Sersan & TKB
Puritan
Pada abad ke-16 dan ke-17, sekelompok orang percaya melihat bahwa Church of England di Inggris tidak mengalami reformasi secara menyeluruh, sehingga mereka kemudian menyerukan kemurnian ibadah, ajaran, dan moralitas secara individu maupun jemaat. Seruan ini disebabkan oleh kesadaran mereka terhadap Church of England yang masih toleransi kepada beberapa penyimpangan Gereja Katolik Roma.
Mereka dinamakan Puritan. Asal kata “purity” (kemurnian) diikuti dengan akhiran “-an” (pelaksana). Sebutan Puritan ini sebenarnya merupakan cemoohan kepada mereka, yang mau menjaga kemurnian di dalam menjalankan firman Tuhan. Pada tahun 1629 hingga 1642, banyak Puritan yang pindah ke New England (bagian Timur Laut Amerika Serikat), karena pada tahun 1625 raja Charles I melarang Puritan di dalam Church of England. Oleh karena itu, kaum Puritan sangat berpengaruh di dalam perkembangan theologi di Amerika Serikat. Kaum Puritan melihat theologi bukan pengertian akademis semata, tetapi theologi harus mentransformasi hidup, menjaga keseimbangan antara doa, doktrin, pengalaman, dan pelaksanaan. Kaum Puritan menghasilkan banyak karya literatur penting bagi iman Kristen dan mempengaruhi banyak theolog, seperti: John Owen, Richard Baxter, Thomas Watson, John Bunyan, dan revivalist besar Jonathan Edwards.
Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Puritans
http://en.wikipedia.org/wiki/Great_Migration_(Puritan)
http://www.puritansermons.com/banner/hulse1.htm
Oktober 2008
Silakan memberikan tanggapan, saran ataupun komentar di bawah.
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan ataupun mencabut komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah ataupun berisi kebencian.
1. Bersyukur untuk kondisi pandemi COVID-19 yang sudah makin melandai. Berdoa kiranya setiap orang Kristen mengambil kesempatan untuk dapat memberitakan Injil dan membawa jiwa-jiwa kepada Kristus terutama di dalam momen Jumat Agung dan Paskah di bulan ini. Bersyukur untuk ibadah fisik yang sudah dilaksanakan oleh banyak gereja dan bersyukur untuk kesempatan beribadah, bersekutu, dan saling menguatkan di dalam kehadiran fisik dari setiap jemaat.