Resensi
Takhta Kristus dalam Keluarga
Pengarang : Stephen Tong
Penerbit : Penerbit Momentum
Tahun : 2011
Halaman : 108
Resensi
Tactics (8)
Pengarang : Gregory Koukl
Penerbit : Zondervan
Penerjemah : Literatur SAAT
Tahun : 2019
Halaman : 248
Resensi
Pengarang : Gregory Koukl
Penerbit : Zondervan
Penerjemah : Literatur SAAT
Tahun : 2019
Halaman : 248
Resensi
Tactics (6)
Pengarang : Gregory Koukl
Penerbit : Zondervan
Penerjemah : Literatur SAAT
Tahun : 2019
Halaman : 248
Resensi
Tactics (5)
Pengarang : Gregory Koukl
Penerbit : Zondervan
Penerjemah : Literatur SAAT
Tahun : 2019
Halaman : 248
Bab 5: Langkah Ketiga: Menuntun Orang dengan Columbo
Resensi
Tactics (4)
Pengarang : Gregory Koukl
Penerbit : Zondervan
Penerjemah : Literatur SAAT
Tahun : 2019
Halaman : 248
Rancangan Permainan untuk Mendiskusikan Keyakinan dan Nilai-Nilai Kristen Anda
Resensi
Pengarang : Gregory Koukl
Penerbit : Zondervan
Penerjemah : Literatur SAAT
Tahun : 2019
Halaman : 248
Resensi
Pengarang : Gregory Koukl
Penerbit : Zondervan
Penerjemah : Literatur SAAT
Tahun : 2019
Halaman : 248
Resensi
Pengarang : Gregory Koukl
Penerbit : Zondervan
Penerjemah : Literatur SAAT
Tahun : 2019
Halaman : 248
Resensi
Holding Hands, Holding Hearts
Recovering a Biblical View of Christian Dating
Pengarang : Richard D. Phillips & Sharon L. Phillips
Penerbit : P&R Publishing
Tahun : 2006
Halaman : 183
Resensi
Pengarang: John Piper
Penerbit: Crossway, Wheaton-Illinois
Tahun: 2016
Halaman: 57 Halaman
Resensi
Judul Asli : Reformed Faith
Pengarang : Loraine Boettner
Jumlah Halaman : 58 Halaman
Penerbit : Momentum 2000
Artikel
John Eliot lahir pada tanggal 5 Agustus 1604. Dia dipengaruhi sosok ayahnya yang penuh energi dan ambisi. Ayahnya adalah seorang petani yang memiliki beberapa tanah di Inggris, dan memiliki karakter yang suka bekerja. Apa yang dimilikinya dikerjakannya baik-baik. Membaca firman Allah, mencari wajah Allah dalam doa, dan memperhatikan kesehatan jiwa masing-masing anggota keluarga adalah hal yang diketahui Eliot sejak kecil.
Artikel
William C. Burns (1815-1868) adalah anak ketujuh dari sepuluh bersaudara Skotlandia. Saat awal pelayanannya di Skotlandia, Burns dapat dikatakan sebagai seorang yang berkobar-kobar dalam menyatakan kehendak Allah. Dia berkhotbah secara tekun dan sungguh-sungguh dalam setiap perkataannya. Di dalam beberapa kesempatan ibadah, dia berkhotbah dengan luar biasa, menggugah para pendengarnya. Dia betul-betul mendesak orang-orang berdosa untuk segera berdamai dengan Kristus dan menerima tawaran pengampunan-Nya.
Artikel
Adoniram Judson (1788-1850) adalah perintis semangat misionaris di Amerika. Dialah orang pertama dari Amerika yang menjawab panggilan Tuhan untuk menjadi misionaris bagi bangsa asing. Bangsa asing di mana orang-orang sezamannya tidak pernah terpikirkan mau ke sana. Namun panggilan Tuhan tidak dapat ditolak bagi yang menerimanya. Anugerah Tuhan atas bangsa Burma (Myanmar) pun mulai pelan-pelan tercurah melalui Judson.
Artikel
Mayoritas orang Eropa datang ke Benua Amerika pertama kalinya bukanlah untuk membangun kehidupan penduduk asli di sana, melainkan justru untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari mereka. Orang Kristen yang datang bukannya mengajar mereka membaca, tetapi mengajar mereka menembak; bukannya mengajar mereka berdoa, tetapi mengajar mereka minum minuman keras; bukannya menanamkan prinsip dan kejujuran Kristen, melainkan melakukan penipuan agar memperoleh bulu binatang dan perhiasan.
Artikel
John Gibson Paton (1824-1907) adalah seorang Skotlandia yang sangat berani, bahkan berani memberitakan Injil kepada para kanibal (orang yang memakan sesama manusia). Meskipun ada pihak yang menolaknya untuk pergi menjadi misionaris di daerah kanibal, Paton berpendapat bahwa mati dimakan kanibal atau dimakan cacing-cacing di liang kubur itu tidak ada bedanya, asal kehidupan dan kematiannya dapat melayani dan memuliakan Yesus Kristus. Pada hari kebangkitan, tubuhnya akan mengalami kesempurnaan dan keserupaan dengan Yesus yang telah bangkit.
Artikel
Richard T. France merupakan pemenang pertama dalam membuat biografi Henry Martyn. France memulai tulisan biografinya dengan membawa pembaca kepada suatu kerangka pemikiran bahwa pekerjaan Allah sesungguhnya tidak pernah padam. Meskipun api kebangunan rohani sering kali pasang surut di dalam sejarah, tetapi pekerjaan Allah yang sesungguhnya tidak pernah padam! Salah satu contoh nyatanya adalah bagian kecil dari pekerjaan Allah yang dinyatakan di dalam kehidupan misionaris untuk Tanah Arab ini, Henry Martyn.
Resensi
Martin Bucer dan John Calvin, keduanya merupakan Reformator namun keduanya berbeda. Meskipun mereka saling memengaruhi, akan tetapi di Indonesia, yang satu tidak terkenal, satu terkenal. Satu tidak memiliki karya yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia, satu memiliki banyak karya yang diterjemahkan.
Resensi
Keller memulai buku ini dengan sebuah pertanyaan “menggelitik”, “Hati seperti apa yang seharusnya dimiliki oleh orang yang percaya kepada Kristus?” Yang pasti bukan hanya kelakuan moral yang baik saja, sebab perilaku moral yang baik dapat saja terjadi ketika hati kita dipenuhi oleh perasaan takut. Karena itu, Keller memfokuskan pembahasan bukunya dari 1 Korintus 3:21-4:7.
Resensi
Judul Buku: Lament for a Son
Pengarang: Nicholas Wolterstorff
Penerbit: Eerdmans
Jumlah Halaman: 128 halaman
Resensi
Buku ini merupakan tulisan persembahan Ravi Zacharias kepada sepasang suami istri yang sudah menjalani hubungan pernikahan selama 60 tahun dan masih diberikan karunia untuk hidup. Sepasang suami istri itu adalah mertua dari Zacharias.
Resensi
Judul Asli: Spectacular Sins: And Their Global Purpose in the Glory of Christ
Editor: John Piper
Penerbit: Momentum
Jumlah Halaman: 158
Resensi
Judul Asli : Suffering and the Sovereignty of God
Editor : John Piper dan Justin Taylor
Penerbit : Momentum
Jumlah Halaman : 287
1. Bersyukur untuk kondisi pandemi COVID-19 yang sudah makin melandai. Berdoa kiranya setiap orang Kristen mengambil kesempatan untuk dapat memberitakan Injil dan membawa jiwa-jiwa kepada Kristus terutama di dalam momen Jumat Agung dan Paskah di bulan ini. Bersyukur untuk ibadah fisik yang sudah dilaksanakan oleh banyak gereja dan bersyukur untuk kesempatan beribadah, bersekutu, dan saling menguatkan di dalam kehadiran fisik dari setiap jemaat.