Meja Redaksi
Salam Pembaca PILLAR yang setia,
Dalam edisi bulan ini, kita akan menjumpai Paulus sebagai penulis Surat Galatia dan juga penulis Surat Filemon. Kalau kita cukup cermat menelaah, kita akan menemukan dua sisi kepribadian Paulus yang “terasa agak berseberangan”. Di Surat Galatia, kita mendapati Paulus yang seperti tidak sabar, tanpa “ba-bi-bu” langsung menghardik kebodohan jemaat Galatia yang kembali masuk ke dalam perhambaan Taurat. Sedangkan di Surat Filemon, ada nuansa kehangatan yang personal dan ketika Paulus meminta sesuatu, Paulus tidak memakai jabatan, kuasa, atau otoritasnya sebagai pemimpin rohani untuk menekan Filemon. Ia dengan sabar memberikan Filemon ruang untuk bergumul.
Apakah ini dua sisi yang kontras dan berlawanan? Tentu tidak, justru kita mendapati cara kerja Tuhan yang limpah memakai Paulus berespons sesuai konteks dan pergumulan yang unik. Lalu bagaimana kita berespons terhadap situasi pandemi sekarang ini? Ada sebuah artikel “Menyikapi Pandemi Sebagai Orang Kristen” yang mengajak kita berefleksi dan bersikap dengan tepat.
September 2021
1. Bersyukur untuk kondisi pandemi COVID-19 yang sudah makin melandai. Berdoa kiranya setiap orang Kristen mengambil kesempatan untuk dapat memberitakan Injil dan membawa jiwa-jiwa kepada Kristus terutama di dalam momen Jumat Agung dan Paskah di bulan ini. Bersyukur untuk ibadah fisik yang sudah dilaksanakan oleh banyak gereja dan bersyukur untuk kesempatan beribadah, bersekutu, dan saling menguatkan di dalam kehadiran fisik dari setiap jemaat.