Meja Redaksi
Salam pembaca PILLAR yang setia,
C. S. Lewis mengatakan bahwa dengan melihat “yang bukan kita”, kita akan memiliki perspektif yang lebih luas. Kutipan ini dapat ditemui di artikel Seni adalah Pemborosan di mana penulis mencoba mengaitkannya dengan seni dan live performance. Sedangkan John Frame memaknai perspektif yang lebih luas di dalam kerangka berpikir triperspectivalism. Di dalam artikel Death kerangka berpikir tersebut dipakai untuk menganalisis tema “kematian”. Kematian adalah suatu dimensi yang sangat berbeda dari hidup ini yang menjadi titik existential moment yang mendorong seseorang berespons di hadapan Tuhan. Namun perspektif yang luas saja tidak memadai, penting setiap kita juga menjadi orang yang berhati luas, seperti yang menjadi peringatan dan pesan dari artikel Hati yang Luas.
Mei 2018
1. Bersyukur untuk kondisi pandemi COVID-19 yang sudah makin melandai. Berdoa kiranya setiap orang Kristen mengambil kesempatan untuk dapat memberitakan Injil dan membawa jiwa-jiwa kepada Kristus terutama di dalam momen Jumat Agung dan Paskah di bulan ini. Bersyukur untuk ibadah fisik yang sudah dilaksanakan oleh banyak gereja dan bersyukur untuk kesempatan beribadah, bersekutu, dan saling menguatkan di dalam kehadiran fisik dari setiap jemaat.