“Gerakan Reformed Injili merupakan gerakan yang identik dengan perjuangan,” kalimat ini dilontarkan seorang anak remaja peserta NRETC 2007 yang diwawancarai oleh Pdt. Stephen Tong di kebaktian GRII Pusat 2 minggu setelah acara selesai. Demikianlah gerakan ini mendidik para remaja untuk ikut berjuang dalam menjalankan kebenaran firman Tuhan melalui NRETC 2007. Mendidik remaja untuk cinta Tuhan, mau bekerja keras, dan berjuang bukanlah hal yang mudah, karena di dalam kemajuan zaman dan tingkat kehidupan ekonomi yang lebih makmur, banyak orang tua yang memberikan fasilitas-fasilitas bagi anak-anak mereka agar dapat hidup lebih mudah. Namun, hal ini malah menyebabkan anak-anak remaja di zaman ini menjadi malas, tidak mau berjuang, dan mudah menyerah. Karena sebenarnya dengan memanjakan anak-anak, kita merebut semangat perjuangan mereka.
Retreat remaja yang diadakan di dalam gerakan ini berbeda dengan retreat-retreat remaja pada umumnya, karena retreat ini tidak diadakan di tempat yang nyaman dan diisi dengan berbagai macam permainan, melainkan retreat ini diadakan di tempat yang sederhana dengan jadwal sesi yang cukup padat.
National Reformed Evangelical Teen Convention (NRETC) 2007, yang diadakan di Taman Wiladatika, Cibubur pada tanggal 9 – 12 Juli 2007, dihadiri oleh hampir 1.100 orang. NRETC yang diadakan untuk kedua kalinya ini mempunyai tema yang sama seperti tahun sebelumnya yaitu Iman, Pengetahuan, dan Pelayanan bagi Remaja. Sebuah tema besar yang penting yang bertujuan untuk mengarahkan remaja yang masih mencari identitas diri untuk hidup mengikuti Kristus.
Sama seperti tahun sebelumnya, retreat tahun ini juga penuh dengan sesi-sesi khotbah dan diskusi kelompok, bahkan waktu untuk mandi dan makan pun terbatas. Dalam 1 hari, terdapat 3 sesi pleno, 1 kapsel (kapita selekta), diskusi kelompok, dan ibadah pagi, sehingga total dalam 1 hari terdapat 6 sesi yang penuh dengan khotbah dan firman Tuhan. Namun, jadwal yang begitu padat dan khotbah berjam-jam tidaklah membuat para peserta jenuh atau bosan, melainkan para peserta terlihat menikmati retreat, bahkan banyak dari mereka merasa telah menerima berkat yang berlimpah di dalam retreat ini.
NRETC 2007 ini dibuka dengan Kebaktian Pembukaan yang dibawakan oleh Pdt. Romeo Mazo dan Ev. Maria Mazo yang menyampaikan tentang Visi dan Misi Gerakan Reformed Injili. Kemudian setelah makan malam, Sesi 1 dibawakan oleh Ev. Antonius Un dengan tema ‘Murid Kristus yang Sejati’. Pada hari-hari berikutnya, sesi-sesi Ibadah Pagi dibawakan oleh Pdt. Tumpal Hutahaean dan Pdt. Rudie Gunawan. Dan sesi-sesi Pleno pagi dibawakan oleh Ev. Agus Marjanto dengan tema ‘Christian Worldview’ dan Ev. Diana Ruth dengan tema ‘Konsekuensi Dosa’. Selain itu, Ev. Ivan Kristiono, Edward Oei, Pdt. Aiter, dan Ev. Yadi S. Lima juga membawakan sesi-sesi Kapita Selekta dengan tema ‘My Identity’ dan ‘Karya Keselamatan’.
Di dalam NRETC 2007 ini, Pdt. Stephen Tong mengisi semua sesi-sesi Pleno malam dengan membawakan firman Tuhan yang menceritakan tentang kehidupan Paulus. Sangat menarik ketika mendengar Pdt. Stephen Tong berkhotbah kepada para remaja, karena Beliau membawakan khotbah dengan gaya narasi. Dari sana, kita menyadari betapa kayanya firman Tuhan dan Pdt. Stephen Tong dapat menerangkan hal-hal yang penting dengan tajam dengan cara pemaparan yang sungguh menarik dan sederhana. Pdt. Stephen Tong menceritakan sejarah kehidupan Paulus dimulai dari seorang pemuda bernama Saulus yang sangat pandai yang dididik oleh guru yang terkenal, yaitu Gamaliel, sampai saat-saat di mana Saulus menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan Kristus Yesus.
Ketika Pdt. Stephen Tong menceritakan tentang bagaimana Tuhan Yesus memanggil Saulus dalam perjalanan ke Damsyik, pada saat yang bersamaan, Beliau juga memanggil para remaja untuk mengambil komitmen menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan. Sekitar 400 orang remaja meresponi panggilan Tuhan dan menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan. Kita mendoakan agar Tuhan sendiri yang menjaga dan mengingatkan terus akan panggilan ini dalam hidup mereka, karena merekalah yang akan menjadi pillar gereja dan bangsa ini di masa yang akan datang.
Yang agak berbeda dengan retreat sebelumnya, yaitu Pdt. Stephen Tong memimpin 1 sesi tentang Apresisasi Musik. Ini merupakan event yang sangat langka dan cukup unik, karena di dalam sesi ini remaja-remaja diperkenalkan dengan lagu-lagu yang berkualitas yang tidak usang dimakan zaman. Hal ini tidaklah mudah karena anak remaja zaman sekarang tidak terbiasa mendengarkan lagu-lagu yang bermutu yang memuliakan Tuhan. Sesi ini mendapatkan sambutan yang sangat baik dari peserta karena ternyata mereka terlihat sangat tertarik mendengarkan musik-musik klasik, bahkan ada anak yang mencoba untuk ikut bernyanyi ketika lagu ‘Der Hölle Rache Kocht in Meinem Herzen’ (The Queen of the Night – Aria) dari Opera ‘Magic Flute’ oleh Mozart diputar. Ini merupakan salah satu lagu opera yang paling terkenal dari Mozart karena tempo yang cepat dan tingkat kesulitan bernyanyi yang sangat sulit karena nada yang melengking sangat tinggi dan membutuhkan nafas yang panjang. Sesi ini juga diisi dengan penampilan Michelle Sugiarto dan Jonathan Khoe sebagai penyanyi dan pianis remaja yang sangat berbakat. Kemudian juga ada penampilan solo dari Ndaru Darsono dan Elsa Pardosi.
Pada hari ke-4, acara dimulai sejak jam 5.30 dini hari dengan Kebaktian Padang yang diadakan di lapangan terbuka, dilanjutkan dengan Sesi Tanya Jawab, Kebaktian Kesaksian Remaja, dan diakhiri dengan Kebaktian Penutup yang semuanya dipimpin oleh Pdt. Stephen Tong.
Kita bersyukur kepada Tuhan kalau NRETC 2007 ini sudah boleh berjalan dengan baik dan banyak remaja yang mendapatkan berkat. Kita juga harus senantiasa bersyukur karena gerakan ini masih terus mendidik generasi muda penerus bangsa untuk terus berjuang dalam kebenaran firman Tuhan, karena merekalah yang akan memegang tongkat estafet kekristenan di masa yang akan datang. Kiranya segala kemuliaan bagi Allah Tritunggal!
Adhya Kumara
Redaksi Pelaksana PILLAR