Langit tanpa bintang dan berasap kerap kali menggelayuti kota besar sebagai dampak
kemajuan teknologi. Langit dan skyline kota besar bertabur lampu gemerlap sebagai
lambang kehebatan dan pencapaian manusia. Kota demi kota berlomba-lomba meningkatkan
perekonomian agar meroket. Kota-kota besar menjadi powerhouse yang tidak tidur
menyibukkan diri dengan perdagangan. Pelabuhan laut, bandara udara, dan lantai saham
terus berjaga-jaga penuh siaga 24 jam bagi kota-kota internasional yang saling terkoneksi
mengelilingi dunia. Peristiwa krisis 2008 membekas bahwa banyak orang terkejut dan
ada yang bunuh diri ketika lantai saham dibuka dimulai dari Islandia menuju ke Atlantik,
Amerika (pantai timur, pantai barat), Pasifik, Tokyo, Hong Kong, Singapura, dan seterusnya
dalam hitungan jam. Mereka senantiasa berjaga-jaga agar peristiwa serupa tidak terulang atau
paling tidak, diminimalisir.
Sekaligus di dalam rangka mempersiapkan SPIK 2014 – Quo Vadis Generasi Muda Masa
Kini (http://spik2014.stemi.ws), kita harus bertanya: Apakah kita sudah berjaga-jaga di dalam
Tuhan melalui doa-doa kita? Apakah yang memotivasi kesibukan kita? Perekonomian kita di
dunia atau kantong harta kita di sorga? Mari berjaga-jaga dalam doa bersama-sama!