Meja Redaksi
Salam pembaca PILLAR yang setia,
Edisi kali ini melanjutkan tema kebangunan di dalam Kebangunan Etika. Di dalam zaman postmodern, etika tidak dinilai berdasarkan standar benar atau salah, lalu berdasarkan apa? Hak asasi kaum minoritas? Yang penting motivasinya benar (walaupun caranya bisa jadi sangat salah)? Kepentingan orang banyak? Di tengah semakin kaburnya batas kebenaran dan kepalsuan, artikel pertama Kebangkitan Etika di tengah Zaman Postmodern mengajak kita untuk sadar bahwa etika Kristen sangat berkait dengan pengejaran dan menghidupi kebenaran.
Artikel Menggumulkan Lima Kebangunan: Kebangunan Etika mengaitkan etika Kristen bukan secara horizontal di dalam relasi manusia, tetapi pertama-tama adalah merespons secara vertikal terhadap panggilan Allah. Lalu apakah hubungannya antara etika Kristen dan Thanos? Penulis justru sengaja mengemasnya sedemikian rupa sehingga etika hidup terlihat kontras di antara dua “Juruselamat dunia” tersebut, Yesus dan Thanos. Apakah yang Anda kejar? Apakah yang Anda hidupi sekarang ini? Siapakah Juruselamat Anda?
Agustus 2018
1. Bersyukur untuk kondisi pandemi COVID-19 yang sudah makin melandai. Berdoa kiranya setiap orang Kristen mengambil kesempatan untuk dapat memberitakan Injil dan membawa jiwa-jiwa kepada Kristus terutama di dalam momen Jumat Agung dan Paskah di bulan ini. Bersyukur untuk ibadah fisik yang sudah dilaksanakan oleh banyak gereja dan bersyukur untuk kesempatan beribadah, bersekutu, dan saling menguatkan di dalam kehadiran fisik dari setiap jemaat.