Artikel
Like father like son. Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Kedua frase tersebut begitu familiar, bukan? Sebagaimana seorang ayah, demikian pula anaknya; orang tua dan anak tidak akan jauh berbeda, demikian yang dimaksudkan frase tersebut. Tetapi lucunya, sering kali pula itu tidak terjadi. Tidak perlu jauh-jauh, dalam keseharian kita, dalam lingkungan di sekitar kita, bukankah kita juga banyak melihat fenomena yang sebaliknya?
Artikel
Pembahasan mengenai zaman ini, waktu ini, saat ini. Sebuah zaman Perjanjian Baru, zaman akhir, zaman already and not yet, yaitu zaman di mana penebusan atas umat Allah sudah dikerjakan sekaligus belum genap sempurna karena Gereja-Nya di dalam dunia masih terus bergumul dengan kerusakan total akibat dosa, sambil menanti-nantikan dengan penuh harap hari yang dijanjikan itu. Hari ketika Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita, akan datang kembali di dalam kemuliaan-Nya, menyempurnakan umat-Nya sepenuh-penuhnya di dalam kesempurnaan diri-Nya yang kekal. Ya, waktu ini, masa ini, masa penantian akan consummation (penggenapan sempurna).
Artikel
Ada banyak penyesalan yang mungkin muncul di dalam hidup manusia. Dan kata penyesalan selalu menempel – kalau bukan identik – dengan kata terlambat; Waktu tak dapat diputar, kesempatan tak dapat dikembalikan. Penyesalan apa sajakah, Saudara-saudari seiman, yang engkau miliki? Hal-hal apa sajakah yang menjadi bagian hidupmu di masa lalu, yang engkau rasa begitu merugikanmu di masa kini?
Artikel
Pelagius, salah seorang Bapa Gereja yang selalu dituding sebagai penyesat, adalah seorang yang bertubuh besar dan kuat, tetapi dikenal sangat lembut. Ia mempunyai reputasi yang sangat baik mengenai hidupnya yang kudus dan saleh. Pelagius tidak secara resmi ditahbiskan sebagai biarawan, namun ia banyak menjadi penasihat rohani bagi masyarakat Roma saat itu. Lalu apa kaitan permasalahan di atas dengan Pelagius?
Artikel
Siapakah orang-orang di dalam zaman ini yang masih memikirkan penginjilan? Siapakah pemuda-pemuda di tengah zaman ini yang masih merasa dirinya adalah manusia celaka ketika ia tidak memberitakan Injil? Lihatlah, saking sedikitnya orang yang mengabarkan Injil, akibatnya mereka yang berapi-api menginjili dan menjangkau jiwa terlihat sebagai orang-orang yang aneh, berlebihan. Sebaliknya mereka yang adem ayem justru dinilai waras dan normal. Kita ini generasi celaka! Ya, celaka, dan akan selama-lamanya celaka kecuali kita dibangunkan, kecuali kita berubah.
Artikel
Panggilan hidup. Dua kata yang krusial bagi seorang Kristen dalam menjalani hidupnya. Jika ditanya mengapa krusial, jawabannya bisa berbeda-beda. Mungkin karena hal itu memang menjadi pergumulan kita setiap hari di hadapan Tuhan, mungkin karena hal itu adalah hal yang kita tahu harus kita perjuangkan namun rasanya begitu sulit, atau mungkin karena kita tidak pernah memikirkannya dan paling malas kalau ada orang yang membicarakannya itu dengan kita?! Hmm... Bagaimanapun, tema panggilan hidup akan tetap dibicarakan dalam artikel singkat ini.
1. Bersyukur untuk Bible Camp Nasional 2022 yang telah diadakan pada tanggal 20-23 Juni 2022. Bersyukur untuk anak-anak yang telah mengikuti BCN 2022 ini. Bersyukur untuk firman Tuhan yang telah diberitakan. Berdoa kiranya Roh Kudus memelihara iman dan komitmen dari setiap anak serta mengobarkan api penginjilan di dalam hati mereka sejak masa muda mereka.