Setia

Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?
(Ams. 20:6)

Di zaman sekarang, perusahaan-perusahaan dan merek-merek terkenal sekalipun akan sangat
sulit untuk bisa mendapatkan kesetiaan dari customer-base mereka. Ketika perusahaan
saingan memberikan 10% cashback, pelanggan tidak segan-segan berpindah haluan. Namun
fenomena ini bukan hanya terjadi di dalam dunia usaha, namun juga terjadi di segala bidang
kehidupan lainnya.

Dahulu pernikahan yg langgeng dianggap lumrah. Dahulu pegawai yang kerja puluhan tahun
dianggap lumrah. Dahulu mode bisa tahan beberapa tahun. Dahulu elektronik atau mebel
rusak dahulu baru diganti. Dahulu anggota gereja bisa setia mendengarkan khotbah berjam-jam.
Sekarang… semuanya sudah berbeda. 

Namun kesetiaan bukanlah sesuatu yang bisa dikarbida. Kesetiaan sangat berkaitan dengan
waktu dan proses yang cukup lama. Kesetiaan memerlukan konsistensi dan kepercayaan. Kita
bisa langsung mengetahui si A orangnya ramah dan suka menolong walaupun baru pertama
kali bertemu dia, Si B mempunyai talenta menyanyi dan si C talenta berorasi; Si D
mempunyai pemikiran yang sangat kritis dan mendalam. Namun tidak mudah bagi kita untuk
menilai siapakah orang yang setia, si A, B, C, atau D, kecuali kita mengenal mereka dengan
baik dan dalam waktu yang cukup lama.

Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan
setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab
dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. (Mat. 25:21)

Mendengar Tuhan berkata “Hai hambaku yang baik dan setia”, bukankah ini yang menjadi
kerinduan setiap orang Kristen di akhir hidupnya? Apakah ini yang menjadi kerinduanmu?
Tetapi bagaimana caranya? Setialah dalam perkara kecil. Seperti apa? Seperti hal-hal biasa
yang kaulakukan setiap hari, namun sekarang dengan kesadaran: di dalam hal-hal yang rutin
dan kecil, engkau mengerjakannya bagi Tuhan dengan kesetiaan. Sudah setiakah engkau
mengerjakan hal-hal yang kecil dan rutin yang dipercayakan padamu?