Ibadah Ucapan Syukur
Pada 21 Oktober 2023 yang lalu, Sekolah Kristen Calvin (SKC) merayakan hari ulang tahunnya yang ke-15 dan sekaligus meresmikan gedung baru yang kini berdiri di Sunter, Jakarta Utara. Acara yang bertemakan “Proclaim the Faithfulness of God” ini adalah acara besar pertama yang diadakan di gedung baru, setahun setelah ibadah syukur pembangunan lantai teratas gedung baru (topping off) yang diadakan pada 15 Oktober 2022.
Baca juga: https://www.buletinpillar.org/seputar-grii/pembangunan-lantai-teratas-sekolah-kristen-calvin
Pada kesempatan ini, hadirin dapat menyaksikan untuk pertama kalinya persembahan paduan suara anak-anak KB-TK yang menyanyikan lagu “Allahku Besar” dan “Tuhan Yesus Aku Berjanji”. Anak-anak ini adalah angkatan pertama KB-TK SKC. Pilihan lagu mencerminkan sikap sekolah yang mau menyatakan kebesaran Allah melalui penyertaan-Nya selama 15 tahun ini dan janji siswa-siswi KB-TK untuk menjadi murid Tuhan Yesus yang setia.
Pdt. Stephen Tong: Menjadi Sekolah yang Bermutu
Dalam kata sambutannya, Pdt. Dr. Stephen Tong berpesan agar semua orang yang mau memulai pekerjaan Tuhan jangan undur karena hinaan. Orang yang diejek, dilecehkan, dan dihina, tetapi tidak jatuh, tidak mundur, dan masih bisa bangun, orang-orang seperti itulah yang membuat masyarakat bisa maju. Hinaan orang dapat membentuk kita. Tidak ada yang menyangka SKC yang dimulai dengan sangat sederhana bisa mempunyai gedung yang sangat baik. Gedung baru yang ditempati SKC ini telah didesain oleh Pak Tong dengan menerapkan prinsip seirit mungkin, tetapi dengan pemanfaatan seoptimal mungkin.
Pak Tong juga menjelaskan bahwa mutu seseorang tidak bergantung pada uang, tempat, atau semua syarat-syarat manusia. Orang yang mempunyai gelar tetapi tidak berbobot sangat memalukan. Orang yang berbobot tetapi tidak punya gelar tidak perlu minder. Pak Tong berharap anak-anak yang bersekolah di SKC menjadi anak yang bermutu karena SKC dibangun dengan guru-guru, ide, dan cita-cita yang bermutu.
Pak Tong menutup dengan pesan agar semua pengguna gedung SKC dapat menikmati dan menggunakan gedung baru tersebut dengan bersyukur kepada Tuhan. Pak Tong berharap agar SKC dapat turut membuat Indonesia maju. Dengan menjadi sekolah yang bermutu, SKC bisa memotivasi sekolah-sekolah Kristen yang lain untuk meningkatkan mutunya.
Setelah itu, Pak Tong selaku pendiri menandatangani prasasti peresmian gedung baru SKC.
Orang yang mempunyai gelar tetapi tidak berbobot sangat memalukan. Orang yang berbobot tetapi tidak punya gelar tidak perlu minder.
Pdt. Ivan Kristiono: Bring Back the Blacksmiths
Penandatanganan prasasti kemudian diikuti oleh khotbah oleh Pdt. Ivan Kristiono, koordinator SKC. Pak Ivan mengatakan bahwa pada zaman Hakim-hakim, jika orang Israel dijajah, mereka akan berteriak kepada Tuhan. Namun, di zaman Samuel, saat dijajah oleh bangsa Filistin, tidak ada lagi yang berteriak karena mereka sudah begitu larut dengan cara hidup dunia dan budaya orang Filistin.
Menurut Pak Ivan, hal di atas sama dengan kondisi gereja saat ini. Bukannya menjadi terang dan garam dunia, budaya dunia kini masuk ke gereja. Pada saat gereja makin mirip dengan diskotek dan pabrik, tidak ada orang Kristen yang berteriak seperti di zaman Hakim-hakim. Demikian pula, di antara jutaan orang Israel, hanya 3000 yang jadi tentara. Di antara 3000 tentara, hanya ada 600 orang yang berangkat untuk berperang.
Namun, kata Pak Ivan, yang mengenaskan adalah pada saat 600 orang tersebut mau maju berperang, tidak ada seorang pun tukang besi yang bisa membuatkan senjata untuk mereka. Artinya, ada sedikit orang yang mau berperang, tetapi sayangnya mereka tidak mampu karena tidak mempunyai senjata. Strategi bangsa Filistin yang lain untuk melumpuhkan orang Israel, selain budaya, adalah dengan menguasai industri senjata dan tidak memperbolehkan adanya tukang besi di Israel.
Maka, pesan dari khotbah Pak Ivan adalah bring back the blacksmiths (kembalikan para tukang besi). Jika tidak ada yang membekali kita untuk berperang, bagaimana orang Kristen sekarang dapat melawan pengaruh dunia? Karena itu, dibutuhkan guru-guru yang ahli untuk mempersiapkan para siswa. Jika orang-orang yang cerdas hanya mau menjadi pengusaha dan dokter, siapa yang akan mendidik anak-anak yang cerdas untuk menjadi baik? Jangan sampai yang menjadi guru adalah orang-orang yang sudah tidak diterima di mana-mana.
Akhirnya, Pak Ivan mengajak hadirin untuk bersyukur atas gedung indah yang sudah Tuhan berikan. Gedung tersebut bukan hanya dibangun di atas bata, tetapi di atas visi yang diberikan kepada Pdt. Dr. Stephen Tong. Dengan sekolah ini, kita ingin melihat theologi ditegakkan dan hidup kembali kepada Tuhan. Selain itu, pendidikan, filsafat, ilmu pengetahuan, dan mandat budaya kembali kepada kebenaran firman Tuhan dan untuk memuliakan Tuhan.
Jika orang-orang yang cerdas hanya mau menjadi pengusaha dan dokter, siapa yang akan mendidik anak-anak yang cerdas untuk menjadi baik? Jangan sampai yang menjadi guru adalah orang-orang yang sudah tidak diterima di mana-mana.
Acara Perayaan
Seusai ibadah, acara diikuti dengan pemotongan kue ulang tahun ke-15 SKC. Paduan suara guru kemudian menyanyikan lagu “Love Is Our Theme” dan “A Song of Thanksgiving”, diikuti dengan pemberian apresiasi kepada guru-guru yang sudah mengabdi selama lebih dari 10 hingga 15 tahun, kepada yayasan, badan pengurus harian, tim pembangunan gedung baru, dan orang-orang yang selama 15 tahun ini sudah membantu dalam perkembangan SKC.
Acara ditutup dengan serangkaian pentas seni. Siswa-siswi SD menampilkan gerak lagu “Ampar-Ampar Pisang” sebagai wujud pelaksanaan mandat budaya untuk turut melestarikan budaya nasional. Paduan suara SMP menyanyikan lagu “How Can I Keep from Singing” untuk menyatakan betapa besarnya kasih Allah kepada umat-Nya yang membuat umat-Nya tidak dapat berhenti bernyanyi. Ensambel SMP-SMA memainkan karya ciptaan Gavin Wiyanto, pelatih klub ensambel SMP, yang berjudul “SKC Concertino (Prelude)”. Karya tersebut terinspirasi oleh semangat kebersamaan yang dia amati selama melatih ensambel di SKC. Karena itu, concertino tersebut dipersembahkan oleh Gavin Wiyanto sebagai hadiah ulang tahun untuk SKC. Acara perayaan ditutup dengan sebuah drama musikal oleh Rumah Teater Calvin, Jembatan Pertemuan, yang mengisahkan beberapa naratif kehidupan tokoh-tokoh yang menjadi terjalin satu dengan lainnya karena visi beberapa tokoh untuk membangun sebuah jembatan yang mempertemukan dua desa yang terpisah oleh jurang.
Foto-Foto