Meja Redaksi
Salam pembaca PILLAR yang setia,
Edisi ini kita akan melanjutkan tema kebangunan yaitu Kebangunan Epistemologi sebagai lanjutan dari edisi sebelumnya yang membahas Kebangunan Doktrinal. Tema ini kemudian bukan hanya dijelaskan, namun juga dikaitkan dengan isu pluralisme dan subjektivisme yang menjadi ciri khas zaman postmodern, di mana kita berada sekarang.
Setelah membaca tiga artikel berturut-turut bertemakan epistemologi, artikel Yeremia dan Doa seakan mengingatkan kegagalan kita bukan hanya di dalam bidang epistemologi, namun juga kegagalan dalam kehidupan berdoa. Artikel Music, Message, and Cultural Mandate juga menyoroti kegagalan orang Kristen untuk bersaksi di setiap bidang kehidupan, sedangkan dunia mempunyai daya tarik yang begitu besar. Bukankah kegagalan demi kegagalan seharusnya membuat kita semakin rendah hati, bergantung dan berharap kepada Tuhan untuk terus berjuang dan menantikan kebangunan yang dikerjakan oleh Tuhan semata?
Juli 2018
1. Bersyukur untuk kondisi pandemi COVID-19 yang sudah makin melandai. Berdoa kiranya setiap orang Kristen mengambil kesempatan untuk dapat memberitakan Injil dan membawa jiwa-jiwa kepada Kristus terutama di dalam momen Jumat Agung dan Paskah di bulan ini. Bersyukur untuk ibadah fisik yang sudah dilaksanakan oleh banyak gereja dan bersyukur untuk kesempatan beribadah, bersekutu, dan saling menguatkan di dalam kehadiran fisik dari setiap jemaat.