Buletin Pillar
  • Transkrip
  • Alkitab & Theologi
  • Iman Kristen & Pekerjaan
  • Kehidupan Kristen
  • Renungan
  • Isu Terkini
  • Seni & Budaya
  • Seputar GRII
  • Resensi
Transkrip

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 1: Butir Pertama (1)

Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli (PIR) merupakan dokumen pertama yang mengubah seluruh konsep alam semesta yang pernah
dipikirkan manusia. Sebelum adanya PIR, pemikiran filsafat Yunani memonopoli studi alam semesta dan menjadi pikiran terpenting. Kebudayaan Tionghoa dan India menjelaskan alam semesta secara kabur dan tidak jelas. Sementara orang Yunani berpendapat bahwa manusia dapat menyelidiki alam semesta dengan pikirannya sendiri. Maka, mereka mulai melihat lebih dahulu daripada bangsa lain dalam hal mengetahui bintang-bintang yang ada di angkasa. Lalu Yunani menaruh bintang menjadi objek studi yang diasumsi, diamati, dan dicatat. Diamati dengan mata telanjang karena masih belum ada teleskop. Sampai hari ini dalam bangsa besar dan kebudayaan penting ada alat astronomi. Di Nanjing (Tiongkok) masih ada alat astronomi yang sangat rumit yang dibuat sekitar 650 tahun lalu di awal Dinasti Ming, Dinasti Sung, dan sebagainya. 

Kali ini saya ingin menekankan apa hubungan alam semesta dengan manusia, di mana manusia menjadi subjeknya dan alam semesta ini menjadi objek penyelidikannya. Manusia menyelidiki alam semesta, tetapi alam semesta menjadi tidak penting dan manusia itu yang menjadi penting. Dalam pemikiran seperti ini, diharapkan manusia bisa menguasai, atau paling tidak, mengerti alam semesta. Manusia ingin mengerti dan menguasai langit, bumi, alam, tumbuhan, hewan, dan semua makhluk lain. Memang manusia diciptakan lebih tinggi dari segala ciptaan dan manusia diciptakan paling mirip dengan Allah.

Ketika muncul PIR, terjadilah penerobosan besar. Yunani melihat alam semesta sebagai sistem tertutup (closed system). Dalam sistem tertutup, manusia adalah yang tertinggi dan menguasai alam semesta sebagai tuan di atasnya. Alam semesta sebagai lingkungan di mana kita ada dan menjelajah. Maka, sejak zaman pra-Sokrates hingga Aristoteles, penyelidikan alam semesta menjadi salah satu cabang filsafat terpenting, yang disebut kosmologi.

Jika Anda melihat lukisan besar, The School of Athens, karya Raphael, akan terlihat puluhan filsuf yang pada pusatnya hanya ada dua orang, yaitu Plato dan Aristoteles. Satu tangan Plato memegang buku dan tangan satunya menunjuk ke langit; satu tangan Aristoteles juga memegang buku dan tangan lainnya menunjuk ke bawah. Di sini mau diungkapkan bagaimana Plato menginterpretasi alam semesta berbeda dari Aristoteles. Plato mementingkan idealisme dan dunia kosmologi, maka ia memegang buku Timaeus (berarti menyelidiki alam semesta) dengan tangan menunjuk ke atas menyatakan ia mempelajari kosmologi. Raphael menggunakan Leonardo da Vinci sebagai model Plato. Plato mendirikan sekolah tinggi bernama Akademia, yang memiliki ratusan murid. Tetapi ada satu muridnya yang istimewa dari Makedonia, yaitu Aristoteles. Akhirnya Plato menyimpulkan, “Akademia terdiri dari dua unsur, yaitu badan semua murid dan otak dari seorang genius yang namanya Aristoteles.” Ini adalah kalimat besar dan terbukti karena Aristoteles seumur hidup menulis lebih dari seribu buku dalam berbagai bidang yang berbeda. Tiap buku yang bersifat otoritatif dan memiliki nilai yang sangat tinggi di zamannya. Ia menulis buku Meteorology yang membicarakan tentang berbagai bintang, buku Geology tentang lapisan-lapisan bumi, dan buku Movement of Animals tentang binatang dan geraknya. Buku-buku ini disimpan oleh muridnya di perpustakaan terbesar di dunia dan terpenting, yakni perpustakaan di Alexandria (Mesir, Afrika).

Ada yang mengatakan bahwa Sokrates, Plato, dan Aristoteles sudah memikirkan semua yang pernah dipikirkan manusia dari zaman ke zaman. Jadi, dari Adam sampai sekarang, semua yang pernah dipikirkan manusia, tidak ada satu pun yang tidak pernah tidak dipikirkan oleh tiga orang besar ini. Memang, Yunani sejak 2.500 tahun lalu telah menghasilkan tiga genius dari tiga generasi: guru, murid, dan cucu murid. Sebelum mereka memikirkan tentang alam semesta, buku yang ada cuma berkisar dua tema: On Principles dan On Nature. Semua orang yang berani menulis dua tema ini dipandang sebagai orang yang memiliki intelektualitas tinggi. On Nature tentang alam; On Principles tentang prinsip, yaitu memakai prinsip apa kita studi tentang alam dan mengajar, menyalurkan pengetahuan kepada dunia tentang alam.

Perkataan Sokrates yang revolusioner, “Yunani mau tahu apa pun, gunung, laut, padang, gurun, rimba, tanah, dan pulau, tetapi tidak mau tahu tentang diri sendiri. Apa gunanya?” Kalimat ini menggugah seluruh bangsa, bahwa mereka harus mempelajari diri sendiri. Belajar gnothi seauton (Yun.) artinya: know yourself. Pasca Sokrates, filsafat tidak berhenti di kosmologi, mulai menelusuri antropologi, etika, interpersonal relationship, metode masyarakat, maka pengetahuan bukan hanya yang di luar diri tetapi juga ke manusia sendiri.

Ketika PIR muncul, ia pertama kali langsung menerobos, sehingga manusia bukan menjadi subjek yang menyelidiki objek, yaitu alam semesta, tetapi mengaku bahwa di antara kita ada suatu kekuatan, rahasia, metode, prinsip, wahyu, hikmat dari atas kita, dan kita mengetahui pemiliknya bukan kita, tetapi Tuhan. Maka, selain dunia yang kita lihat, kita harus menemukan suatu penyebab di luar alam semesta, yang lebih tinggi daripada diri kita, sehingga dari situ kita mengerti dan memberikan hikmat pada kita. Hikmat itu membuat kita mengerti bagaimana mengetahui dan menyelidiki alam semesta.

PIR menjadi suatu terobosan besar di mana mitologi Tionghoa dan India masih kacau dalam menjelaskan tentang alam semesta. Orang India mengerti alam semesta sebagai suatu dataran besar di mana ada empat gajah yang menopang empat sudutnya, sehingga bumi yang rata ini bisa berdiri. Jika gajah itu bergoyang, terjadilah gempa bumi. Orang Tionghoa mengerti alam semesta berasal dari Pan-gu, seorang tua yang ada di dalam suatu telur. Telur itu membungkusnya, lalu memakai palu mengetuk ke atas, sehingga kulit telur itu makin besar dan makin tinggi. Akhirnya kulit yang di atas menjadi langit dan kulit yang di bawah menjadi bumi. Pemikiran seperti ini sama sekali tidak memiliki bukti dan dukungan ilmiah. Inilah cara dunia Timur mengerti alam semesta.

Sekitar tahun 585 SM, Thales, orang pertama di dunia filsafat Gerika berani mengatakan, “Pada tanggal 28 Mei 585, kalian tidak akan melihat matahari.” Orang-orang menertawakan, menyindir, dan menghina dia. Tetapi tepat pada hari itu, apa yang dikatakannya terjadi. Mereka terkejut dan bingung bagaimana Thales tahu hal itu. Ternyata Thales sudah berhasil menghitung gerakan matahari, bumi, dan bulan, sehingga bisa menduga terjadinya gerhana. Maka, gerhana sudah diketahui oleh manusia sejak kira-kira 500 tahun sebelum Yesus lahir. Tetapi ini adalah suatu pengertian, penelitian, dan penyelidikan dengan sistem tertutup.

Sampai di zaman Isaac Newton, ia masih menggunakan sistem tertutup untuk mengerti alam semesta. Barulah di abad ke-20 ada seorang filsuf, Thomas Kuhn, berkata, “Kita perlu paradigm shift, hingga ada metode dan konsep baru yang berbeda. Konsep dan paradigma yang berubah memerlukan sistem terbuka. Suatu sistem terbuka menyebabkan kita mengerti segala sesuatu dan tidak lagi diikat. Orang yang diikat oleh konsep Arminian tidak mungkin mengerti Alkitab; orang yang diikat oleh konsep komunisme tidak mungkin mengerti demokrasi; orang yang diikat oleh konsep feodalisme tidak mungkin mengerti dunia modern; orang yang diikat oleh pikiran Islam tidak mungkin mengerti Allah Tritunggal.

Sistem tertutup mengikat dan mematikan pikiran dan pengertian manusia, sehingga manusia menjadi budak dari sistem tertutup seumur hidupnya. Ketika masih muda, saya terus memikirkan gereja seharusnya bagaimana. Akhirnya saya mengetahui sebenarnya apa yang diajarkan Alkitab tidak sama dengan apa yang kita terima dari para pendeta tua. Untuk berani menerobos yang sudah terbiasa selama ini, perlu suatu paradigma kebebasan. Ketika saya mempelajari dan menyelidikinya, saya sangat terkejut. Sistem terbuka pertama bukan dari Thomas Kuhn, tetapi dari PIR.

Dengan butir pertama: “Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi.” Dalam butir ini kita melihat terbukanya suatu sistem baru untuk manusia yang melampaui pemikiran Yunani. Orang Yunani berkata setelah melihat alam semesta, tidak ada yang lebih lagi dari itu. Tetapi saat orang Kristen melihat alam semesta, melihat ada Allah di atas yang menjadi Bapaku: Ialah Sang Pencipta, Sang Allah Bapa, yang memberikan hidup baru padaku, maka aku disebut anak-Nya. Jika dibandingkan dengan mitologi Tiongkok (Pan-gu) dan mitologi India (empat gajah), kita segera melihat dan perlu memaklumi bahwa mereka tidak memiliki wahyu Tuhan. Mereka bahkan tidak mengerti bahwa bumi ini bulat. Setelah Magellan mengitari bumi satu kali, atau ketika Columbus menemukan benua Amerika, barulah manusia mengetahui bahwa bumi ini bulat. Setelah Vasco da Gama, Columbus, dan Magellan, barulah orang percaya bahwa apa yang dikatakan oleh Copernicus benar adanya. Bahkan kemudian Copernicus memberitahukan kita bahwa bumi yang mengitari matahari, bukan matahari yang mengitari bumi. Namun, semua ini baru bisa dimengerti setelah orang menerima dan mengerti Alkitab, mengerti Sang Pencipta sebagai unsur paradigma yang baru, unsur sistem terbuka yang dimungkinkan, “Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi.”

Butir pertama ini berkata tentang Allah. Butir kedua dan ketiga berbicara tentang adanya batas antara yang dicipta (yang pasif) dan yang mencipta (yang aktif). Jika tidak ada inisiatif dari pencipta, maka tidak ada objek ciptaan yang jadi. Jika Allah tidak merencanakan dan memiliki tujuan dalam menciptakan segala sesuatu yang kemudian dilaksanakan dalam aktivitas penciptaan dan menerjunkan diri di dalam karya ciptaan-Nya, maka tidak ada sesuatu pun yang jadi. Segala sesuatu bisa ada karena Tuhan yang mengadakan, dari yang tidak ada menjadi ada. Ini semua seturut dengan rencana pertama Allah, yaitu penciptaan.

“Aku percaya kepada Allah” adalah satu pernyataan yang besar sekali. Dengan kalimat ini kita membagi manusia menjadi dua kelompok, yaitu: theis dan atheis. Atheis percaya tidak ada Allah, sementara theis percaya ada Allah. Ada yang berkata ada Allah di luar diri manusia, dan ada yang mengatakan tidak ada. Tetapi sebenarnya, Allah tidak mungkin menjadi ada karena kita percaya Dia ada, atau sebaliknya menjadi tidak ada karena manusia tidak percaya Dia ada. Jika tidak demikian halnya, maka kita memiliki subjek iman yang menjadi penentu untuk segala tujuan dan kekakuan menuju objek iman. Manusia dengan subjektivitasnya menyebabkan ia hanya dapat mengubah diri, tidak bisa mengubah fakta yang ada di luar dirinya. Allah bukan hasil proses menjadi. Ia tidak menjadi ada atau menjadi tidak ada. Istilah “menjadi” tidak tepat dan tidak layak dikenakan pada diri Allah yang kekal. Allah tidak mungkin “menjadi” ada, dan tidak ada unsur apa pun yang bisa menjadikan Ia ada. Allah ada pada diri-Nya sendiri, tanpa perlu penyebab.

Allah adalah yang ada pada diri-Nya sendiri, yang konsisten tidak berubah, kekal, tidak mengalami perubahan, tidak mengalami proses, dan tidak membutuhkan penyebab. Maka konsep “percaya kepada Allah” ditanamkan oleh Allah ke dalam diri manusia yang diciptakan menurut peta teladan Allah. Dengan demikian, setiap manusia tidak mungkin tidak memiliki konsep Allah di dalam dirinya. Semua orang mengetahui dan percaya ada Allah, karena Allah telah menanamkan konsep keberadaan diri-Nya di dalam manusia yang diciptakan menurut peta teladan Allah sendiri. Tetapi jika seseorang memiliki kepercayaan terhadap Allah kurang benar, bukan Allah yang kurang benar, tetapi mata, pandangan, pemikiran, dan konsep orang itu yang telah mengalami distorsi.

Misalnya, sebuah pena jika saya taruh di dalam gelas berisi air, maka seolah-olah pena tersebut bengkok. Tetapi pena itu sebenarnya tidak bengkok. Yang membuat pena itu terlihat bengkok adalah mata dan pikiran kita. Memang terlihat mata kita baik, tetapi pandangan mata kita tidak tahu bahwa ketika pena itu melewati air, mengalami pembiasan sehingga kita melihat pena itu bengkok. René Descartes, seorang filsuf Prancis mengatakan, “Dalam hal seperti ini terbukti ada distorsi yang dikerjakan setan.” Ini pertama kali di dalam sejarah filsafat, seorang filsuf memakai istilah “setan” untuk menjelaskan fenomena yang kita rasa tidak benar. Ia berkata tentang istilah di dalam ide yang disebut “clearness of idea”. Ide yang jelas di pikiran kita sering menjadi tidak jelas dalam fakta, maka kita bisa salah melihat fakta. Fenomena dan realitas selalu ada jarak, sehingga kita ditipu oleh fenomena (gejala yang kita lihat) dan tidak mengetahui dengan sesungguhnya realitas yang asli, tepat, akurat, dan yang tidak salah.

Pada saat engkau pergi ke sebuah desa yang belum pernah tersentuh pendidikan, lalu engkau bertanya: dunia mengelilingi matahari atau matahari mengelilingi bumi? Mereka akan menjawab matahari mengelilingi bumi. Orang yang tidak mengerti, akan mempertahankan sistem tertutup, lalu mencela dan memaki-maki orang yang mengerti dengan menggunakan sistem terbuka. Di sini kita melihat ada jarak antara fenomena dan realitas. Orang yang tidak mengerti selalu tertipu oleh fenomena.

Dengan pemikiran di atas saya membawa Anda memikirkan PIR:“Aku percaya kepada Allah.” Ada tiga macam orang, a) theis (aku percaya Allah dan Ia ada); b) agnostik (aku tidak percaya Allah, tidak peduli Ia ada atau tidak); dan c) atheis (aku percaya tidak ada Allah). Yang pertama, salah satunya adalah orang Kristen, percaya Allah dengan satu iman di dalam saya tentang Allah di luar saya. Orang kedua berkata, saya tidak percaya Allah, atau tepatnya tidak peduli Dia ada atau tidak, pokoknya aku tidak percaya. Ini adalah orang agnostik, karena ia beranggapan Allah tidak mungkin diketahui manusia, sehingga tidak mungkin berelasi dengan Allah. Orang ketiga berkata, saya tidak percaya ada Allah. Ini orang atheis.

Selain ketiga macam orang ini, masih ada yang disebut pantheis, yang percaya Allah ada di alam. Seluruh alam jika digabungkan, totalitas itu disebut Allah. Alam adalah Allah dan Allah adalah alam. Salah seorang pantheis terkenal di dalam sejarah adalah Benedict Spinoza, seorang Yahudi yang tinggal di Amsterdam, Belanda. Ia seorang pantheis, tidak percaya ada Yehovah yang menciptakan langit dan bumi, akhirnya ia dikucilkan dari sinagoge Yahudi. Saat dikucilkan, dalam upacara ekskomunikasi dengan memasang dua belas lilin yang mewakili setiap suku Israel, maka setiap lilin ditiup sambil orang berteriak, “Terkutuklah engkau. Engkau tidak mendapat bagian dalam suku Simeon.” Setelah semua lilin ditiup, pintu dibuka dan ia diusir keluar. Sejak saat itu, Spinoza di Amsterdam sampai mati, tidak seorang Yahudi pun boleh menyapanya. Ia tidak menikah dan menjadi seorang penggosok lensa optik. Tidak ada lagi orang Yahudi yang memesan lensa kepadanya. Ia hanya mendapat uang dan pekerjaan dari orang Belanda, sehingga sisa sedikit orang yang mengenal dia. Ia sering kelaparan, tidak cukup makan, susah sampai mati sebatang kara. Orang Yahudi percaya pada Allah, tetapi sampai pada butir kedua, “Aku percaya pada Yesus Kristus,” orang Yahudi sudah tidak mau percaya.

Menurut legenda, ketika dua belas rasul terakhir kali berkumpul di Yerusalem, sebelum pergi ke seluruh dunia menginjili, mereka menetapkan apa yang akan dikabarkan, apa yang harus dipercaya oleh orang Kristen di seluruh dunia dan segala bangsa. Pada saat itu, kedua belas rasul masing-masing memberi sumbangsih satu per satu, lalu dikumpulkan, diselidiki, disetujui, dan sepakat menjadi dokumen untuk seluruh dunia. Setelah mereka pergi, tidak satu pun yang kembali lagi, karena semua mati martir, kecuali Yohanes, rasul yang termuda. Pada saat itu, menjadi orang Kristen berbahaya, didiskriminasi, dianiaya, dibunuh. Sekarang di Indonesia menjadi orang Kristen terlalu mudah, enak, bebas, dan istimewa. Ketika engkau menikmati hak kebebasan sebagai Kristen, hendaklah engkau mengaku: pertama, Aku percaya pada Allah. Ia ialah Bapa yang Mahakuasa, Ia Pencipta langit dan bumi. Amin.

18 April 2017

Bagikan:

  • WhatsApp
  • Telegram
  • Facebook
  • Twitter
  • Cetak
  • Lagi
  • LinkedIn
  • Surat elektronik
Tag: Pengakuan Iman Rasuli, Stephen Tong

Baca ini juga yuk

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 2: Butir Pertama (2)

Kalimat pertama Pengakuan Iman Rasuli (PIR) ini: Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Di seluruh dunia dan agama, tidak ada doktrin yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 3: Butir Pertama (3)

Pengakuan Iman Rasuli telah membagi sejarah menjadi sebelum dan sesudahnya. Bagaimana sebelumnya manusia hanya memandang alam dan sesudahnya manusia mengerti diri dan alam. Hal ini harus kita ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 4: Butir Pertama (4)

Allah yang jujur dan diri-Nya adalah Kebenaran, memberikan kebenaran dengan setia dan jujur kepada manusia. Allah yang benar memberikan kebenaran dan kesejatian diri-Nya dengan sukarela bagi manusia, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 5: Butir Pertama (5)

Kita telah melihat betapa kegagalan kebudayaan-kebudayaan agung mengerti tentang asalnya dunia ini dan bagaimana Pengakuan Iman Rasuli telah memberikan pengertian yang begitu luar biasa. Kebudayaan Yunani yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 6: Butir Pertama (6)

Iman adalah hal yang paling serius dalam hidup manusia. Tanpa iman kepercayaan, tidak seorang pun diperkenan Allah. Di hadapan Allah bukan kelakuan yang diperhitungkan, karena kelakuan kita ...

Transkrip - Redaksi Pillar 8 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 7: Butir Kedua (1) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita.

Iman Kristen ada dalam diri Kristus. Tanpa Kristus tidak ada sasaran dan intisari iman, serta kuasa pelayanan. Kristus yang terutama, terawal, terakhir, dan yang menyempurnakan. Dalam Kristus ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 8: Butir Kedua (2) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita.

Saya akan memberi sedikit kesimpulan tentang butir pertama frasa ke-2 (“Bapa yang Mahakuasa”).

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 9: Butir Kedua (3) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kita pernah bicara tentang butir kedua ini sebelumnya, yakni sebagian tentang ke-Tuhan-an Yesus. Yahudi belum pernah membayangkan Yesus itu Tuhan. Mereka hanya tahu Yahweh-lah Tuhan, Raja, Pemilik, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 10: Butir Kedua (4) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kristus adalah Tuhan sebelum dan sesudah dunia diciptakan. Yesus itu Tuhan dan baru diketahui oleh orang Kristen yang percaya Ia mati dan bangkit. Tuhan Yesus bangkit dari ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 11: Butir Kedua (5) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Dalam butir kedua Pengakuan Iman Rasuli, ada empat frasa yang perlu kita perhatikan: 1) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal; 2) Tuhan kita; 3) Yang dikandung ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 12: Butir Kedua (6) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Ketika menggabungkan Yesus dengan Kristus, kita telah menyatakan sifat ilahi dan sifat manusiawi ke dalam satu Pribadi yang tidak dapat dipisahkan. Kristus yang diurapi di dalam kekekalan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 13: Butir Kedua (7) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Setiap kali Tuhan campur tangan di dalam sejarah, Ia ingin agar manusia tahu bahwa Dialah Allah. Selain Dia tidak ada ilah lain. Di zaman Musa, Allah berkata ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 14: Butir Kedua (8) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kristus mewujudkan kehendak Allah Bapa dengan turun dari sorga ke dunia sebagai satu-satunya Pengantara antara Allah dan manusia. Karya-Nya begitu banyak, sehingga kita butuh banyak waktu untuk ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 15: Butir Kedua (9) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Iman merupakan suatu hal yang paling mendasar dan universal. Tidak ada agama yang kredonya lebih singkat, tepat, agung, dan sempurna dibandingkan dengan tiga butir tentang Allah di ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 16: Butir Kedua (10) Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria. Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus

Kita adalah keturunan Adam dan Hawa. Adam dan Hawa mewakili umat manusia dan telah memberontak kepada Tuhan, maka seluruh umat manusia berada di dalam dosa — dilahirkan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 17: Butir Kedua (11) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus

Butir kedua Pengakuan Iman Rasuli merupakan bagian yang terpanjang dan terpenting dari seluruh Pengakuan Iman Rasuli dan yang membedakan agama Kristen dari agama-agama lainnya, yakni iman kepada ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 18: Butir Kedua (12) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati…

Manusia dicipta Allah menurut peta teladan-Nya, lebih tinggi dari semua makhluk karena manusia memiliki sifat-sifat Allah sendiri. Di dalam dasar hati manusia ada sifat keadilan, kebenaran, dan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 19: Butir Kedua (13) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati…

Penyaliban adalah hukuman yang paling tragis di dalam sejarah. Setiap pemerintahan pasti memikirkan cara-cara untuk menakuti rakyatnya. Sejak dahulu kala hingga saat ini, hal seperti ini tidak ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 20: Butir Kedua (14) … mati dan dikuburkan

Yesus Kristus mati dan dikuburkan. Kristus yang muncul dalam sejarah merupakan peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi. Iman Kristen didirikan berdasarkan peristiwa yang pernah terjadi di dalam waktu dan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 21: Butir Kedua (15) … mati dan dikuburkan

Setiap manusia yang hidup tidak memiliki pengalaman mati. Maka pembicaraan tentang kematian adalah rahasia yang mustahil dimengerti oleh para filsuf, disadari oleh para rohaniwan, diuraikan oleh para ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 22: Butir Kedua (16) … turun ke dalam kerajaan maut.

Dari seluruh pembahasan tentang Kristus, hal yang paling memperkenan Allah Bapa di sorga adalah pengenalan akan Anak Tunggal Allah, segala rencana dan anugerah-Nya, serta firman tentang Kristus. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 23: Butir Kedua (17) … turun ke dalam kerajaan maut.

Tema “Yesus dikuburkan” senantiasa menggetarkan hati saya, karena seumur hidup Ia tidak pernah memikirkan bagaimana jika Ia mati, siapa yang akan menyediakan kuburan bagi-Nya. Yesus begitu rela ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 24: Butir Kedua (18) … turun ke dalam kerajaan maut.

Allah telah menyiapkan sebuah kuburan baru yang belum pernah dipakai untuk menyambut kematian Anak Allah yang tunggal, dan memberi-Nya tempat istirahat terbaik. Seperti telah diungkap sebelumnya, frasa ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 25: Butir Kedua (19) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Kristuslah Juruselamat yang menggantikan kita, mengalahkan kuasa maut, dan bangkit dari antara orang mati. Kalimat ini adalah kalimat yang amat dahsyat dan menggemparkan, karena tak seorang pun ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 26: Butir Kedua (20) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Yesus mati dan dikuburkan. Allah memberi-Nya kuburan di pinggir kota Yerusalem, dekat sebuah taman, sebuah kuburan baru milik seorang kaya, Yusuf Arimatea. Allah di sorga tahu kebutuhan, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 27: Butir Kedua (21) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Kristus turun ke dalam kerajaan maut dan pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati. Kebangkitan Kristus menjadi perayaan terpenting Abad Pertama, karena merupakan penerobosan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 28: Butir Kedua (22) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Melalui kebangkitan Kristus yang sulung, kita semua akan menerima tubuh yang baru, tubuh kebangkitan, yang mirip dengan tubuh kebangkitan Yesus yang memiliki lima sifat yang berbeda dari ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 29: Butir Kedua (23) Naik ke sorga

Pengakuan Iman Rasuli merupakan dokumen terpenting yang merangkum dan menyimpulkan seluruh isi Alkitab menjadi rangkaian kepercayaan Kristen. Dalam bahasa aslinya, bahasa Latin, tiga kali muncul kata credo, ...

Artikel - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 30: Butir Kedua (24) Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati

Yesus yang kita percaya bukan hanya manusia yang hidup di dunia 33½ tahun saja, tetapi Ia sudah ada sejak kekekalan, dan di akhir zaman Ia akan datang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 31: Butir Ketiga (1) Aku percaya kepada Roh Kudus

Kini kita memasuki Pengakuan Iman Rasuli bagian ketiga. Bagian pertama tentang Allah Bapa, bagian kedua tentang Allah Anak dan ini yang terpanjang, dan bagian ketiga tentang Allah ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 32: Butir Ketiga (2) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah butir ketiga dari Pengakuan Iman Rasuli. Tidak ada agama yang berbicara adanya Pribadi Kedua dan Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal. Mereka ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 33: Butir Ketiga (3) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah pernyataan iman dan doktrin yang penting sekali, karena ini adalah keistimewaan yang diberikan Tuhan hanya kepada orang Kristen. Hadiah terbesar yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 34: Butir Ketiga (4) Aku percaya kepada Roh Kudus

Pemberian Allah yang terbesar bagi dunia adalah mengirimkan Anak-Nya yang Tunggal untuk menjadi Juruselamat, Mediator satu-satunya bagi manusia; dan pemberian Allah yang terbesar bagi gereja-Nya adalah mengirim ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 35: Butir Ketiga (5) Aku percaya kepada Roh Kudus

Roh Kudus yang diberikan kepada kita adalah Pendamping kekal di dalam hidup kita yang sementara. Ia adalah Pendamping dari Allah sejati yang mencipta manusia. Inilah arti kata parakletos. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 36: Butir Ketiga (6) Aku percaya kepada Roh Kudus

Di dalam pikiran manusia, perlu ada peranan Roh Kudus untuk memimpin otak, fungsi rasio, dan menguasai seluruh intelektualitas manusia. Inilah yang dilawan oleh mereka yang mengaku penuh ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 37: Butir Ketiga (7) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah hak istimewa orang Kristen. Di antara semua agama, hanya di dalam kekristenan ada Kristus yang memberikan janji dan mengirimkan Roh Kudus ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 38: Butir Ketiga (8) Aku percaya kepada Roh Kudus

Orang Kristen adalah satu-satunya orang di mana Roh Tuhan ada pada dirinya. Allah mengaruniakan Yesus sebagai hadiah terbesar bagi manusia dengan mengaruniakan penebusan kepada orang berdosa yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 39: Butir Ketiga (9) Aku percaya kepada Roh Kudus

Ketika Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal bagi dunia, ini merupakan pemberian terbesar bagi manusia; ketika Allah mengirimkan Roh Kudus bagi Gereja-Nya, ini merupakan pemberian terbesar bagi Gereja. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 40: Butir Ketiga (10) Aku percaya kepada Roh Kudus

Aku percaya kepada Allah Bapa, aku percaya kepada Yesus Kristus, aku percaya kepada Roh Kudus. Inilah iman kita, iman kepada tiga Pribadi yang adalah Allah Tritunggal, Allah ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 41: Butir Ketiga (11) Gereja yang Kudus dan Am

Pengakuan Iman Rasuli terbentuk dari tiga kepercayaan, yaitu: Aku percaya kepada Allah, Aku percaya kepada Yesus Kristus, dan Aku percaya kepada Roh Kudus. Inilah objek iman orang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 42: Butir Ketiga (12) Gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan Orang Kudus

Kini kita membahas, “Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus.” Kekristenan banyak dikritik oleh orang yang tidak bertanggung jawab, yang mengatakan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 43: Butir Ketiga (13) Gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan Orang Kudus, Pengampunan Dosa, Kebangkitan Tubuh, dan Hidup yang Kekal. Amin

Berbicara tentang orang-orang suci, bersekutu dengan orang yang telah dikuduskan, seperti selang yang kosong, seperti pipa yang bersih, di dalamnya tidak ada hambatan, sehingga mengalirkan anugerah Tuhan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pokok Doa

  1. Doakan untuk perayaan Jumat Agung dan Paskah yang akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan oleh gereja-gereja di seluruh dunia. Doakan agar Tuhan menguduskan kebaktian tersebut agar di dalam perayaan Jumat Agung dan Paskah hanya Tuhan Yesus yang ditinggikan.
  2. Doakan untuk Kebaktian Pembaruan Iman Nasional (KPIN) Sumatera Barat yang akan diadakan dari tanggal 27-29 Maret. Dimulai dari Bukittinggi (27 Maret), Padang (28 Maret), dan Kepulauan Mentawai Tuapeijat (29 Maret). Doakan agar acara ini dapat menjadi berkat untuk kota-kota yang dikunjungi.
logo grii
Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia

Membawa pemuda untuk menghidupkan signifikansi gerakan Reformed Injili di dalam segala bidang; berperan sebagai wadah edukasi & informasi yang menjawab kebutuhan pemuda.

Kami tersedia dalam aplikasi.

google play

  

Home | Tentang PILLAR | PDF | Hubungi kami | GRII

© 2010 - 2022 GRII

Update PILLAR App terbaru di Play Store!

UPDATE
X