Bagian ini memuat artikel-artikel yang menelusuri relasi orang Kristen dengan seni dan budaya di mana dan di masa mereka hidup. Bagaimana iman Kristen membentuk pandangan mereka tentang budaya, bagaimana mereka merespons budaya dan menghidupi seni dan budaya yang menyatakan iman mereka di tengah dunia.
Saat kita membaca sebuah karya sastra – baik itu novel, cerpen, maupun puisi – yang membuat kita kagum – selain alur cerita, karakter, setting, dan tema – tentu saja adalah style, yaitu gaya penulisannya. Setiap penulis yang baik mempunyai style yang unik dan menarik. Di dalam ilmu bahasa (linguistik), cabang yang ...selengkapnya
Yang satu diwarnai kekerasan; yang lain diwarnai keteduhan. Membandingkan The Shawshank Redemption dan Lars and the Real Girl secara sekilas, sulit membayangkan bagaimana dua film yang kelihatan begitu kontras ini memiliki kesamaan. Akan tetapi, ada satu unsur yang sama yang menjiwai keduanya. Keduanya dijiwai oleh unsur penebusan yang sangat ...selengkapnya
Pada saat kita membicarakan biblical music kita tidak mungkin lepas dari satu topik besar, yaitu worship. Allah yang sejati menjadi subjek sekaligus objek penyembahan tertinggi dari umat pilihan-Nya, dan musik menjadi ekspresi dan elemen yang penting dalam ibadah tersebut. Banyak penulis Kristen sudah menulis tentang Music and Worship karena ...selengkapnya
TubuhLalu apakah kaitan musik dengan tubuh? Apakah musik begitu signifikan terhadap tubuh kita?Pada edisi sebelumnya kita telah membahas tentang musik dan alam semesta. Alam semesta memiliki keharmonisan dalam susunannya, dalam tatanannya. Dan satu istilah yang baik untuk alam semesta adalah celestial body. Istilah body di sini berarti ada ...selengkapnya
Dalam artikel bagian terakhir ini kita akan melanjutkan pembahasan kita dengan zaman Romantik yang merupakan suatu respons terhadap Gerakan Klasikal.Zaman Romantik (c.1810-1920)Poussin - Funeral of PhocionLukisan di atas adalah karya Nicolas Poussin, salah satu pelukis pada zaman High Baroque yang idenya sangat dipengaruhi oleh gerakan ...selengkapnya
Seseorang mengatakan kepada saya, “Mengapa mengerti musik yang Alkitabiah begitu rumit dan berat sedangkan saya hanyalah orang biasa yang hanya ingin menyembah Tuhan dengan sepenuh hati dengan pengertian?” Kata hanya ingin menyembah Tuhan bukanlah sebuah perkara yang sederhana dalam Kekristenan. Menyembah Tuhan adalah panggilan utama ...selengkapnya
Kehidupan manusia sangat erat berkaitan dengan suara. Setiap hari kita mendengar berbagai macam suara di lingkungan di mana kita hidup. Bayangkanlah sebuah dunia tanpa suara, yang ada hanyalah keheningan yang mencekam. Dan bayangkan jikalau kita tidak memiliki kemampuan untuk mendengar, maka kita tidak akan pernah dapat menikmati kicauan burung ...selengkapnya
Dalam edisi yang lalu kita sudah membahas dua zaman besar yang memulai perkembangan musik Eropa, yaitu zaman Renaissance dan Baroque. Jika kita hendak menganalogikan musik dengan bahasa, musik Renaissance dapat diungkapkan sebagai building blocks suatu bahasa, yaitu gramatikanya, struktur kalimatnya, dan juga kosakatanya. Lalu musik Baroque adalah ...selengkapnya
Artikel-artikel lain sudah membahas kebaikan musik yang benar sampai berbusa-busa. Sekarang, to the point aja ya pertanyaannya, apa sih yang salah dengan musik[1] populer sampai tidak boleh dipakai sebagai persembahan pujian dalam ibadah kepada Tuhan?1. Beat Musik RockBeat-nya yang keras, temponya yang cepat, dentaman bass yang meledak-ledak ...selengkapnya
Musik adalah karunia Allah bagi manusia sehingga musik tidak pernah terpisah dari kehidupan manusia. Di mana ada kehidupan di sana ada musik. Musik merupakan everydayness. Jika ada orang yang menamakan dirinya “music-hater”, bagi saya dia bagaikan orang yang tidak suka nasi atau air putih. Tuhan memberikan musik dalam kehidupan manusia dan manusia ...selengkapnya
Musik adalah sesuatu yang sangat lekat dengan kehidupan kita. Rangkaian nada-nada yang tersusun dalam pola ritmik tertentu membentuk melodi yang memiliki variasi hampir tak terbatas. Setiap rangkaian memiliki keunikan sendiri, dan memiliki kesan tersendiri terhadap orang yang mendengarnya. Misalnya melodi lagu “Twinkle Twinkle Little ...selengkapnya
Sebenarnya artikel ini mungkin lebih tepat diberi judul “Introduksi mengenai Musik Dunia Barat dan Perkembangannya,” sebab tema sejarah musik adalah tema yang terlalu luas. Namun lewat artikel ini saya berharap dapat memberikan sedikit insight terhadap semangat zaman, konsep-konsep, serta filsafat yang mendasari perkembangan musik Eropa dalam lima ...selengkapnya
Kita sampai kepada bagian terakhir dari artikel ini, dan akan membahas dua tokoh sekaligus, perwujudan dari sentimentalisme dan hedonisme. Biasanya tokoh sentimentalis ditampilkan dalam manga sebagai tokoh utama yang polos, luar biasa baik hati, apa adanya, entah dia sedang senang, sedih, marah, kecewa, atau terharu. Sedangkan tokoh hedonis ...selengkapnya
Di edisi bulan lalu saya membuat proposal bahwa manga, seperti tawaran lainnya dari dunia, hanya berusaha untuk mengalihkan manusia dari menemukan the real thing. Pembahasan yang pertama memperhatikan bahwa individualisme sebetulnya menghalangi manusia untuk sepenuhnya menjadi dirinya sendiri sebagai satu pribadi di hadapan Sang Pencipta. Dan ...selengkapnya
Komik Jepang, atau dalam bahasa aslinya, manga, adalah buku yang lebih sering dibaca oleh anak-anak sampai pemuda daripada buku cerita tanpa gambar, buku pelajaran, dan juga Alkitab. Waktu toko buku belum membungkus komik dengan plastik, bukanlah pemandangan yang aneh jika terlihat orang yang sibuk membaca, sambil duduk di lantai atau berdiri di ...selengkapnya
Magnificat adalah nama nyanyian pujian Maria yang dicatat di Injil Lukas (1:46-55). Dinyanyikan oleh Maria pada saat ia mengunjungi Elisabet yang waktu itu sedang mengandung Yohanes Pembaptis (1:39-45). Nama Magnificat, yang artinya “memuliakan”, diambil dari kata pertama nyanyian pujian ini dalam teks bahasa Latin (Magnificat ...selengkapnya
Women, do you know who you are?“The men don’t get it,” scream the women.Men are perpetually being blamed for not understanding women, their needs, their wants and their identities.My question to my fellow-genders: Do you know who you are? Or are you just dictated by worldly influences?Victorian AgeDuring the ...selengkapnya