Meja Redaksi
Salam pembaca PILLAR yang setia,
Kebangunan pelayanan merupakan kebangunan yang harus terjadi setelah kebangunan doktrinal, epistemologi, dan etika. Ada dua artikel yang membahas tema ini dengan perspektif yang berbeda. Artikel pertama, “Christian Ministry, Self-Actualization, and God’s Will” memberikan warning bahwa bisa saja orang yang melayani Tuhan sekalipun bukannya melakukan kehendak Allah, malah justru melakukannya untuk mencapai aktualisasi diri yang self-centered. Artikel berikutnya mengaitkan tema kebangunan pelayanan dengan gereja sebagai institusi.
Kedua artikel lainnya seakan-akan menjadi sebuah refleksi hidup dari tema kebangunan pelayanan yaitu Barnabas yang menghadapi tantangan kesenjangan sosial, sedangkan Obaja menghadapi dua isu besar yaitu kesombongan dan pengharapan. Barnabas dan Obaja tentunya berbeda zaman ratusan tahun, namun keduanya berjuang untuk kebangunan yang sama. Ajakan dan tantangan ini juga berlaku bagi Anda!
September 2018
1. Bersyukur untuk kondisi pandemi COVID-19 yang sudah makin melandai. Berdoa kiranya setiap orang Kristen mengambil kesempatan untuk dapat memberitakan Injil dan membawa jiwa-jiwa kepada Kristus terutama di dalam momen Jumat Agung dan Paskah di bulan ini. Bersyukur untuk ibadah fisik yang sudah dilaksanakan oleh banyak gereja dan bersyukur untuk kesempatan beribadah, bersekutu, dan saling menguatkan di dalam kehadiran fisik dari setiap jemaat.