Buletin Pillar
  • Transkrip
  • Alkitab & Theologi
  • Iman Kristen & Pekerjaan
  • Kehidupan Kristen
  • Renungan
  • Isu Terkini
  • Seni & Budaya
  • Seputar GRII
  • Resensi
Alkitab & Theologi, Renungan

Doktrin Tritunggal Masih Signifikankah di Zaman Ini?

Albert Lowis 4 min read

Introduksi
Sebagai orang Kristen, kita pasti pernah mendengar tentang Allah Tritunggal. Namun sering kali kita merasa ini adalah konsep yang terkesan sangat sulit dan mengawang-awang. Tidak sedikit orang-orang di sekeliling kita, atau mungkin juga kita sendiri bertanya, “Apa sih pentingnya doktrin Allah Tritunggal? Kok kayaknya gak ada hubungannya dengan kehidupan saya sehari-hari?” Di dalam artikel ini kita akan mencoba merefleksikan apa ‘pentingnya’ (signifikansinya) doktrin Allah Tritunggal, terutama bagi kita yang hidup di zaman ini.

Allah Tritunggal
Doktrin Tritunggal memang adalah salah satu pengajaran yang paling sulit dalam kekristenan dan sering kali didebatkan dan diteliti. Tetapi di dalam pembelajaran kita mengenai Allah Tritunggal, kita jangan lupa bahwa Allah Tritunggal sendiri bukanlah objek yang lebih rendah dari kita sehingga bisa kita letakkan di bawah “mikroskop” atau “kaca pembesar” untuk diteliti. Justru sebaliknya, mengenal Allah Tritunggal berarti mengenal Pribadi Allah yang jauh melampaui keterbatasan manusia. Pertanyaan “Apa pentingnya Allah Tritunggal?” harusnya kita lontarkan dengan penuh kerendahan hati dan sikap yang mau belajar, bukan dengan hati yang ‘meremehkan’ pengajaran ini. Pertanyaan itu sama derajatnya seperti kita bertanya “Apa pentingnya Allah?” Allah pasti penting, bahkan Allah itu yang seharusnya paling penting. Mengenal Pencipta kita adalah keharusan!

“Oke, tapi bukankah debat dan pendalaman mengenai Allah Tritunggal hanya relevan untuk kaum akademik dan itu sudah berlangsung sejak dahulu? Allah Tritunggal memang penting, tapi apa contoh relevansinya untuk kita sekarang? Ya, memang pengertian dan pengenalan orang akan Allah bisa berbeda-beda sesuai dengan anugerah dan kapasitas masing-masing. Tetapi yang pasti, bukan hanya tanggung jawab para kaum akademik atau theolog untuk merenungkan tentang pengajaran-pengajaran sulit di dalam Alkitab (termasuk doktrin Allah Tritunggal). Itu adalah tanggung jawab, sekaligus hak dan anugerah, bagi setiap orang Kristen yang sungguh-sungguh untuk merefleksikan kebenaran-kebenaran tersebut.

Signifikansi
Pertama, kita adalah pemuda yang sangat mengidolakan rasio dan logika. Ketika kita mencoba mengenal Allah Tritunggal, kita menganggap Tritunggal adalah konsep yang tidak rasional, mengapa satu dan tiga bisa terjadi secara bersama-sama? Allah Tritunggal adalah Allah yang menciptakan rasio sehingga melampaui rasio[1], jadi sebenarnya, jika kita tidak bisa mengerti sepenuhnya misteri Allah Tritunggal, kita hanya bisa kagum kepada-Nya dan takut akan Dia.

Kedua, Allah Tritunggal juga merupakan Allah yang adalah kasih. Pdt. Stephen Tong beberapa kali menjelaskan jika Allah itu kasih, sebelum dunia dijadikan, siapa yang Dia kasihi? Jawabannya ialah bahwa Allah itu Tritunggal dan setiap Oknum mengasihi Oknum yang lain. Di dalam zaman yang individualistik ini, Tritunggal menjadi teladan bagi relasi manusia yang telah kehilangan kasih sejati. Semangat “berjuang sendiri” dan “menang sendiri” juga tidak dinyatakan melalui Tritunggal, melainkan semangat saling memuliakan. Dengan demikian, kita diajarkan konsep komunitas yang saling mengasihi. Kita diajar untuk hidup sebagai komunitas yang tidak membuang keunikan talenta diri dalam menjalankan tanggung jawab masing-masing dan sekaligus mampu mendorong yang lain lebih baik lagi di dalam keunikannya. Dengan kata lain, di dalam Allah Tritunggallah kita bisa belajar bagaimana membangun individu di dalam komunitas dan komunitas di dalam individu.

Ketiga, kita dapat melihat bahwa Oknum Allah Tritunggal meskipun berbeda tetapi memiliki pikiran, kehendak, dan tujuan yang sama. Ini terefleksikan lebih jelas terutama di dalam Perjanjian Baru; ketika Yesus dibaptis, Allah Bapa bersuara, dan Allah Roh Kudus turun bagai burung merpati[2], dan di dalam keseluruhan cerita kita dapat melihat pekerjaan masing-masing Oknum dari Tritunggal, Allah Bapa yang mengutus Allah Anak[3] dan Allah Anak yang naik ke sorga kemudian bersama dengan Bapa mengutus Roh Kudus turun[4]. Hal ini juga terefleksikan di dalam kehidupan jemaat mula-mula[5], dan seharusnya semangat ini juga terpancar dalam kehidupan jemaat sekarang. Hari ini kita sangat menekankan hak dan kebebasan pribadi, yang sering kali menjadi liar. Keberadaan kita dianggap jauh lebih penting dari yang lain. Bahkan kita tidak lagi mau takluk di bawah pemikiran dan theologi yang diwariskan dari zaman ke zaman. Kita anggap kita berhak menetapkan pemikiran dan kehendak kita sendiri, serta arah sendiri. Rasul Paulus mengingatkan kepada kita, kita adalah anggota-anggota tubuh dan Kristuslah kepalanya[6].

Selain tiga hal yang dibahas di dalam artikel ini, masih banyak yang dapat diaplikasikan dari doktrin Allah Tritunggal, baik dalam kehidupan kita bekerja, bersekolah, keluarga, maupun bergereja. Kiranya dengan belajar mengaplikasikan konsep Tritunggal di dalam hidup membuat kita semakin melihat dan mengalami Allah Tritunggal yang adalah Allah yang hidup dan berkarya dalam sejarah manusia sepanjang zaman.

Albert Lowis
Pemuda GRII Singapura

Referensi:
[1] Perbedaan antara supra-rational (melampaui rasio), rational (bisa dimengerti rasio), dan irrational (tidak masuk akal) sering dibahas Pdt. Stephen Tong dalam khotbah atau ceramah-ceramahnya.
[2] Matius 3:16-17.
[3] Yohanes 17:21.
[4] Yohanes 16:7.
[5] Kisah Para Rasul 2:44-47.
[6] 1 Korintus 12.

18 Juli 2015

Bagikan:

  • WhatsApp
  • Telegram
  • Facebook
  • Twitter
  • Cetak
  • Lagi
  • LinkedIn
  • Surat elektronik
Tag: Allah Tritunggal, Tritunggal

Baca ini juga yuk

Perenungan mengenai Keunikan Angka Tiga: Refleksi Awal mengenai Geometri dan Pribadi Allah

Penulis membandingkan dengan perspektif matematika mengenai titik, garis, dan bidang. Juga perenungan dari bagian-bagian Alkitab dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kita tahu bahwa dalam Alkitab sepertinya ...

Seni & Budaya - Jerry Hermanto 8 min read

Allah Tritunggal dalam Bahasa

Bahasa adalah anugerah dari Allah untuk manusia. Tidak ada makhluk lain di dunia ini yang diciptakan serupa dengan Allah dan mempunyai sistem bahasa seperti manusia. Bahasa menunjukkan ...

Alkitab & Theologi - David Moeljadi 6 min read

Allah Tritunggal dan Kreativitas

Kreativitas, sebuah istilah yang sangat populer pada saat ini. Baik di dunia pendidikan maupun usaha, kreativitas adalah hal yang sangat dicari. Tanpa adanya kreativitas, manusia tidak akan ...

Alkitab & Theologi - Yonathan Febri 12 min read

Pokok Doa

  1. Berdoa untuk para penulis Kristen dan juga badan penerbit Kristen agar dipakai Tuhan untuk menghasilkan tulisan-tulisan yang menumbuhkan Gereja sebagai tubuh Kristus untuk menjawab kebutuhan zaman ini.
  2. Berdoa untuk para content creator yang bermisi untuk memberikan suara kekristenan di tengah ramainya media massa dan media sosial agar diberikan visi yang jelas dan kreativitas dalam pelaksanaan.
logo grii
Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia

Membawa pemuda untuk menghidupkan signifikansi gerakan Reformed Injili di dalam segala bidang; berperan sebagai wadah edukasi & informasi yang menjawab kebutuhan pemuda.

Kami tersedia dalam aplikasi.

google play

  

Home | Tentang PILLAR | PDF | Hubungi kami | GRII

© 2010 - 2022 GRII

Update PILLAR App terbaru di Play Store!

UPDATE
X