Desember 2007

Hai Pembaca Setia Pillar!

Christmas is coming! Natal di zaman modern erat konotasinya dengan sesuatu yang bersifat ‘celebration,’ ‘merry Christmas,’ ataupun ‘glad tidings.’ Dua ribu tahun yang lalu ketika Natal pertama terjadi, yaitu ketika Tuhan Yesus berinkarnasi menjadi manusia, mungkin adalah Natal yang paling brutal. Setiap anak berusia dua tahun ke bawah harus dibunuh atas perintah Herodes. It wasn’t white Christmas; it was indeed very bleak.

Keadaan dunia ketika merayakan Natal sekarang tidaklah lebih baik, namun fakta bahwa Juruselamat lahir di palungan 2.000 tahun yang lalu sudah memberikan pengharapan terbesar dan ultimat kepada umat manusia. Mari kita rayakan Natal dengan membawa pengharapan tersebut kepada dunia! Adakah kita seperti orang Majus yang datang membawa persembahan kepada Tuhan di Natal kali ini? Persembahan apa yang kau hantar bagi-Nya? Berapa jiwa yang kita bawa kepada-Nya?

Pembaca setia Pillar, sudah cek Pillar online di www.buletinpillar.org? Bagi kamu yang tidak mendapatkan edisi-edisi yang lalu, bisa membacanya online atau download pdf-nya. Kamu juga bisa mengirimkan masukan, saran, pertanyaan, artikel, ataupun resensi buku ke redaksi Pillar di e-mail: redaksi@buletinpillar.org. 

Selamat Natal! 

Redaksi PILLAR