita membawa kita kepada penundukkan dan ketaatan kepada ketetapan dan kehendak Tuhan.Salah satu hal yang sering kita dengar dari kebudayaan dan masyarakat kita di zaman ini adalah frasa, “Ikutilah kata hatimu.” Kamulah yang paling mengenal dirimu, apa yang kamu bisa lakukan dan apa yang kamu ingin lakukan, ...selengkapnya
“Apa sih kabar baik Injil bagi dunia?”Pertanyaan tersebut kadang terlintas di pikiranku. Di gereja, aku belajar bahwa hanya melalui Injil, manusia bisa kembali kepada Allah dan masuk surga. Bukankah itu seharusnya menjadi kabar baik bagi dunia?Hanya saja, dalam kehidupan setiap hari dan interaksi dengan teman-temanku, sangatlah sulit bagiku ...selengkapnya
Pernahkah kita melihat gereja sebagai rumah kita? Sebagian orang biasa melihat gereja sebagai tempat: “Saya mau pergi ke gereja.” Frasa “ke gereja” mengindikasikan bahwa mereka melihat gereja sebagai sebuah tempat atau gedung. Sebagian lain melihat gereja sebagai acara atau aktivitas: “Gereja belum selesai nih.” Pemakaian kata “belum” dan “selesai” ...selengkapnya
Kalau kamu merasa diri tidak akan menikah atau tidak layak menikah, apa yang kamu rasakan adalah persoalan yang berkaitan langsung dengan hal spiritual, atau kondisi hati. Bisa jadi ada yang menyakiti hatimu dengan penolakan, ada yang meninggalkanmu, ada yang menipumu, sehingga engkau sulit percaya kepada relasi. Penghiburan apa yang kita dapatkan ...selengkapnya
Tulisan ini merupakan perenungan mengenai posisi gambar, seni rupa, dan imajinasi dalam tradisi retorika theologis yang hadir dalam liturgi dan ibadah kita. Seni retorika, sebagaimana diajarkan oleh Aristoteles dan dikenal sejak zaman Yunani Kuno, merupakan seni mempersuasi orang lain, baik secara verbal maupun teks, membujuk lewat karakter ...selengkapnya
Sepertinya inilah arti rumah yang sesungguhnya: tempat yang membawa kedamaian, sukacita, dan istirahat.Di dalam salah satu sesi persekutuan keluarga kami, adik saya berbicara tentang bagaimana manusia tinggal di dalam dunia ini selama kita perlu menyelesaikan tugas kita. Ketika tugas kita akhirnya selesai, kita akan pulang. Hampir mirip dengan ...selengkapnya
Apa hal pertama yang muncul di benak saat kita mendengar kata-kata “gangguan jiwa”? Apa yang Anda pikirkan tentang seseorang dengan gangguan jiwa? Seringkali mereka dikatakan lemah, kurang iman, dihukum, disantet, berbahaya, dan harus dijauhi. Benarkah demikian? Apa sebenarnya gangguan jiwa?Gangguan jiwa adalah sindrom perilaku yang secara ...selengkapnya
Pelayanan pemuda selalu memiliki dinamika keangkuhannya sendiri. Masa muda adalah waktu-waktu yang biasanya digunakan untuk mulai meniti karir, keluarga, maupun ego. Walau hidup yang egoistik sebenarnya tidak mengenal usia, status, gender, kekuatan ekonomi, dan sebagainya, tetapi setidaknya masa muda lebih dekat dengan proyeksi impian yang lebih ...selengkapnya
Pernahkah Anda mencoba menghubungi artis idola Anda dan mendapatkan pesan langsung dari dia di ponsel Anda? Mendebarkan bukan? Sekarang maukah Anda mendapatkan hal serupa dari Tuhan? Tentu bukan maksud saya bahwa Tuhan akan berbicara secara verbal kepada Anda sekarang atau memberikan SMS ke ponsel Anda. Hal yang saya maksud sebenarnya mirip tetapi ...selengkapnya
Produktivitas adalah topik yang marak dibicarakan hari ini. Begitu banyak artikel dan buku ditulis untuk menolong kita hidup produktif.[1] Produktivitas biasanya dikaitkan dengan kuantitas yang dihasilkan dalam satu kurun waktu tertentu. Makin banyak yang dihasilkan, makin produktif seseorang.Sebagian orang menyamakan hidup yang sibuk dengan ...selengkapnya
T.J. Gorringe memulai bukunya A Theology of the Built Environment: Justice, Empowerment, Redemption[1] dengan kalimat singkat ini: “Menjadi Manusia adalah Menempati”. Apakah yang dimaksud dengan perkataan ini? T. J. Gorringe menyadari bahwa keberadaan manusia dan kesadaran eksistensial seorang manusia hanya mungkin terjadi dalam kerangka dimensi ...selengkapnya