Renungan Mingguan Khusus Pillar Online
Identitas di depan Tuhan
Pada edisi sebelumnya, kita sudah membahas mengenai kekuatan karakter sebagai identitas di hadapan Tuhan dari kisah 1001 malam, yaitu Aladin. Kita akan melanjutkan pembahasan mengenai Aladin.
Tetapi sebelum itu, mari kita sedikit me-review artikel-artikel yang sudah dibahas
selama ini. Kita sudah mempelajari mengenai syarat pemimpin yang berkenan di hati Tuhan,
yaitu pemimpin yang memiliki “Kebenaran, Keberanian, dan Kesetiaan”.
- www.buletinpillar.org/renungan/keberanian (Lion King)
- www.buletinpillar.org/renungan/kesetiaan - Setia dan Benar
- www.buletinpillar.org/renungan/kelemahlembutan-1 (Beauty and the Beast)
- www.buletinpillar.org/renungan/kelemahlembutan-ii (Beauty and the Beast)
- www.buletinpillar.org/renungan/kelemahlembutan-iii (Beauty and the Beast)
- www.buletinpillar.org/renungan/kasih-setia-mengalirkan-kepercayaan-dan-shalom-1
(Zootopia)
- www.buletinpillar.org/renungan/kasih-setia-mengalirkan-kepercayaan-dan-shalom-2
(Zootopia)
- www.buletinpillar.org/renungan/kekuatan-karakter-1 (Aladdin)
Di edisi sebelumnya, kita membaca mengenai Aladin adalah “a diamond in a rough”. Demikianlah di dalam Alkitab, kita menyadari bahwa setiap orang Kristen memiliki perjalanan imannya masing-masing. Iman seseorang selama mengikuti Tuhan di dunia ini diperhadapkan dengan pertandingan yang harus terus diuji oleh api, sama seperti intan yang harus terus diasah, dan akhirnya iman tersebut akan terbukti murni, yang lebih berharga dari emas, perak, dan permata. Sedangkan, intan adalah permata yang paling keras, dan intan yang sudah sempurna selesai diasah adalah berlian. Karena itu, berlian sangatlah mahal harganya. Demikianlah iman kita yang telah ditebus dengan darah yang teramat mahal, bahkan lebih mahal dari emas, perak, permata, dan berlian sekalipun.
Kisah Aladin ini mirip dengan kisah perjalanan hidup Yakub. Yakub sesudah bertobat dan merupakan seorang pemuda yang baik, cerdik, cerdas, tangkas, dan pekerja keras, tetapi memiliki kelemahan romansa. Tuhan menunjukkan kasih-Nya kepada Yakub justru dengan melalui disiplin dan kesulitan. Banyak orang ingin menjadi pahlawan. Walaupun berkorban itu bagus, tetapi berkorban untuk siapa dan untuk apa? Berkorban utk perempuan? Bukan, tetapi berkorban untuk Kerajaan Allah. Perempuan suka pangeran tampan yang berkorban untuk dia, tetapi lebih penting dari itu, kita seharusnya mencari dan mendahulukan Kerajaan Allah. Di tengah-tengah itu semua, Tuhanlah yang penuh belas kasihan merajut kehidupan Yakub yang justru menjadi bapa bagi bangsa Israel yang mewakili hadirnya Kerajaan Allah di muka bumi. Tuhanlah yang merancang ini semua dan menerima kemuliaan tertinggi oleh hikmat-Nya yang tak terselami. Oh betapa dalamnya hikmat Tuhan.
Kiranya Tuhan menguatkan setiap kita untuk tetap beriman murni dan kuat seperti batu mulia yang diuji oleh Tuhan sendiri sehingga siap dipakai di dalam Kerajaan-Nya. Kiranya kemuliaan hanya bagi Allah Tritunggal!
Oktober 2021
Silakan memberikan tanggapan, saran ataupun komentar di bawah.
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan ataupun mencabut komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah ataupun berisi kebencian.
1. Bersyukur untuk kondisi pandemi COVID-19 yang sudah makin melandai. Berdoa kiranya setiap orang Kristen mengambil kesempatan untuk dapat memberitakan Injil dan membawa jiwa-jiwa kepada Kristus terutama di dalam momen Jumat Agung dan Paskah di bulan ini. Bersyukur untuk ibadah fisik yang sudah dilaksanakan oleh banyak gereja dan bersyukur untuk kesempatan beribadah, bersekutu, dan saling menguatkan di dalam kehadiran fisik dari setiap jemaat.