Meja Redaksi
Salam pembaca PILLAR yang setia,
Pembaca setia PILLAR pasti sadar sudah beberapa edisi terakhir ini, PILLAR terus membahas tema-tema sekitar Reformasi sebagai peringatan 500 tahun Reformasi. Reformasi adalah terang yang menguak kegelapan yang melanda kekristenan selama berabad-abad lamanya. Terang ini mencerahkan dan membawa umat melihat keindahan dan signifikansi kebenaran-kebenaran dalam Alkitab. Kuasa kegelapan pastinya tidak akan tinggal diam, dan salah satu serangan balik dari si Jahat secara pelan tapi pasti telah berhasil memutarbalikkan keadaan di semua tempat di mana benih Reformasi disemai. Strategi dan senjata apa yang dipakai kuasa kegelapan? Jawabannya adalah sekularisme, seperti yang dipaparkan dalam artikel Reformation and Secularism in Society.
Gerakan Reformasi tidak mundur ketika harus menghadapi ancaman dan penganiayaan dari musuh-musuh saat itu, tapi ternyata yang membuat terang Reformasi pudar adalah kenyamanan diri dan kenikmatan duniawi. Kecuali umat Tuhan terus menuntut diri melihat segala sesuatu dari perspektif Alkitab, maka tidak ada harapan gereja Tuhan menjadi garam dan terang. Artikel Trinity as Our Theological Framework misalnya mencelikkan mata kita bahwa doktrin Tritunggal bukan hanya satu doktrin penting tetapi juga suatu fondasi dari iman Kristen.
Juni 2017
1. Bersyukur untuk kondisi pandemi COVID-19 yang sudah makin melandai. Berdoa kiranya setiap orang Kristen mengambil kesempatan untuk dapat memberitakan Injil dan membawa jiwa-jiwa kepada Kristus terutama di dalam momen Jumat Agung dan Paskah di bulan ini. Bersyukur untuk ibadah fisik yang sudah dilaksanakan oleh banyak gereja dan bersyukur untuk kesempatan beribadah, bersekutu, dan saling menguatkan di dalam kehadiran fisik dari setiap jemaat.