Transkrip dan ringkasan seri khotbah Pdt. Dr. Stephen Tong dalam berbagai tema. Kami berharap seri Transkrip ini dapat memberikan fondasi iman yang kokoh dan menjadi pilar yang kuat bagi pertumbuhan iman saudara semua untuk menjadi saksi Kristus berbuah di dunia ini.
Manusia sejati jika ia sudah menjadi ren, menjadi orang yang berperikemanusiaan. Di dalam Buku Perubahan (Yijing – The Book of Changes) dibahas tiga hal yang penting.Pertama, peduli orang lain. Ketika engkau ingin dirimu menjadi manusia sejati, maka tegakkan orang lain terlebih dahulu. Seorang yang berperikemanusiaan adalah orang yang memikirkan ...selengkapnya
Di dalam membicarakan relasi antarmanusia, maka prinsip ren menjadi inti dan pusat dari seluruh bentukan relasi antarmanusia. Kemanusiaan atau ren ini memiliki delapan aspek di dalamnya. Di dalam sesi sebelumnya, kita telah membahas dua butir yang pertama, yaitu xiao-di.Pertama, xiao - hormat. Tata krama dimulai dengan menghormati atasan atau ...selengkapnya
Sekarang kita mulai akan memikirkan pikiran atau ajaran etika Konfusius. Pemikiran etika Konfusius merupakan salah satu pemikiran etika yang sangat mendalam dan agung yang ada di dunia. Kong Hu Cu memikirkan etika dimulai dari memupuk, mendisiplin diri, membiasakan diri, mendidik diri, menjadi orang yang bermoral dan berprinsip. ...selengkapnya
Kini kita mulai masuk ke dalam pemikiran filsafat metafisika Konfusius. Di dalam filsafat Konfusius ada dua istilah yang disebut sebagai xing atau ming. Istilah yang lain, tian dao. Xing dapat diterjemahkan sebagai karakter dasar atau prinsip. Ming dapat diterjemahkan sebagai mandat atau nasib. Maka, setiap kali Konfusius berbicara tentang ...selengkapnya
1. Langit Sebagai Penentu NasibDi dalam pemikiran konfusianisme, “Langit” adalah penentu, penentu nasib manusia, dan pemberi berkat kepada manusia yang manusia sendiri tidak sanggup mengubahnya. Kalau Tuhan memberikan umur panjang, kita menerimanya; jika diberi umur pendek, kita tidak bisa menolaknya. Pada intinya, yang menentukan umur kita ...selengkapnya
Setelah membicarakan kehidupan Konfusius, sekarang kita melanjutkan pembahasan pada pokok-pokok pikiran Konfusius. Pertama, pikiran Konfusius bersifat sangat konservatif. Dia sangat menjunjung tinggi hasil penemuan dan kristalisasi kebenaran dari kebudayaan orang kuno yang bijaksana. Kedua, Konfusius sangat mementingkan kesungguhan, kejujuran, dan ...selengkapnya
Dan pada ujungnya, kita harus menyadarkan manusia bahwa sehebat apa pun suatu kebudayaan, mereka tetap membutuhkan Yesus Kristus.Sepanjang 41 tahun saya bekerja melayani Tuhan, saya terus mencari kemungkinan untuk bisa mendukung pekerjaan Tuhan. Saya juga sangat mengharapkan Saudara sekalian juga memikirkan bagaimana terus memperkembangkan dan ...selengkapnya
Konfusius belajar begitu giat dan dia berjuang untuk bisa mempelajari kebijaksanaan dari orang-orang yang agung dan dari berbagai literatur yang bisa ia dapatkan. Di usia 30 tahun, dia sudah belajar banyak, sehingga ia memiliki keyakinan untuk mau bekerja melayani negara dan melayani masyarakat. Lalu ia pergi untuk bisa bertemu raja Kerajaan ...selengkapnya
Dalam pembahasan sebelumnya, telah dibicarakan tentang sejarah, latar belakang, dan peranan Konfusius di bidang musik. Salah satu pemikiran Konfusius lain yang juga penting adalah tentang bagaimana mengerti kehidupan.Tingkat Kehidupan Menurut KonfusiusKonfusius, pada usia sekitar 15 tahun, mulai mengambil keputusan bahwa ia harus belajar ...selengkapnya
Di dalam kebudayaan Tiongkok ada teladan pemimpin yang jujur, bijaksana, dan baik, yang mencintai rakyat dan tahu bagaimana tidak egois. Maka kita perlu belajar hal-hal yang baik dari kebudayaan kuno. Pemerintah yang sekarang jangan menghina kebudayaan kuno. Di Alkitab kita juga belajar bagaimana Yesus, sekalipun adalah Anak Allah, tetap harus ...selengkapnya
Mengenal Keunikan Kebudayaan TionghoaApakah keunikan kebudayaan Tiongkok? Kedua, bagaimana posisinya di tengah budaya dunia kita? Ketiga, apa pengaruhnya di dalam sejarah dunia kita? Kita perlu mengerti dan mendalami keunikan dari kebudayaan Tiongkok ini, sehingga ketika Anda dan saya mempelajari dan mengerti kebudayaan ini, kita ...selengkapnya
PendahuluanPembelajaran iman sering kali dijual murah. Dibandingkan dengan seminar-seminar dunia yang harus membayar banyak uang, mengikuti seminar dan pembinaan iman sering kali justru manusia tidak mau bayar. Pdt. Stephen Tong memberikan bahan yang tidak lebih rendah mutunya dibandingkan dengan materi orang yang memberikan seminar umum, ...selengkapnya
1 Korintus 13:13Seluruh khotbah tentang iman, pengharapan, dan kasih ini terangkum di dalam satu kesimpulan di 1 Korintus 13:13. Ayat ini merupakan ayat yang sangat penting dan indah. Iman, pengharapan, dan kasih, di antara ketiga ini yang paling besar adalah kasih. Kasih paling besar, lebih besar dari iman dan pengharapan, karena kasih adalah ...selengkapnya
1 Korintus 13:8Kita telah membicarakan 1 Korintus 13:7 tentang empat hal di dalam kasih, yaitu: 1) kasih menutupi segala sesuatu; 2) percaya segala sesuatu; 3) mengharapkan segala sesuatu, dan 4) sabar menanggung segala sesuatu. Namun, ini bukan berarti kita berkompromi karena kasih. Bukan berarti jika ada kasih maka kita tidak perlu membongkar ...selengkapnya
1 Korintus 13:7Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. (TB LAI)Ayat ini menjelaskan tentang empat hal di dalam kasih. Seseorang yang mempunyai kasih pasti mempunyai empat hal ini dalam tindakannya. Empat hal ini yaitu, 1) menutupi segala sesuatu, 2) percaya segala ...selengkapnya
Dalam 1 Korintus 13:1-3, Paulus berbicara mengenai aspek negatif kasih, apa yang bukan kasih. Dalam ayat 4-8, Paulus berbicara mengenai apa itu kasih. Banyak orang dunia tidak mengenal Tuhan, mereka menilai kasih melalui gejala yang lahiriah. Jika mau menyerahkan diri, mengorbankan diri dan uang, itu berarti kasih. Jika bukan karena kasih, mana mau ...selengkapnya
Di dalam 1 Korintus 13:6 terdapat dua kalimat, di mana kalimat pertama negatif dan kalimat kedua positif. Kalimat pertama berkata “tidak” sementara kalimat kedua berkata “ya.” Ia tidak suka akan hal yang tidak benar, dan ia suka akan hal yang benar. Kedua aspek ini sedang berbicara apa yang banyak dikenal sebagai like and dislike. Setiap orang ...selengkapnya
1 Korintus 13:5-7Kita telah membicarakan tentang jangan mudah marah, karena tidak semua kemarahan memuliakan Tuhan. Hanya kemarahan yang benar akan menggenapi kemuliaan Tuhan. Ini adalah suatu paradoks. Di satu pihak, kemarahan sangat merusak. Tetapi di pihak lain, kemarahan yang suci menggenapi kemuliaan Tuhan, seperti yang tertulis di dalam ...selengkapnya