Buletin PILLAR
  • Transkrip
  • Alkitab & Theologi
  • Iman Kristen & Pekerjaan
  • Kehidupan Kristen
  • Renungan
  • Isu Terkini
  • Seni & Budaya
  • 3P
  • Seputar GRII
  • Resensi
Transkrip

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 21: Butir Kedua (15) … mati dan dikuburkan

24 Desember 2018 | Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Setiap manusia yang hidup tidak memiliki pengalaman mati. Yang hidup tidak pernah mati, yang mati tidak bisa hidup kembali. Maka pembicaraan tentang kematian adalah rahasia yang mustahil dimengerti oleh para filsuf, disadari oleh para rohaniwan, diuraikan oleh para sastrawan, atau dibahas oleh para budayawan. Kematian merupakan misteri terdalam dan tersulit dimengerti oleh rasio dan inteligensi manusia.

Ketika Allah menciptakan manusia dan memberikan kehidupan kepadanya, Ia memberikan peringatan, “Jika engkau melanggar perintah-Ku, di hari engkau makan buah terlarang, engkau akan mati.” Ketika kalimat itu diucapkan kepada Adam, ia mustahil mengerti dan menyadari apa artinya “mati”. Kata “mati” yang keluar dari mulut Allah ini melampaui baik pengetahuan maupun kapasitas rasio dan pengalaman manusia. Adam hanya dapat mendengar kata tersebut tanpa mampu mengertinya. Sampai pada saat ia makan pun, Adam belum dapat mengerti, tetapi ia mulai merasa sedang menuju kematian.

“Kematian” dalam pikiran Tuhan memiliki tiga lapisan arti: (a) Berhentinya fungsi organ tubuh. Ini adalah arti yang terdangkal. (b) Terpisah dari hidup Allah. Ini arti yang lebih dalam. Pencipta hidup ialah Sumber Hidup. Allah ialah Sumber hidup, Allah mempunyai hidup pada diri-Nya sendiri, yang melampaui semua ciptaan. Hanya Allah ialah Sang Pencipta, sehingga hidup yang ada pada Allah lebih tinggi dari segalanya. Pada saat manusia melanggar perintah, memakan buah pohon terlarang, akibatnya terpisah dari Sumber Hidup. Itu artinya, “Di hari engkau makan, engkau akan mati.” Berarti, saat itu manusia akan hidup tersendiri tanpa relasi dengan Allah yang sejati. (c) Ditinggalkan Tuhan selamanya dan akhirnya dibuang ke neraka. Ini kematian yang kedua kalinya.

“Mati” memiliki arti yang hanya terkandung dalam firman Allah, yang dipaparkan melalui iluminasi Roh Kudus kepada setiap orang. Firman bukan saja berbicara tentang seluruh kebenaran Tuhan Allah, tetapi Firman itu sendiri pernah datang menjelma menjadi manusia, bersalutkan darah dan daging, dan mengalami segala pengalaman manusiawi. Tetapi bedanya, Ia tidak berdosa. Alkitab mengatakan bahwa hal itu terjadi agar Ia secara khusus dapat mengalami kematian dan melenyapkan kuasa kematian itu dan penguasanya, yaitu Iblis. Yesus rela berdarah dan berdaging seperti kita untuk mewakili kita mati melunaskan tuntutan dosa, karena upah dosa itu maut. Inilah kandungan kasih Allah yang terbesar sehingga Yesus rela mati disalibkan. Semua kematian manusia adalah akibat dosa, hanya kematian Yesuslah yang merupakan kematian karena kehendak dan rencana Allah. Di dalam Yesaya 53:5 dinyatakan, “Allah telah menetapkan untuk menindas-Nya dan menimpakan seluruh dosa kita ke atas diri Yesus.” Maka, Yesus mati menerima hukuman dan kutukan dosa yang seharusnya hanya ditimpakan kepada para pendosa. Galatia 1:4 mencatat, “Kristus telah menyerahkan diri-Nya karena kehendak Allah untuk menggantikan kita.” Karena kematian merupakan rahasia besar, maka jika Allah tidak mewahyukan kebenaran-Nya melalui firman-Nya dan tidak mengirimkan Roh Kudus untuk memberikan pencerahan kepada kita, tidak ada seorang pun yang dapat mengerti apa artinya mati dan bagaimana caranya melepaskan diri dari kuasa kematian. Hal ini dicantumkan dalam Alkitab dan dirumuskan dalam Pengakuan Iman Rasuli.

Peristiwa Yesus mati merupakan fakta sejarah. Sejarah, dimulai sejak Allah menciptakan alam semesta, dan langit dan bumi mulai berproses, sampai nanti berakhir pada hari Yesus datang kembali menggenapi sejarah umat manusia. Mereka yang selamat akan diberikan hidup yang kekal beserta Tuhan selamanya. Yang tidak menerima Yesus akan dihukum selamanya. Sebelum Yesus disalibkan, pemerintah Pontius Pilatus telah menyerahkan Yesus untuk dicambuk, lalu dibawa untuk disalibkan di Bukit Golgota. Sesudah Yesus mati, beberapa jam kemudian Yusuf dari Arimatea mendatangi Pilatus dan meminta jasad Yesus. Maka Alkitab menyatakan bahwa Pilatus memberikan jasad Yesus kepada Yusuf dari Arimatea untuk dikuburkan. Pada saat Yesus hidup, Herodes memperalat agama untuk mendapat faedah politis. Menjelang Yesus mati, orang dan pemimpin agama Yahudi memperalat politik untuk mendapat faedah bagi agama mereka. Melalui saling memperalat seperti ini, Yesus akhirnya disalibkan.

Pilatus tidak memiliki kekuatan untuk mengendalikan diri dan mengalahkan suara orang Yahudi. Ketika ia berusaha melepaskan Yesus, ia memilih seorang yang paling jahat dan dibenci orang Yahudi, lalu meminta mereka untuk memilih antara Barabas dan Yesus. Tetapi aneh, mereka berkata, “Barabas!” Pilatus tidak berdaya. Ia masih berusaha bertanya, “Apa yang harus kulakukan kepada Yesus?” Mereka menjawab dan berseru-seru, “Salibkan Dia! Salibkan Dia!” Maka ia menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. Yesus diperintahkan untuk memikul salib-Nya sendiri ke Golgota, lalu disalibkan. Pilatus tidak berdaya menolong Yesus, karena ia telah masuk ke dalam jerat orang Yahudi yang memperalat dia untuk membunuh Yesus. Oleh karena itu, ia sangat membenci orang Yahudi. Pada saat ia merasa tidak dapat menolong lagi, maka ia memasang tulisan “Yesus dari Nazaret, Raja orang Yahudi” di bagian kepala salib Yesus.

Golgota ada di persimpangan jalan, di mana semua yang ingin ke Yerusalem harus melewati Golgota. Mereka yang datang dari jauh dan melalui Yerusalem dapat melihat tulisan di atas salib Yesus itu. Pilatus sengaja memakai tulisan itu untuk mempermalukan orang Yahudi. Maka, para imam memprotes Pilatus atas peletakan tulisan itu, tetapi Pilatus berkeras, “Apa yang kutulis tetap tertulis.” Mereka pulang dengan kecewa, karena semua bangsa yang melalui Yerusalem akan membacanya. Meski tampaknya Pilatus tidak berdaya terhadap orang-orang Yahudi itu, tetapi akhirnya ia memakai cara ini untuk membuat orang-orang Yahudi itu tidak berdaya terhadapnya.

Hari itu hari Sabat, sehingga tidak boleh ada orang mati yang tetap tergantung di salib. Maka kedua perampok di kanan kiri Yesus dipotong kakinya, sehingga darah mengalir turun dengan deras lalu mati. Tetapi beberapa jam sebelum matahari terbenam, tentara Romawi mau tahu Yesus masih hidup atau sudah mati, maka mereka menusukkan tombak ke rusuk Yesus. Pada saat ditusuk, keluar gumpalan darah yang terpisah dari cairan darahnya. Menurut seorang ahli medis dari Inggris, hal ini terjadi menunjukkan jantung Yesus pecah karena terlalu sedih. Maka akhirnya tidak satu pun tulang-Nya dipatahkan. Hal ini menggenapi nubuat Mazmur yang sudah tertulis sekitar seribu tahun sebelumnya.

Yesus mati tanpa memikirkan kepentingan diri atau merencanakan hari depan-Nya sendiri, karena Allah sudah mengatur semuanya. Banyak orang penuh kekhawatiran, tetapi Yesus mengajarkan, “Jangan khawatir akan makanan dan mati hidupmu, karena Bapamu di sorga memelihara engkau.” Selama puluhan tahun ini saya belajar bagaimana hidup bersandar kepada Tuhan, bagaimana hidup tanpa perlu khawatir. Bagi saya, ada dua hal yang sedikit saya lakukan, yaitu khawatir dan iri hati. Kedua hal ini tidak pernah ada gunanya bagi hidup manusia. Tidak pernah karena khawatir hidupmu akan menjadi lebih baik. Tidak pernah karena iri hati membuat hidupmu lebih bernilai. Orang yang iri hati, menurut Alkitab, merusak dan menghancurkan tulangnya sendiri. Iri hati tidak pernah menolong seseorang, melainkan hanya membunuh yang bersangkutan, sehingga hidupnya lebih tidak bernilai, karena kuasa kematian beredar di dalam hidupnya sendiri. Saat kita hidup, kesulitan apa pun seharusnya menimbulkan dan memberikan inspirasi kepada kita. Alkitab berkata kepada kita, “Berimanlah dan jangan khawatir.”

Menurut psikologi, kekhawatiran terbesar akan berubah menjadi kecemasan total (Jerman: der Angst), yang berarti kekhawatiran di mana eksistensi kita menjadi tidak ada. Kaum Eksistensialis memakai istilah ini dalam arti bahwa jika kita khawatir barang kita diambil, kesehatan kita dirusak, rumah kita dimasuki maling, itu hanyalah kekhawatiran yang masih bisa dibicarakan. Tetapi kekhawatiran total terbesar, yaitu anxiety, tidak bisa dijelaskan lagi apa yang dikhawatirkan. Di dalam teori psikologi, ini disebut sebagai khawatir hilangnya eksistensi akibat ditelan oleh non-eksistensi. Eksistensi akan berubah menjadi tidak ada. “Aku tahu dan aku punya perasaan karena aku sekarang ada. Tetapi, jika suatu saat tiba-tiba aku berubah menjadi tidak ada, aku tidak tahu apa itu tidak ada, karena aku yang bisa khawatir sekarang sedang ada. Aku yang ada belum pernah tahu dan belum pernah mengalami apa itu tidak ada.”

Jika kematian datang, ia akan menelan eksistensi hidup, sehingga hidup menjadi mati; ada menjadi tidak ada; sesuatu yang sama sekali belum pernah aku alami. Pada saat aku sekarang sedang berpikir dan bisa khawatir, itu menandakan aku masih ada. Dalam bahasa Jerman, die Existenz (keberadaan) dan das Dasein (ada) itu sangat berbeda. “Ada” dan “Yang Ada” dan “Merasa Ada” semuanya berbeda. Jika aku yang ada ini, karena kematian tiba menjadi tidak ada, aku belum pernah mengalaminya. Karena aku tidak pernah mengalami apa itu tidak ada, maka dalam eksistensi aku tidak bisa lari, aku ketakutan itu datang.

Apakah kematian hanya berarti tidak ada? Kita tidak mengerti apa arti “tidak ada”, khususnya hubungannya dengan Ada yang menjadi sumber ada, yaitu bagaimana hubungan dengan Allah. Oleh karena itu, barang siapa yang memiliki kekhawatirantotal(anxiety), ia belum sadar. Inilah hal dahsyat yang membuatnya tidak memiliki semacam kesadaran dan pengertian untuk menganalisis dan memberi pengetahuan apa yang akan terjadi. Inilah manusia.

Yesus pernah datang ke dunia, dari ada yang hidup mengalami kematian yang tidak ada, untuk mewakili kita. Kematian Yesus merepresentasikan yang dari ada menjadi tidak ada, menggantikan orang lain yang harus menjadi tidak ada. Yesus sendiri mengalami kematian, sehingga Ia sendiri berkata kepada Allah Bapa, “Jika boleh cawan ini lalu dari pada-Ku. Tetapi, bukan kehendak-Ku yang jadi, melainkan kehendak-Mu terjadilah” (Mat. 26:39). Cawan yang Yesus ingin singkirkan bukanlah ketakutan akan kematian, karena jika Yesus takut mati, pasti Ia tidak rela turun dari sorga ke dunia. Jika Yesus memang tidak mau mati, Ia mustahil menjelma menjadi manusia. Pada saat Ia menjelma menjadi manusia, datang di dunia, justru Ia bersukacita, rela, dan bersyukur kepada Allah. Di dalam Mazmur 40, “Engkau telah menyediakan tubuh bagi-Ku.” Berarti Ia bersyukur. Pada saat kematian-Nya tiba, berbeda dengan orang-orang yang ketakutan dari ada menjadi tidak ada, kekhawatiran total yang tidak bisa dibandingkan dengan kekhawatiran biasa, karena kekhawatiran total tidak bisa menunjukkan apa yang ditakuti.

Epikuros berkata, “Tidak usah takut mati, karena mati belum datang. Jika mati sudah datang, tidak usah takut mati juga, karena mati sudah lewat.” Cara berpikir paradoks Epikuros ini secara dangkal menghindarkan manusia dari kekhawatiran akan kematian. Yesus berbeda. Kita tidak tahu jika mati itu bagaimana, sedangkan Yesus sudah siap mati menggantikan kita. Ia tidak khawatir dan tidak takut. Ketika Yesus menuju Yerusalem pada masa Paskah, Ia tahu di sana berbahaya, di mana Ia akan ditangkap, diikat, dihakimi, dan dibunuh, mati disalibkan. Tetapi Ia tetap berjalan menuju Yerusalem. Semua melihat dengan takut, murid-murid-Nya melihat dengan tercengang. Yesus berjalan menuju kematian-Nya, menuju yang tidak ada, dan Ia tidak takut sama sekali. Ini contoh terbaik bagi kita.

Di makam Benjamin Franklin ada sepuluh dalil penting, dan dalil terakhir yang tertulis, “Belajarlah dari kematian Sokrates dan Yesus Kristus.” Yesus berkata, “Anak Manusia harus berjalan terus ke Yerusalem, dan di hari yang ketiga, semua catatan tentang hidup-Nya akan terlaksana di sana.” Setelah Yesus disalibkan, Ia tidak khawatir. Ia berkata, “Aku menyerahkan nyawa-Ku ke dalam tangan-Mu, ya Bapa,” lalu Ia menundukkan kepala dan menghembuskan napas yang terakhir. Kemudian Yusuf Arimatea mendatangi Pilatus meminta jasad-Nya dan diberikan, karena ia seorang anggota Sanhedrin (seperti parlemen dan mahkamah agama orang Yahudi) yang dikagumi bangsanya sendiri dan disegani penjajah.

Setelah tubuh Yesus diturunkan dari salib, Yusuf Arimatea dan Nikodemus, yang tiga setengah tahun lalu pernah mencari Yesus, mendekati tubuh-Nya lalu membungkusnya dengan sekitar 45 kilogram rempah-rempah dan obat-obatan untuk memumikan jasad-Nya. Dengan kain yang hampir 50 meter panjangnya mereka membungkus tubuh Yesus dari kepala hingga kaki, lalu dimasukkan ke kuburan. Yusuf Arimatea membeli sebidang tanah di pinggir pintu gerbang Yerusalem lalu membuat taman di dalamnya dan di tengah taman itu dibuatnya suatu kuburan yang merupakan lubang yang dalam yang memakai batu besar untuk menutup pintunya. Perlu paling tidak tujuh orang untuk bisa menggerakkan batu itu.

Selama tiga setengah tahun Yesus tidak pernah meributkan nafkah-Nya atau memikirkan jika Ia mati akan dikuburkan di mana. Ia tidak pernah memiliki uang untuk membeli kuburan. Bapa sudah menyiapkan semua bagi-Nya. Sekarang banyak pendeta selalu ketakutan jika ia mati, anak istrinya makan apa, jika sudah tua, uang pensiun berapa, anaknya dipelihara siapa; tidak habis khawatir tentang kehidupan sendiri. Yesus tidak pernah satu kalimat membicarakan, jika Ia tua dan sudah pensiun hidup-Nya bagaimana. Memang seharusnya gereja menjaga dan memelihara hamba Tuhan, istrinya, dan keturunannya dengan baik, apalagi saat mereka tua dan pensiun. Tetapi jangan lupa bahwa hamba Tuhan pun harus bersandar kepada Tuhan, tidak usah terlalu mengkhawatirkan tentang apa yang akan terjadi.

Yesus tidak khawatir apa pun, dan pada saat Ia mati, Allah mengerjakan dua hal besar: (a) Tidak mengizinkan tulang-Nya dipatahkan Kekaisaran Romawi. Mereka tidak tahu dan tidak pernah membaca ayat itu, tetapi Allah menjaga agar Yesus tidak dipatahkan tulang-Nya. Padahal kedua perampok itu dipatahkan tulangnya. Ini berarti kaum kafir pun ialah hamba Tuhan tanpa mereka sadari. Mereka dipakai Tuhan untuk toleran dan sabar hingga tidak mematahkan tulang-Nya. Jika kita sungguh bersandar dan menjalankan kehendak Tuhan, meski kita tidak sanggup mengerjakan segala yang kita perlukan, tetapi saat diperlukan, Tuhan bisa memelihara kita melalui malaikat yang tidak tampak atau kaum kafir agar kita tidak dipermalukan. (b) Menyediakan kuburan yang terbaik. Ini adalah kuburan baru yang belum pernah dipakai satu orang pun. Peristiwa penguburan Yesus adalah peristiwa yang penting. Dalam 1 Korintus 15:3-4 dicatat, “Yesus mati, dikuburkan, dan telah dibangkitkan merupakan catatan yang tidak boleh tidak ada.” Kita harus tahu Yesus betul-betul dikuburkan. Jika Yesus tidak dikuburkan, kita tidak akan tahu apakah kisah kematian Yesus mitos atau fakta. Kelahiran-Nya ada tempatnya, yaitu Betlehem, ada palungannya, orang yang mengasuh-Nya, Yusuf dan Maria, wanita yang dinaungi Roh Kudus, maka hingga kematian-Nya juga harus bisa dipertanggungjawabkan, harus dikuburkan, ada tempat di mana Ia dikuburkan. Ini faktanya, ada tanahnya, kronologinya, dan tempatnya. Hal ini menyatakan bahwa intervensi Tuhan dalam sejarah sungguh terjadi.

Alkitab mencatat bahwa ada beberapa wanita yang melihat tempat Ia dikuburkan sebelum mereka pulang. Kalimat ini menyatakan beberapa kebenaran Tuhan yang ajaib sekali. Para wanita ini disiapkan Allah untuk mengerti, menjalankan, dan mengetahui kuburan Yesus di mana. Tuhan menciptakan pria berbeda dengan wanita. Jika pria sudah menetapkan sesuatu, ia tidak peduli lagi jika dalam penetapan dan rencananya tersebut banyak celah dan kelemahan yang ia tidak ketahui. Tetapi wanita diberikan perasaan yang halus, sempurna, dan perinci. Pria mementingkan hari depan dan hal-hal yang besar, wanita tidak mau melupakan hari yang lampau dan meneliti sudut-sudut yang kecil. Adanya wanita membuat kebudayaan manusia lebih indah, membuat komik lebih teliti dan detail.

Alkitab mencatat Maria dan Maria yang lain tidak mau pulang sampai mengetahui di mana jasad Yesus dikuburkan. Jika tidak ada para wanita yang tahu Yesus dikuburkan di mana, di hari ketiga tidak ada orang yang pagi-pagi sudah mendatangi kuburan mencari jasad Yesus. Tuhan memakai para wanita itu dengan teliti mau mengetahui secara detail sehingga mereka melihat di mana Ia dikuburkan. Pada hari ketiga, mereka kembali lagi, langsung mereka tahu tempatnya dan baru mereka sadar, bahwa kuburan itu ada dan sekitarnya sama, tetapi hari itu di kuburan-Nya sudah tidak ada orang, Yesus sudah bangkit.

Yesus pernah dikuburkan di mana, harus dicatat. Kuburan itu suatu realitas, sama seperti Betlehem itu suatu realitas. Yesus dilahirkan di Betlehem, lahir di tempat yang bisa diselidiki. Yesus dikuburkan juga sama, suatu tempat yang bisa diselidiki. Yesus mati dan dikuburkan. Yesus dikuburkan berarti keselamatan-Nya menjamin, karena keselamatan dari orang yang tidak bertubuh tidak terjamin. Ia disalibkan, mati, dan dikuburkan. Ini catatan yang penting. Melalui dikuburkan di sana dan ketiga wanita itu tahu tempatnya di sana, akhirnya mereka dapat memberitahukan Petrus dan para murid yang lain, “Kami sudah bertemu dengan-Nya, kami tahu Ia dikuburkan di sana.”

Para imam kepala berkata, “Jika Ia bangkit, kita tidak boleh membiarkan orang-orang menjadi percaya bahwa Ia bangkit. Katakan saja bahwa jasad-Nya hilang dicuri para murid-Nya. Kami akan memberimu uang, asal kalian menutup mulut dan tidak mengatakan Yesus bangkit.” Ketika Yesus mati, Ia berbeda dengan semua orang mati yang lain, Ia dikuburkan di kuburan yang diketahui tempatnya di mana, dan pagi-pagi benar para wanita itu mendatangi lagi kuburan itu dan melihat sudah tidak ada jasad-Nya. Maria mulai menangis, karena ia tahu itulah kuburan Yesus.

Sebenarnya setan sudah memakai uang orang Romawi dan orang-orang Yahudi untuk menutupi fakta bahwa Yesus sungguh-sungguh dikuburkan di sana dan sudah bangkit. “Beri tahukan saja bahwa jasad-Nya dicuri orang.” Mereka mau menyangkali fakta bahwa Yesus bangkit, tetapi Tuhan tidak mengizinkan. Amin.

Tag: Pengakuan Iman Rasuli, Stephen Tong

Baca ini juga yuk

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 1: Butir Pertama (1)

Pengakuan Iman Rasuli (PIR) merupakan dokumen pertama yang mengubah seluruh konsep alam semesta yang pernah dipikirkan manusia. Sebelum adanya PIR, pemikiran filsafat Yunani memonopoli studi alam semesta ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 2: Butir Pertama (2)

Kalimat pertama Pengakuan Iman Rasuli (PIR) ini: Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Di seluruh dunia dan agama, tidak ada doktrin yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 3: Butir Pertama (3)

Pengakuan Iman Rasuli telah membagi sejarah menjadi sebelum dan sesudahnya. Bagaimana sebelumnya manusia hanya memandang alam dan sesudahnya manusia mengerti diri dan alam. Hal ini harus kita ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 4: Butir Pertama (4)

Allah yang jujur dan diri-Nya adalah Kebenaran, memberikan kebenaran dengan setia dan jujur kepada manusia. Allah yang benar memberikan kebenaran dan kesejatian diri-Nya dengan sukarela bagi manusia, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 5: Butir Pertama (5)

Kita telah melihat betapa kegagalan kebudayaan-kebudayaan agung mengerti tentang asalnya dunia ini dan bagaimana Pengakuan Iman Rasuli telah memberikan pengertian yang begitu luar biasa. Kebudayaan Yunani yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 6: Butir Pertama (6)

Iman adalah hal yang paling serius dalam hidup manusia. Tanpa iman kepercayaan, tidak seorang pun diperkenan Allah. Di hadapan Allah bukan kelakuan yang diperhitungkan, karena kelakuan kita ...

Transkrip - Redaksi Pillar 8 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 7: Butir Kedua (1) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita.

Iman Kristen ada dalam diri Kristus. Tanpa Kristus tidak ada sasaran dan intisari iman, serta kuasa pelayanan. Kristus yang terutama, terawal, terakhir, dan yang menyempurnakan. Dalam Kristus ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 8: Butir Kedua (2) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita.

Saya akan memberi sedikit kesimpulan tentang butir pertama frasa ke-2 (“Bapa yang Mahakuasa”).

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 9: Butir Kedua (3) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kita pernah bicara tentang butir kedua ini sebelumnya, yakni sebagian tentang ke-Tuhan-an Yesus. Yahudi belum pernah membayangkan Yesus itu Tuhan. Mereka hanya tahu Yahweh-lah Tuhan, Raja, Pemilik, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 10: Butir Kedua (4) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kristus adalah Tuhan sebelum dan sesudah dunia diciptakan. Yesus itu Tuhan dan baru diketahui oleh orang Kristen yang percaya Ia mati dan bangkit. Tuhan Yesus bangkit dari ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 11: Butir Kedua (5) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Dalam butir kedua Pengakuan Iman Rasuli, ada empat frasa yang perlu kita perhatikan: 1) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal; 2) Tuhan kita; 3) Yang dikandung ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 12: Butir Kedua (6) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Ketika menggabungkan Yesus dengan Kristus, kita telah menyatakan sifat ilahi dan sifat manusiawi ke dalam satu Pribadi yang tidak dapat dipisahkan. Kristus yang diurapi di dalam kekekalan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 13: Butir Kedua (7) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Setiap kali Tuhan campur tangan di dalam sejarah, Ia ingin agar manusia tahu bahwa Dialah Allah. Selain Dia tidak ada ilah lain. Di zaman Musa, Allah berkata ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 14: Butir Kedua (8) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kristus mewujudkan kehendak Allah Bapa dengan turun dari sorga ke dunia sebagai satu-satunya Pengantara antara Allah dan manusia. Karya-Nya begitu banyak, sehingga kita butuh banyak waktu untuk ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 15: Butir Kedua (9) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Iman merupakan suatu hal yang paling mendasar dan universal. Tidak ada agama yang kredonya lebih singkat, tepat, agung, dan sempurna dibandingkan dengan tiga butir tentang Allah di ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 16: Butir Kedua (10) Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria. Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus

Kita adalah keturunan Adam dan Hawa. Adam dan Hawa mewakili umat manusia dan telah memberontak kepada Tuhan, maka seluruh umat manusia berada di dalam dosa — dilahirkan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 17: Butir Kedua (11) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus

Butir kedua Pengakuan Iman Rasuli merupakan bagian yang terpanjang dan terpenting dari seluruh Pengakuan Iman Rasuli dan yang membedakan agama Kristen dari agama-agama lainnya, yakni iman kepada ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 18: Butir Kedua (12) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati…

Manusia dicipta Allah menurut peta teladan-Nya, lebih tinggi dari semua makhluk karena manusia memiliki sifat-sifat Allah sendiri. Di dalam dasar hati manusia ada sifat keadilan, kebenaran, dan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 19: Butir Kedua (13) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati…

Penyaliban adalah hukuman yang paling tragis di dalam sejarah. Setiap pemerintahan pasti memikirkan cara-cara untuk menakuti rakyatnya. Sejak dahulu kala hingga saat ini, hal seperti ini tidak ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 20: Butir Kedua (14) … mati dan dikuburkan

Yesus Kristus mati dan dikuburkan. Kristus yang muncul dalam sejarah merupakan peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi. Iman Kristen didirikan berdasarkan peristiwa yang pernah terjadi di dalam waktu dan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 22: Butir Kedua (16) … turun ke dalam kerajaan maut.

Dari seluruh pembahasan tentang Kristus, hal yang paling memperkenan Allah Bapa di sorga adalah pengenalan akan Anak Tunggal Allah, segala rencana dan anugerah-Nya, serta firman tentang Kristus. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 23: Butir Kedua (17) … turun ke dalam kerajaan maut.

Tema “Yesus dikuburkan” senantiasa menggetarkan hati saya, karena seumur hidup Ia tidak pernah memikirkan bagaimana jika Ia mati, siapa yang akan menyediakan kuburan bagi-Nya. Yesus begitu rela ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 24: Butir Kedua (18) … turun ke dalam kerajaan maut.

Allah telah menyiapkan sebuah kuburan baru yang belum pernah dipakai untuk menyambut kematian Anak Allah yang tunggal, dan memberi-Nya tempat istirahat terbaik. Seperti telah diungkap sebelumnya, frasa ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 25: Butir Kedua (19) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Kristuslah Juruselamat yang menggantikan kita, mengalahkan kuasa maut, dan bangkit dari antara orang mati. Kalimat ini adalah kalimat yang amat dahsyat dan menggemparkan, karena tak seorang pun ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 26: Butir Kedua (20) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Yesus mati dan dikuburkan. Allah memberi-Nya kuburan di pinggir kota Yerusalem, dekat sebuah taman, sebuah kuburan baru milik seorang kaya, Yusuf Arimatea. Allah di sorga tahu kebutuhan, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 27: Butir Kedua (21) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Kristus turun ke dalam kerajaan maut dan pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati. Kebangkitan Kristus menjadi perayaan terpenting Abad Pertama, karena merupakan penerobosan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 28: Butir Kedua (22) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Melalui kebangkitan Kristus yang sulung, kita semua akan menerima tubuh yang baru, tubuh kebangkitan, yang mirip dengan tubuh kebangkitan Yesus yang memiliki lima sifat yang berbeda dari ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 29: Butir Kedua (23) Naik ke sorga

Pengakuan Iman Rasuli merupakan dokumen terpenting yang merangkum dan menyimpulkan seluruh isi Alkitab menjadi rangkaian kepercayaan Kristen. Dalam bahasa aslinya, bahasa Latin, tiga kali muncul kata credo, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 30: Butir Kedua (24) Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati

Yesus yang kita percaya bukan hanya manusia yang hidup di dunia 33½ tahun saja, tetapi Ia sudah ada sejak kekekalan, dan di akhir zaman Ia akan datang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 31: Butir Ketiga (1) Aku percaya kepada Roh Kudus

Kini kita memasuki Pengakuan Iman Rasuli bagian ketiga. Bagian pertama tentang Allah Bapa, bagian kedua tentang Allah Anak dan ini yang terpanjang, dan bagian ketiga tentang Allah ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 32: Butir Ketiga (2) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah butir ketiga dari Pengakuan Iman Rasuli. Tidak ada agama yang berbicara adanya Pribadi Kedua dan Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal. Mereka ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 33: Butir Ketiga (3) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah pernyataan iman dan doktrin yang penting sekali, karena ini adalah keistimewaan yang diberikan Tuhan hanya kepada orang Kristen. Hadiah terbesar yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 34: Butir Ketiga (4) Aku percaya kepada Roh Kudus

Pemberian Allah yang terbesar bagi dunia adalah mengirimkan Anak-Nya yang Tunggal untuk menjadi Juruselamat, Mediator satu-satunya bagi manusia; dan pemberian Allah yang terbesar bagi gereja-Nya adalah mengirim ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 35: Butir Ketiga (5) Aku percaya kepada Roh Kudus

Roh Kudus yang diberikan kepada kita adalah Pendamping kekal di dalam hidup kita yang sementara. Ia adalah Pendamping dari Allah sejati yang mencipta manusia. Inilah arti kata parakletos. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 36: Butir Ketiga (6) Aku percaya kepada Roh Kudus

Di dalam pikiran manusia, perlu ada peranan Roh Kudus untuk memimpin otak, fungsi rasio, dan menguasai seluruh intelektualitas manusia. Inilah yang dilawan oleh mereka yang mengaku penuh ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 37: Butir Ketiga (7) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah hak istimewa orang Kristen. Di antara semua agama, hanya di dalam kekristenan ada Kristus yang memberikan janji dan mengirimkan Roh Kudus ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 38: Butir Ketiga (8) Aku percaya kepada Roh Kudus

Orang Kristen adalah satu-satunya orang di mana Roh Tuhan ada pada dirinya. Allah mengaruniakan Yesus sebagai hadiah terbesar bagi manusia dengan mengaruniakan penebusan kepada orang berdosa yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 39: Butir Ketiga (9) Aku percaya kepada Roh Kudus

Ketika Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal bagi dunia, ini merupakan pemberian terbesar bagi manusia; ketika Allah mengirimkan Roh Kudus bagi Gereja-Nya, ini merupakan pemberian terbesar bagi Gereja. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 40: Butir Ketiga (10) Aku percaya kepada Roh Kudus

Aku percaya kepada Allah Bapa, aku percaya kepada Yesus Kristus, aku percaya kepada Roh Kudus. Inilah iman kita, iman kepada tiga Pribadi yang adalah Allah Tritunggal, Allah ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 41: Butir Ketiga (11) Gereja yang Kudus dan Am

Pengakuan Iman Rasuli terbentuk dari tiga kepercayaan, yaitu: Aku percaya kepada Allah, Aku percaya kepada Yesus Kristus, dan Aku percaya kepada Roh Kudus. Inilah objek iman orang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 42: Butir Ketiga (12) Gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan Orang Kudus

Kini kita membahas, “Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus.” Kekristenan banyak dikritik oleh orang yang tidak bertanggung jawab, yang mengatakan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 43: Butir Ketiga (13) Gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan Orang Kudus, Pengampunan Dosa, Kebangkitan Tubuh, dan Hidup yang Kekal. Amin

Berbicara tentang orang-orang suci, bersekutu dengan orang yang telah dikuduskan, seperti selang yang kosong, seperti pipa yang bersih, di dalamnya tidak ada hambatan, sehingga mengalirkan anugerah Tuhan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Langganan nawala Buletin PILLAR

Berlangganan untuk mendapatkan e-mail ketika edisi PILLAR terbaru telah meluncur serta renungan harian bagi Anda.

Periksa kotak masuk (inbox) atau folder spam Anda untuk mengonfirmasi langganan Anda. Terima kasih.

logo grii
Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia

Membawa pemuda untuk menghidupkan signifikansi gerakan Reformed Injili di dalam segala bidang; berperan sebagai wadah edukasi & informasi yang menjawab kebutuhan pemuda.

Temukan Kami di

google play   facebook   instagram

  • Home
  • GRII
  • Tentang PILLAR
  • Hubungi kami
  • PDF
  • Donasi

© 2010 - 2025 GRII