Buletin Pillar
  • Transkrip
  • Alkitab & Theologi
  • Iman Kristen & Pekerjaan
  • Kehidupan Kristen
  • Renungan
  • Isu Terkini
  • Seni & Budaya
  • Seputar GRII
  • Resensi
Transkrip

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 23: Butir Kedua (17) … turun ke dalam kerajaan maut.

Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Tema “Yesus dikuburkan” senantiasa menggetarkan hati saya, karena seumur hidup Ia tidak pernah memikirkan bagaimana jika Ia mati, siapa yang akan menyediakan kuburan bagi-Nya. Sekarang banyak pendeta yang belum mati tetapi terus memikirkan di mana nanti dikuburkan, bagaimana mendapat uang pensiun, dan seterusnya. Hal-hal demikian tidak dipikirkan dan diajarkan Yesus sebagai bagian dari pelayanan-Nya. Yesus begitu rela dan bersedia mati, dan Allah sudah menyiapkan kuburan yang terbaik dan baru bagi-Nya. Allah mengetahui kebutuhan kita, sehingga jangan terlalu khawatir dan memikirkannya. Jika kita mencari terlebih dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, yang engkau perlukan akan Allah tambahkan. Yesus sudah dikuburkan.

Frasa selanjutnya adalah “turun ke dalam kerajaan maut.” Kalimat ini sangat kontroversial dan banyak diperdebatkan sepanjang sejarah. Tetapi, frasa ini belum muncul sampai abad ketujuh dalam Kredo Aquileia. Frasa ini bukan tidak penting, sehingga baru tercantum tujuh ratus tahun kemudian, melainkan sangat penting, namun sampai saat itu terdapat keraguan sehingga menunggu hingga yakin baru dicantumkan. 
Pengertian “kerajaan maut” jarang muncul dalam Alkitab dan pertama kali muncul dari mulut Yakub ketika ia diberi tahu bahwa salah satu anaknya, yaitu Yusuf, dimakan binatang buas, padahal itu adalah penipuan dari sepuluh saudara Yusuf. Ia begitu sedih, lalu berkata, “Anak yang paling kukasihi sekarang dimakan binatang buas. Mengapa ia yang sekarang harus mati? Aku harus berkabung sampai mendapatkan anakku dalam dunia orang mati” (Kej. 37:35). Di sinilah pertama kali muncul istilah “dunia orang mati.” Dunia ini adalah dunia tempat orang hidup, setelah kita mati akan pergi ke dunia orang mati. Karena ketidakjelasan pengertiannya, maka ada yang mengatakan bahwa dunia orang mati itu sebenarnya adalah kuburan; atau ada orang lain yang menyangkal dan menolak pandangan itu karena dianggap terlalu dangkal, lalu ia berpandangan bahwa jiwa pergi ke suatu tempat rohani, yang bukan bersifat materi, bukan bersifat fisik yang tampak.

Namun, pandangan ini masih menemui banyak kesulitan. Mazmur mengatakan bahwa mereka yang di dunia orang mati tidak dapat menyembah dan memuji Allah; dan ada juga yang mengatakan orang mati jiwanya tidur, tidak berperasaan, tidak tahu apa-apa, berbeda dengan lingkungan di mana ia berada. Ia hidup di dalam kondisi yang berbeda dengan dunia yang penuh sensasi dan perasaan. Maka, banyak orang menduga bahwa orang yang sudah mati sedang tidur di akhirat.

Tetapi, istilah “gehenna” di dalam Perjanjian Baru sangat berbeda. Sebenarnya, di setiap kota besar ada problem yang sulit dibereskan, seperti kasus membereskan masalah sampah di Jabodetabek. Tumpukan sampah dari lebih tiga puluh empat juta manusia sangat tidak mudah diselesaikan. Maka ada tuntutan untuk dibakar. Ketika dibakar, berarti ada api yang menelan semua sampah tersebut. Api tersebut menghanguskan, mengurangi eksistensi sampah tersebut. Ibrani 12:29 menulis, “Allah kita ialah api yang menghanguskan.” Allah digambarkan membereskan sampah terbesar, yaitu dosa, dengan api yang menghanguskan (consuming fire). Tempat sampah di luar kota Yerusalem disebut gehenna, artinya akhirat. Yesus turun ke dalam kerajaan maut, ke akhirat. Menurut kaum liberal, yang disebut akhirat adalah tempat bakar sampah, tempat yang sangat sederhana, bukan tempat rohani yang jauh di kekekalan. Apakah “turun ke dalam kerajaan maut” yang belum muncul sampai Kredo Aquileia merupakan ajaran yang disimpulkan untuk menjadi iman Kristen? Ataukah “gehenna” di Yerusalem dipakai untuk melukiskan tempat di mana semua dosa dihanguskan, dihancurkan, dan dilenyapkan? Tafsiran ayat ini datang dari berbagai denominasi yang berbeda-beda, sehingga banyak orang kemudian menafsir gehenna bukan sebagai tempat ke mana manusia pergi setelah kematian, tetapi lebih dimengerti sebagai kuburan, penghangusan, pembakaran sampah.

Orang Katolik berkata, sebelum Yesus datang ke dunia, di Perjanjian Lama sudah banyak orang percaya, ada yang sungguh-sungguh dan ada yang main-main. Orang percaya yang biasa-biasa banyak, munafik sangat banyak, sementara yang suci dan sungguh-sungguh sangat sedikit. Ketiga model orang Kristen ini sesudah mati apakah akan ke tempat yang sama? Tidak. Tuhan memperkenankan mereka yang suci dan beribadah ketika mati, sekalipun pada masa sebelum Tuhan Yesus datang, dan akan memasukkan mereka ke dalam limbus (Lat.: kerajaan maut bagian Abraham). Abraham memangku Lazarus dan mereka semua yang beribadah, yang suci, yang cinta Tuhan, dan takut akan Tuhan. Tetapi mereka yang jahat, yang tidak beribadah, yang berdosa, sekalipun berkata percaya Tuhan, setelah mati mereka akan turun ke tempat api seperti neraka. Maka, orang Katolik percaya ada dua macam tempat manusia yang mati, sesuai kondisi dan mutu rohani mereka. Oleh karena itu, Yesus berkata, Lazarus di pangkuan Abraham, sementara orang kaya di tengah api yang begitu panas dan menyiksa. Orang kaya itu melihat Abraham dari jauh dan berkata, “Bapa Abraham, kirimkan Lazarus agar ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, karena aku sangat kesakitan di sini.” Orang Katolik percaya yang disebut kerajaan maut terbentuk dari dua bagian, yaitu: 1) bagian api dan 2) bagian yang terdapat air dingin. Mereka menciptakan doktrin yang salah yang disebut “tempat api penyucian.” Tempat ini secara kontras ada di tengah panas dan dingin, tempat yang berapi dan yang berair dingin. Jika orang berdosa dan mati, engkau akan ke tempat api penyucian. Di sana engkau dibersihkan sampai dosamu yang terkecil diselesaikan semua, baru engkau bisa diangkat ke sorga. Jika tidak diangkat, engkau akan terus-menerus di situ menerima siksaan. Maka orang Katolik menemukan purgatory (api penyucian), yaitu akhirat yang tidak habis-habis sengsaranya, karena seseorang diletakkan di tempat antara api dan air dingin. Mereka merasa ini cara terbaik untuk membuat orang takut hukuman dalam kekekalan dan tidak berani sembarang berbuat dosa. Api penyucian menjadi doktrin yang menakutkan bagi seluruh Eropa. Tetapi kemudian ada ajaran penghiburan yang diberikan. Tuhan berkata, “Engkau tidak perlu mati di sana, tidak usah diuji lagi, tetapi harus membayar uang.” Maka terjadilah kerusakan agama dengan doktrin pembayaran utang untuk menyelamatkan orang dari api penyucian. Ini menjadi bisnis agama, korupsi agama, dan distorsi agama. Orang membayar uang yang banyak untuk mendapat pembebasan orang mati dari akhirat. Dengan cara bisnis seperti ini, para pimpinan Gereja Katolik berharap mendapatkan uang banyak untuk membangun gedung gereja dengan kubah yang sangat besar, yaitu Basilika St. Petrus di Roma.

Peristiwa ini sangat mengganggu hati nurani Luther, yang berkata, “Aku membaca Alkitab dan tidak pernah melihat ada api penyucian. Aku mempelajari firman Tuhan dan tidak pernah tahu manusia bisa dibinasakan lagi.” Titus berkata, “Seorang diselamatkan melalui baptisan kudus yang memberi hidup.” Paulus berkata, “Melalui baptisan mendatangkan kehidupan.” Mereka menafsirkan, jika mau diampuni dosa dan diselamatkan harus membeli surat penebusan dosa. Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa orang yang masuk neraka bisa dibantu dengan membeli tiket agar bisa diloloskan dari neraka, karena Allah adil adanya. Hal ini menyebabkan Luther sukses dalam revolusi dan mengoreksi kesalahan-kesalahan agama. Namun, kaum Lutheran sendiri masih belum jelas tentang ke mana perginya orang mati, sehingga dalam hal ini mereka masih mengadopsi ajaran Katolik. Luther mengembalikan Injil yang murni, tetapi ia tidak mempunyai tafsiran lain kecuali tafsiran yang sudah ada ini. Maka, bagi orang Katolik dan Lutheran, Yesus turun ke dalam kerajaan maut berarti Yesus pergi ke dunia orang mati bagian yang benar. Yesus bukan turun ke bagian mereka yang dihukum dengan api, tetapi ke bagian mereka yang diistirahatkan dalam pangkuan Abraham. Dalam cerita Tuhan Yesus tentang Lazarus dan orang kaya, diceritakan orang kaya itu pergi ke dunia orang mati, disiksa, dan kehausan tiada habisnya. Maka, orang Katolik percaya adanya api penyucian, di mana orang yang ingin diselamatkan dapat membayar tiket untuk mengangkat jiwa yang sudah masuk ke situ, dan melalui jasa anak atau kerabatnya bisa keluar dari sana. Inilah keselamatan sesudah kematian. Mereka berkata, “Bukankah Alkitab mencatat, Tuhan Yesus pergi mengabarkan Injil kepada orang mati?” Tetapi ini sangat sulit ditafsirkan. Umat Perjanjian Lama yang mati dan diselamatkan dikumpulkan di sana. Mereka yang menantikan kedatangan Tuhan Yesus berteriak, “Puji Tuhan! Tuhan Yesus sudah datang!”

Orang Katolik dan Lutheran percaya, Tuhan Yesus turun ke dalam kerajaan maut mengumumkan kerygma (Yun.: kabar kemenangan dalam peperangan), yang berarti manusia sudah boleh langsung secara berani memandang kepada Kristus yang sudah menggenapi rencana keselamatan. Jadi, bagi orang Katolik dan sebagian orang Protestan, khususnya Lutheran, Tuhan Yesus turun ke dalam kerajaan maut membuktikan rahasia kemenangan-Nya mengalahkan setan dan berkata, “Kau yang tertahan di sini, yang menjadi orang baik dan menantikan Mesias sejak Perjanjian Lama, Akulah Mesias dan Aku sudah bangkit dari kematian. Aku memberitakan kabar kemenangan kepada mereka yang pernah ditahan dalam kerajaan maut.” Jadi, bagi orang Katolik dan Lutheran, tidak sulit jika ingin mengerti bagaimana Tuhan Yesus masuk ke neraka, turun dalam kerajaan maut, karena Ia sengaja pergi untuk berkata, “Genaplah kemenangan dan kemuliaan Allah yang membangkitkan Kristus dari kematian melalui ketaatan-Nya.”

Tetapi Calvin memiliki pandangan yang berbeda. Kita melihat ketika Tuhan Yesus mati dan dikuburkan, di atas salib Ia berkata, “Genaplah” – artinya harus dikaitkan satu dengan yang lainnya, di mana Yesus mati menanggung dosa kita dan Yesus bangkit agar kita dibenarkan. Yesus mati dan turun ke dalam kerajaan maut. Setiap orang berdosa harus mati dan setelah mati masuk ke tempat di mana hukuman Tuhan tiba: api yang membakar. Calvin tidak percaya bahwa kematian ada dua tempat, sehingga Yesus pergi ke tempat yang suci, di mana umat Perjanjian Lama sudah sekian lama menantikan dan mengharapkan Mesias tiba pada mereka, orang berdosa, untuk memberikan keselamatan kepada mereka. Dalam keadaan inilah Yesus pergi ke sana.

Kaum Calvinis dan Reformed Injili tidak menerima pendapat Katolik dan Lutheran. Ketika Yesus berkata, “Hari ini juga engkau dan Aku bersama-sama di Firdaus,” berarti Ia bukan dua setengah hari menginap dalam kerajaan maut, karena hari itu juga Ia sudah bersama dengan perampok itu di Firdaus yang disiapkan Allah. Pengertian Yesus turun ke dalam kerajaan maut tidak semudah yang kita pikirkan. Tetapi, Yesus “turun ke dalam kerajaan maut” jelas dicatat dan diterima, khususnya setelah Kredo Aquileia. Tujuh abad kemudian terjadilah Reformasi yang menjernihkan dan membereskan banyak hal yang tidak terlalu jelas dan kacau. Setelah terjadinya Reformasi, para Reformator utama menerima frasa ini. Luther dan Calvin percaya frasa ini benar.

Ketika di kayu salib, Tuhan Yesus berkata, “Aku akan pergi kepada Bapa, membawa dan memimpinmu bersama Aku dalam Firdaus dan menerima perjamuan Tuhan.” Jika Ia turun ke dalam kerajaan maut, mengapa Yesus berbicara kepada perampok itu, “hari ini juga …” Jika Ia ada di Firdaus, apakah berarti hanya tubuh-Nya yang dimasukkan ke dalam liang kubur? Apakah relasi kubur Yesus dengan dunia orang mati di mana Allah tidak membiarkan Dia ditinggal di sana? Ada dua penekanan penting kaum Reformed di dalam Kristologi: “Engkau tidak menyerahkan Aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan” (Mzm. 16:10). Allah tidak mengizinkan tubuh Yesus menjadi rusak, sehingga Yesus, Sang Firman yang menjadi daging, dipaku di atas kayu salib, dibunuh, diturunkan dari salib, dimasukkan ke liang kubur yang baru. Ini tahapan dari sorga: Firman, turun menjadi daging, mati dibunuh, jasad-Nya dikebumikan di kuburan yang baru, hari ketiga bangkit dari antara orang mati. Di tengah prosesi turun dari sorga ke bumi, lalu naik ke atas salib, dari salib mati dikuburkan selama dua setengah hari, dan hari ketiga pagi-pagi Ia bangkit, apakah ada kemungkinan tubuh Yesus rusak? Seturut Mazmur 16, Allah tidak mengizinkan tubuh Yesus bisa rusak, karena tubuh-Nya berbeda, atau Allah memelihara-Nya sehingga tidak terjadi kerusakan. Saya percaya berdasarkan dua alasan ini:

a) Tubuh Yesus berbeda, karena Ia bukan hasil hubungan pria dan wanita, maka Yesus tidak berdaging yang sama seperti kita. Di satu sisi, Ia berdaging agar boleh mati, tetapi di sisi lain, Tuhan tidak mengizinkan daging-Nya rusak. Pada hari ketiga, tubuh Yesus yang sudah mati itu utuh dan kembali hidup. Ia berkata, “Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya.” Beberapa kalimat penting ini tercantum di Wahyu 1:18. Di antara seluruh prosesi ini, tidak ada unsur kemungkinan tubuh-Nya rusak, maka Ia menjadi daging kebangkitan yang pertama sebagai Anak Sulung, buah sulung yang memberi tanda dan jaminan bagi kita pada saat Hari Tuhan tiba, kita akan dibangkitkan pula dengan tubuh yang akan seperti tubuh Yesus. Ada perbedaan, di mana pada saat kebangkitan kita, tubuh kita dari yang bisa rusak menjadi yang tidak bisa rusak. Ini tidak berlaku bagi tubuh Yesus, karena tubuh Yesus tidak pernah berubah dari yang bisa rusak menjadi tidak rusak. Saya percaya, Allah tidak mengizinkan kerusakan pernah mencampuri, menyerang, atau ada dalam natur tubuh inkarnasi-Nya. Akhirnya Allah memberi-Nya hidup yang kekal dan tidak bisa rusak, meski dalam daging.

b) Maka, Yesus turun dalam kerajaan maut, bukan karena Ia kalah di bawah kuasa maut maka harus tunduk pada kuasa maut, tetapi secara inisiatif, atas kemauan sendiri, Yesus memberikan nyawa-Nya. “Tak seorang pun bisa mengambil nyawa dan hidup-Ku, tetapi Aku sendirilah, atas kedaulatan dan kerelaan-Ku sendiri, memberikan hidup-Ku. Jika Aku berhak menyerahkan nyawa-Ku, Aku berhak pula menerimanya kembali.” Sejak kematian sampai kebangkitan-Nya, tidak ada unsur kerusakan pada tubuh Yesus Kristus. Allah juga tidak mengizinkan Ia tergeletak, tertawan, atau tetap tinggal di dunia orang mati. Ia harus keluar, berarti kuasa maut tidak bisa mengalahkan, menawan, atau membelenggu-Nya. Sebaliknya, Ia mengalahkan kuasa maut. Ia sendiri mengembalikan dan membangkitkan diri-Nya sendiri.

Calvin dan Reformed Injili percaya bahwa Ia di sana tidak rusak dan kembali hidup selamanya dan Ia pergi ke dunia orang mati adalah rencana rahasia Allah yang begitu dalam, yang hanya bisa kita syukuri dan berakhir dengan memuliakan Allah, karena Ia telah menyiapkan seorang Juruselamat yang begitu ajaib. Kristus tidak mengalami kerusakan dan Ia harus turun ke dalam kerajaan maut, tetapi kerajaan maut tidak mampu menahan-Nya. Ia menjadi daging, tetapi tidak rusak, karena melalui tubuh-Nya, Kristus menjadi jaminan bahwa kita akan bangkit. Maka, Ia sendiri telah mengalahkan kerusakan dan tidak perlu rusak. Ia mengalahkan kuasa maut dan tidak perlu tinggal di dunia orang mati. Amin.

7 Februari 2019

Bagikan:

  • WhatsApp
  • Telegram
  • Facebook
  • Twitter
  • Cetak
  • Lagi
  • LinkedIn
  • Surat elektronik
Tag: Pengakuan Iman Rasuli, Stephen Tong

Baca ini juga yuk

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 1: Butir Pertama (1)

Pengakuan Iman Rasuli (PIR) merupakan dokumen pertama yang mengubah seluruh konsep alam semesta yang pernah dipikirkan manusia. Sebelum adanya PIR, pemikiran filsafat Yunani memonopoli studi alam semesta ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 2: Butir Pertama (2)

Kalimat pertama Pengakuan Iman Rasuli (PIR) ini: Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Di seluruh dunia dan agama, tidak ada doktrin yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 3: Butir Pertama (3)

Pengakuan Iman Rasuli telah membagi sejarah menjadi sebelum dan sesudahnya. Bagaimana sebelumnya manusia hanya memandang alam dan sesudahnya manusia mengerti diri dan alam. Hal ini harus kita ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 4: Butir Pertama (4)

Allah yang jujur dan diri-Nya adalah Kebenaran, memberikan kebenaran dengan setia dan jujur kepada manusia. Allah yang benar memberikan kebenaran dan kesejatian diri-Nya dengan sukarela bagi manusia, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 5: Butir Pertama (5)

Kita telah melihat betapa kegagalan kebudayaan-kebudayaan agung mengerti tentang asalnya dunia ini dan bagaimana Pengakuan Iman Rasuli telah memberikan pengertian yang begitu luar biasa. Kebudayaan Yunani yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 6: Butir Pertama (6)

Iman adalah hal yang paling serius dalam hidup manusia. Tanpa iman kepercayaan, tidak seorang pun diperkenan Allah. Di hadapan Allah bukan kelakuan yang diperhitungkan, karena kelakuan kita ...

Transkrip - Redaksi Pillar 8 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 7: Butir Kedua (1) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita.

Iman Kristen ada dalam diri Kristus. Tanpa Kristus tidak ada sasaran dan intisari iman, serta kuasa pelayanan. Kristus yang terutama, terawal, terakhir, dan yang menyempurnakan. Dalam Kristus ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 8: Butir Kedua (2) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita.

Saya akan memberi sedikit kesimpulan tentang butir pertama frasa ke-2 (“Bapa yang Mahakuasa”).

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 9: Butir Kedua (3) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kita pernah bicara tentang butir kedua ini sebelumnya, yakni sebagian tentang ke-Tuhan-an Yesus. Yahudi belum pernah membayangkan Yesus itu Tuhan. Mereka hanya tahu Yahweh-lah Tuhan, Raja, Pemilik, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 10: Butir Kedua (4) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kristus adalah Tuhan sebelum dan sesudah dunia diciptakan. Yesus itu Tuhan dan baru diketahui oleh orang Kristen yang percaya Ia mati dan bangkit. Tuhan Yesus bangkit dari ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 11: Butir Kedua (5) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Dalam butir kedua Pengakuan Iman Rasuli, ada empat frasa yang perlu kita perhatikan: 1) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal; 2) Tuhan kita; 3) Yang dikandung ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 12: Butir Kedua (6) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Ketika menggabungkan Yesus dengan Kristus, kita telah menyatakan sifat ilahi dan sifat manusiawi ke dalam satu Pribadi yang tidak dapat dipisahkan. Kristus yang diurapi di dalam kekekalan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 13: Butir Kedua (7) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Setiap kali Tuhan campur tangan di dalam sejarah, Ia ingin agar manusia tahu bahwa Dialah Allah. Selain Dia tidak ada ilah lain. Di zaman Musa, Allah berkata ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 14: Butir Kedua (8) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kristus mewujudkan kehendak Allah Bapa dengan turun dari sorga ke dunia sebagai satu-satunya Pengantara antara Allah dan manusia. Karya-Nya begitu banyak, sehingga kita butuh banyak waktu untuk ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 15: Butir Kedua (9) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Iman merupakan suatu hal yang paling mendasar dan universal. Tidak ada agama yang kredonya lebih singkat, tepat, agung, dan sempurna dibandingkan dengan tiga butir tentang Allah di ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 16: Butir Kedua (10) Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria. Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus

Kita adalah keturunan Adam dan Hawa. Adam dan Hawa mewakili umat manusia dan telah memberontak kepada Tuhan, maka seluruh umat manusia berada di dalam dosa — dilahirkan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 17: Butir Kedua (11) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus

Butir kedua Pengakuan Iman Rasuli merupakan bagian yang terpanjang dan terpenting dari seluruh Pengakuan Iman Rasuli dan yang membedakan agama Kristen dari agama-agama lainnya, yakni iman kepada ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 18: Butir Kedua (12) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati…

Manusia dicipta Allah menurut peta teladan-Nya, lebih tinggi dari semua makhluk karena manusia memiliki sifat-sifat Allah sendiri. Di dalam dasar hati manusia ada sifat keadilan, kebenaran, dan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 19: Butir Kedua (13) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati…

Penyaliban adalah hukuman yang paling tragis di dalam sejarah. Setiap pemerintahan pasti memikirkan cara-cara untuk menakuti rakyatnya. Sejak dahulu kala hingga saat ini, hal seperti ini tidak ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 20: Butir Kedua (14) … mati dan dikuburkan

Yesus Kristus mati dan dikuburkan. Kristus yang muncul dalam sejarah merupakan peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi. Iman Kristen didirikan berdasarkan peristiwa yang pernah terjadi di dalam waktu dan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 21: Butir Kedua (15) … mati dan dikuburkan

Setiap manusia yang hidup tidak memiliki pengalaman mati. Maka pembicaraan tentang kematian adalah rahasia yang mustahil dimengerti oleh para filsuf, disadari oleh para rohaniwan, diuraikan oleh para ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 22: Butir Kedua (16) … turun ke dalam kerajaan maut.

Dari seluruh pembahasan tentang Kristus, hal yang paling memperkenan Allah Bapa di sorga adalah pengenalan akan Anak Tunggal Allah, segala rencana dan anugerah-Nya, serta firman tentang Kristus. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 24: Butir Kedua (18) … turun ke dalam kerajaan maut.

Allah telah menyiapkan sebuah kuburan baru yang belum pernah dipakai untuk menyambut kematian Anak Allah yang tunggal, dan memberi-Nya tempat istirahat terbaik. Seperti telah diungkap sebelumnya, frasa ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 25: Butir Kedua (19) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Kristuslah Juruselamat yang menggantikan kita, mengalahkan kuasa maut, dan bangkit dari antara orang mati. Kalimat ini adalah kalimat yang amat dahsyat dan menggemparkan, karena tak seorang pun ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 26: Butir Kedua (20) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Yesus mati dan dikuburkan. Allah memberi-Nya kuburan di pinggir kota Yerusalem, dekat sebuah taman, sebuah kuburan baru milik seorang kaya, Yusuf Arimatea. Allah di sorga tahu kebutuhan, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 27: Butir Kedua (21) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Kristus turun ke dalam kerajaan maut dan pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati. Kebangkitan Kristus menjadi perayaan terpenting Abad Pertama, karena merupakan penerobosan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 28: Butir Kedua (22) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Melalui kebangkitan Kristus yang sulung, kita semua akan menerima tubuh yang baru, tubuh kebangkitan, yang mirip dengan tubuh kebangkitan Yesus yang memiliki lima sifat yang berbeda dari ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 29: Butir Kedua (23) Naik ke sorga

Pengakuan Iman Rasuli merupakan dokumen terpenting yang merangkum dan menyimpulkan seluruh isi Alkitab menjadi rangkaian kepercayaan Kristen. Dalam bahasa aslinya, bahasa Latin, tiga kali muncul kata credo, ...

Artikel - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 30: Butir Kedua (24) Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati

Yesus yang kita percaya bukan hanya manusia yang hidup di dunia 33½ tahun saja, tetapi Ia sudah ada sejak kekekalan, dan di akhir zaman Ia akan datang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 31: Butir Ketiga (1) Aku percaya kepada Roh Kudus

Kini kita memasuki Pengakuan Iman Rasuli bagian ketiga. Bagian pertama tentang Allah Bapa, bagian kedua tentang Allah Anak dan ini yang terpanjang, dan bagian ketiga tentang Allah ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 32: Butir Ketiga (2) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah butir ketiga dari Pengakuan Iman Rasuli. Tidak ada agama yang berbicara adanya Pribadi Kedua dan Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal. Mereka ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 33: Butir Ketiga (3) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah pernyataan iman dan doktrin yang penting sekali, karena ini adalah keistimewaan yang diberikan Tuhan hanya kepada orang Kristen. Hadiah terbesar yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 34: Butir Ketiga (4) Aku percaya kepada Roh Kudus

Pemberian Allah yang terbesar bagi dunia adalah mengirimkan Anak-Nya yang Tunggal untuk menjadi Juruselamat, Mediator satu-satunya bagi manusia; dan pemberian Allah yang terbesar bagi gereja-Nya adalah mengirim ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 35: Butir Ketiga (5) Aku percaya kepada Roh Kudus

Roh Kudus yang diberikan kepada kita adalah Pendamping kekal di dalam hidup kita yang sementara. Ia adalah Pendamping dari Allah sejati yang mencipta manusia. Inilah arti kata parakletos. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 36: Butir Ketiga (6) Aku percaya kepada Roh Kudus

Di dalam pikiran manusia, perlu ada peranan Roh Kudus untuk memimpin otak, fungsi rasio, dan menguasai seluruh intelektualitas manusia. Inilah yang dilawan oleh mereka yang mengaku penuh ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 37: Butir Ketiga (7) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah hak istimewa orang Kristen. Di antara semua agama, hanya di dalam kekristenan ada Kristus yang memberikan janji dan mengirimkan Roh Kudus ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 38: Butir Ketiga (8) Aku percaya kepada Roh Kudus

Orang Kristen adalah satu-satunya orang di mana Roh Tuhan ada pada dirinya. Allah mengaruniakan Yesus sebagai hadiah terbesar bagi manusia dengan mengaruniakan penebusan kepada orang berdosa yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 39: Butir Ketiga (9) Aku percaya kepada Roh Kudus

Ketika Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal bagi dunia, ini merupakan pemberian terbesar bagi manusia; ketika Allah mengirimkan Roh Kudus bagi Gereja-Nya, ini merupakan pemberian terbesar bagi Gereja. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 40: Butir Ketiga (10) Aku percaya kepada Roh Kudus

Aku percaya kepada Allah Bapa, aku percaya kepada Yesus Kristus, aku percaya kepada Roh Kudus. Inilah iman kita, iman kepada tiga Pribadi yang adalah Allah Tritunggal, Allah ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 41: Butir Ketiga (11) Gereja yang Kudus dan Am

Pengakuan Iman Rasuli terbentuk dari tiga kepercayaan, yaitu: Aku percaya kepada Allah, Aku percaya kepada Yesus Kristus, dan Aku percaya kepada Roh Kudus. Inilah objek iman orang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 42: Butir Ketiga (12) Gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan Orang Kudus

Kini kita membahas, “Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus.” Kekristenan banyak dikritik oleh orang yang tidak bertanggung jawab, yang mengatakan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 43: Butir Ketiga (13) Gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan Orang Kudus, Pengampunan Dosa, Kebangkitan Tubuh, dan Hidup yang Kekal. Amin

Berbicara tentang orang-orang suci, bersekutu dengan orang yang telah dikuduskan, seperti selang yang kosong, seperti pipa yang bersih, di dalamnya tidak ada hambatan, sehingga mengalirkan anugerah Tuhan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pokok Doa

  1. Doakan untuk perayaan Jumat Agung dan Paskah yang akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan oleh gereja-gereja di seluruh dunia. Doakan agar Tuhan menguduskan kebaktian tersebut agar di dalam perayaan Jumat Agung dan Paskah hanya Tuhan Yesus yang ditinggikan.
  2. Doakan untuk Kebaktian Pembaruan Iman Nasional (KPIN) Sumatera Barat yang akan diadakan dari tanggal 27-29 Maret. Dimulai dari Bukittinggi (27 Maret), Padang (28 Maret), dan Kepulauan Mentawai Tuapeijat (29 Maret). Doakan agar acara ini dapat menjadi berkat untuk kota-kota yang dikunjungi.
logo grii
Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia

Membawa pemuda untuk menghidupkan signifikansi gerakan Reformed Injili di dalam segala bidang; berperan sebagai wadah edukasi & informasi yang menjawab kebutuhan pemuda.

Kami tersedia dalam aplikasi.

google play

  

Home | Tentang PILLAR | PDF | Hubungi kami | GRII

© 2010 - 2022 GRII

Update PILLAR App terbaru di Play Store!

UPDATE
X