TKB September 2008

Salah satu penyebab terjadinya Skisma (Perpecahan) Timur-Barat (East-West Schism) antara Gereja Ortodoks Timur (gereja Timur) dan Gereja Katolik Roma (gereja Barat) pada masa abad pertengahan (Medieval) adalah mengenai istilah Filioque. Filioque adalah bahasa Latin yang berarti “dan Anak”. Istilah ini disisipkan di dalam Pengakuan Nicea setelah kalimat: “And in the Holy Ghost, the Lord and Giver of life, who proceedeth from the Father and the Son” (Et in Spíritum Sanctum, Dóminum et vivificántem: qui ex Patre Filióque procédit). Istilah ini pertama kali muncul pada Konsili ketiga di Toledo, Spanyol, pada tahun 589 untuk menghadapi bidat Arius yang tidak mengakui kesetaraan Allah Anak dan Allah Bapa. Istilah ini dipermasalahkan oleh Phontius, Patriach dari Konstantinopel pada abad ke-10 didalam konflik dengan Paus Nicholas I. Phontius menggunakan istilah ini sebagai bahan konflik dengan Paus yang menghentikan dia dari jabatannya, sehingga hal ini memperuncing isu doktrinal antara Timur dan Barat. Sebenarnya istilah ini sudah ada di dalam Alkitab, di mana Roh Kudus disebut juga “Roh Anak”, “Roh Kristus”, “Roh Yesus Kristus” (Gal. 4:6, Rm. 8:9 dan Flp. 1:19) dan di dalam Injil Yohanes yang menyatakan Roh Kudus diutus oleh Yesus (Yoh. 14:16, 15:26, 16:7).

Sumber:

http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf214.ix.iv.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Filioque

http://en.wikipedia.org/wiki/Nicene_Creed