Buletin Pillar
  • Transkrip
  • Alkitab & Theologi
  • Iman Kristen & Pekerjaan
  • Kehidupan Kristen
  • Renungan
  • Isu Terkini
  • Seni & Budaya
  • Seputar GRII
  • Resensi
Transkrip

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 43: Butir Ketiga (13) Gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan Orang Kudus, Pengampunan Dosa, Kebangkitan Tubuh, dan Hidup yang Kekal. Amin

Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Kredo ketiga Pengakuan Iman Rasuli berbunyi, “Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan tubuh, dan hidup yang kekal. Amin.” Persekutuan orang kudus berarti tubuh Kristus adalah saluran komunikasi satu dengan yang lain. Orang suci dan orang berdosa tidak dapat bersekutu. Orang berdosa dengan orang berdosa juga tidak dapat bersekutu, mereka hanya memiliki kebencian dan kepahitan di hatinya. Jika orang Kristen seperti orang-orang yang belum menerima Tuhan, masih ada kepahitan, kebencian, berarti kerohanian dan imanmu belum beres. Engkau harus minta kepada Tuhan untuk mengampuni dosamu dan bertobat sungguh-sungguh, minta dibersihkan dari kepahitan, kebencian, dan dari segala dosa yang membuntukan persekutuan tersebut.

Berbicara tentang orang-orang suci, bersekutu dengan orang yang telah dikuduskan, seperti selang yang kosong, seperti pipa yang bersih, di dalamnya tidak ada hambatan, sehingga mengalirkan anugerah Tuhan dari sini ke sana, dari sana ke sini; dari hati yang satu ke hati yang lain, dan juga sebaliknya. Kita menjadi orang Kristen dan ikut kebaktian karena persekutuan orang kudus. Di dalam gereja, di dalam tubuh Kristus, kita memiliki kewajiban untuk bersekutu, sehingga kesusahan kita dapat diceritakan kepada saudara seiman. Gereja bukan tempat setiap cerita dijadikan bahan gosip, tetapi harus didoakan dengan sungguh-sungguh. Persekutuan sejati adalah persekutuan orang suci, persekutuan yang terang benderang. Antara terang dan terang tidak ada batasnya. Di dalam 1 Yohanes 1:7 dituliskan, “Jika kita berjalan di dalam terang, sebagaimana Tuhan berada di dalam terang, kita akan bersekutu satu dengan yang lain, dan dengan Tuhan Allah, dan persekutuan yang terjadi dengan darah Yesus membersihkan segala dosa kita.” Maka, di dalam persekutuan itu ada pengampunan dosa.

Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus, dan setelah itu saya percaya pengampunan dosa. Persekutuan selalu mendahului pengampunan dosa. Jika antara sesama tidak ada kebencian, tidak ada kepahitan, sebaliknya yang ada adalah persekutuan, saling mengampuni kesalahan yang lain, hubungan menjadi mudah sekali. Jika saya membenci engkau, engkau pahit terhadap saya, maka tidak mungkin ada persekutuan. Dengan demikian kita tidak dapat saling menanggung kesusahan.

Persekutuan mengakibatkan pengampunan. Pengampunan dosa di dalam kekristenan dilaksanakan oleh Roh Kudus. Roh Kudus adalah Pribadi ketiga Allah Tritunggal, yang bersama dengan Allah Bapa dan Allah Anak menjalankan pengampunan dosa, menjalankan keselamatan yang diberlakukan di dalam diri orang berdosa yang diselamatkan Tuhan. Orang kudus adalah orang yang ditransformasi melalui pekerjaan Roh Kudus dari keadaan orang berdosa untuk mendapatkan keselamatan dari Yesus Kristus. Melalui keselamatan yang digenapi Yesus dan dilaksanakan Roh Kudus, orang berdosa menjadi orang kudus. Kita semua adalah orang berdosa yang harus dihukum, patut binasa, dan masuk neraka. Tetapi orang berdosa dapat menjadi orang suci, terpilih, tergabung ke dalam Gereja yang kudus dan am, karena pelaksanaan keselamatan, anugerah penebusan Allah yang direncanakan sebelum dunia diciptakan, dilakukan di dalam sejarah, digenapi Kristus ketika inkarnasi, dan dilaksanakan Roh Kudus melalui penginjilan.

Setelah Allah mempersiapkan keselamatan dalam rencana kekekalan, dikerjakan di dalam sejarah dengan mengirimkan Kristus yang berinkarnasi, turun ke dunia, menggenapi rencana tersebut; dan setelah menggenapi semuanya di kayu salib, Yesus naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa, berdoa syafaat bagi kita sampai Ia datang kembali. Dan pada saat yang sama, Roh Kudus diturunkan dari sorga menjadi pelaksana keselamatan yang sudah digenapi Kristus, untuk bekerja di dalam hati orang berdosa, agar mengubah mereka menjadi orang kudus. Orang berdosa menjadi kudus melalui pelaksanaan keselamatan yang dikerjakan Roh Kudus, melalui apa yang digenapi Kristus di atas salib. Roh Kudus melaksanakan apa yang sudah disiapkan dan digenapi oleh Kristus, dengan cara keselamatan yang dinikmati orang berdosa yang dijadikan kudus, karena mengalami pelaksanaan keselamatan oleh Roh Kudus. Pelaksanaan tersebut dilakukan dengan cara Roh Kudus turun untuk memuliakan Kristus dan bersaksi bagi Kristus.

Jika tidak ada Roh Kudus, tidak ada yang dapat memuliakan Kristus, dan tidak ada yang mempunyai kekuatan untuk bersaksi bagi Kristus. Setelah Yesus dimuliakan, orang berdosa melihat kemuliaan Yesus, keagungan Yesus, dan mereka mulai sadar bahwa mereka berdosa. Dengan manusia melihat kesucian Yesus, barulah manusia bisa menyadari kenajisan dirinya. Dengan melihat keagungan Yesus, manusia baru sadar remeh dan hinanya diri. Di sini manusia baru menyadari bahwa tanpa pertolongan Tuhan, manusia tidak ada harapan; dan tanpa pertolongan Kristus, tidak ada pengampunan bagi dosanya. Manusia perlu Kristus!

Kita menyesal, bertobat, dan sadar memerlukan pertolongan Tuhan, memerlukan keselamatan dari Tuhan. Pertobatan adalah buah yang dihasilkan oleh Roh Kudus. Ketika Roh Kudus memuliakan Yesus, meyakinkan manusia akan dosa, membawa kita bertobat, menyesal, serta meminta pertolongan dan pengampunan Tuhan, maka Roh Kudus memberikan hidup yang baru. Setelah kita menerima hidup yang baru, kita beriman kepada Tuhan, lalu dibenarkan di dalam iman. Roh Kudus juga yang membuat kita dibenarkan sehingga Roh Kudus melaksanakan keselamatan.

Jika orang Karismatik mengatakan bahwa orang Protestan tidak ada Roh Kudus, jangan engkau tertipu dan jangan mendengarkan kalimat yang tidak benar, karena apa yang disebut Roh Kudus bukan seperti penafsiran orang Karismatik tersebut, yaitu bisa berbahasa roh, menyembuhkan penyakit, mengusir setan, dan mengadakan mujizat. Empat gejala supranatural ini oleh orang Karismatik dianggap sebagai tanda adanya Roh Kudus. Alkitab tidak pernah berkata jika orang mempunyai kepenuhan Roh Kudus pasti berkarunia lidah. Alkitab juga tidak pernah berkata jika orang mempunyai kepenuhan Roh Kudus bisa mengusir setan. Tetapi Alkitab berkata, Roh Kudus akan melahirbarukan manusia dari orang berdosa menjadi anak-anak Allah. Roh Kudus membersihkan dosa, menjadikan seseorang suci, dan membenarkan kita menjadi milik Tuhan. Semua langkah keselamatan yang dialami dan dinikmati oleh orang Kristen adalah hasil pekerjaan Roh Kudus.

Doktrin Roh Kudus tidak dapat dipisahkan dari doktrin keselamatan. Setiap langkah keselamatan adalah pekerjaan Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus, tidak ada orang dapat mengaku Yesus sebagai Tuhannya, dan mengerti dirinya adalah orang berdosa. Roh Kudus menginsafkan kita akan dosa, kebenaran, dan penghakiman (Yoh. 16:8). Roh Kudus datang agar orang berdosa bertobat, mengaku Yesus sebagai Juruselamatnya, dibenarkan, kemudian hidup baru dan suci, beriman (percaya) kepada Kristus seumur hidupnya. Pekerjaan Roh Kudus tidak boleh dipisahkan dari pekerjaan keselamatan manusia, di mana kita dibenarkan, dikuduskan, dipelihara, dan diberikan hidup yang penuh hasrat menanti dan berharap akan kedatangan Kristus yang kedua. Sebelum Kristus datang kedua kali, kita hidup di dalam kesucian, menjaga hidup kita, dan mempersiapkan diri untuk menantikan kedatangan-Nya.

Kesucian yang dimiliki orang Kristen memiliki tiga tahapan, yaitu: 1) kesucian status; 2) kesucian kondisi; dan 3) kesucian sempurna. Kalimat “Aku percaya pengampunan dosa” berarti aku percaya hidup kudus dari orang kudus. Pertama, pengampunan dosa yang disebut pengudusan secara status. Kedua, pengampunan dosa yang disebut pengudusan secara kondisi. Dan yang ketiga, pengudusan yang disempurnakan.

Pertama, kesucian status berarti ketika pertama kali seseorang menerima Yesus, yang dahulu adalah orang berdosa, kini ia disebut orang kudus, orang suci. Ini adalah kesucian secara status. Ia dikuduskan menjadi orang yang berstatus suci. Kedua, setelah statusnya suci, maka kini kondisinya juga harus suci. Seseorang yang secara status sudah disebut orang kudus, orang kudus dan am, tetapi secara kondisi ia masih belum kudus, belum suci. Pikirannya najis, mulutnya najis, matanya suka melihat yang kotor, tangannya suka mengerjakan yang najis, kakinya suka berjalan ke tempat yang najis. Maka, engkau perlu membersihkan matamu, membersihkan telingamu, membersihkan tanganmu, membersihkan kakimu, membersihkan pikiranmu, membersihkan mulutmu. Ketika Yesaya telah memberikan firman Tuhan yang suci, menegur dosa orang Israel dan bangsa lain, di dalam Yesaya 6 dia berkata, “Aku mempunyai mulut yang najis, hidup di tengah orang yang bibirnya najis.” Lalu Tuhan berkata, “Sekarang minta malaikat ambil arang dari mezbah untuk membersihkan mulutmu.” Mulut yang najis itu dibersihkan dengan arang yang dikuduskan, diambil dari mezbah, membakar dan membersihkan mulutnya. Di mana ada api penyucian, di sana ada pembersihan. Di mana ada pembakaran, di sana api menghanguskan semua yang najis. Roh Kudus datang membersihkan dan menyucikan. Jika statusmu sudah disucikan oleh Roh Kudus, sudah dibersihkan oleh darah Kristus, tetapi secara kondisi engkau belum suci, engkau memerlukan Roh Kudus untuk terus membakar hatimu. Ketiga, kondisi suci ini perlu disempurnakan ketika Tuhan Yesus datang kembali sampai mencapai kesucian sempurna. Sebelum kondisi suci, sudah ada status suci; tetapi kondisi suci belum cukup, melainkan harus suci sempurna, yang nanti disucikan ketika Yesus datang kedua kalinya. Tuhan menuntut kesucian sempurna. Inilah kesucian progresif, yaitu senantiasa setiap saat, setiap detik, dibersihkan lagi, disucikan lagi, terus-menerus tidak henti-hentinya dikuduskan. Tetapi proses ini belum cukup sampai Kristus dengan Roh Kudus menyempurnakan kesucian kita. Semua ini dilakukan oleh Roh Kudus ketika Yesus datang kembali. Gereja dibuat sebagai tempat orang suci berkumpul, berbakti kepada Tuhan yang suci, untuk mendengarkan firman yang suci, menyanyikan lagu suci, mengingat perjanjian Tuhan yang suci, menerima perjamuan suci, dan memegang janji suci dalam firman Tuhan.

Sejak awal status gereja suci tetapi tidak semua di dalam gereja suci. Di dalam gereja ada kotoran, sampah, dan debu yang perlu dibersihkan. Jadi secara status gereja suci, tetapi secara kondisi sering tidak suci. Demikian juga orang Kristen, secara status sudah suci tetapi secara kondisi sering tidak suci. Orang Kristen secara kedudukan sudah dikuduskan, namun secara hidup sehari-hari mempunyai banyak dosa. Oleh karena itu, kita harus minta Tuhan memberikan kepada kita hasrat kuat untuk setiap saat, setiap menit, setiap detik, hidup dalam kesucian untuk memuliakan Tuhan. Ketika diselamatkan Tuhan, diperanakkan Roh Kudus, dibersihkan oleh darah Yesus, saya disebut orang kudus.

Seseorang yang sudah diampuni dosanya, memang secara Kristen ia sudah diperanakkan dan sudah menjadi orang kudus, tetapi hidupnya masih kurang suci. Semua orang suci, statusnya adalah orang suci yang sudah dikuduskan, namun hidup kerohaniannya masih banyak kekurangan, masih sombong, malas, pakai tipu muslihat, ada ketidakjujuran, dan lain-lain. Tuhan mengatakan, antara selang dan selang masih ada debu; antara kayu dan kayu masih ada sampah; dan semua itu perlu dikeluarkan dan dibersihkan. Ketika kita mengatakan, “Aku percaya kepada pengampunan dosa,” bukan dimaksudkan pengampunan dosa yang pertama kali ketika seseorang diselamatkan menjadi orang Kristen, tetapi pengampunan dosa yang setiap hari kita masih lakukan. Oleh karena itu, tidak mengakui dosa, membiarkan segala kejahatan dan kenajisan bertumpuk dalam hati adalah hal-hal yang perlu dibersihkan.

Engkau berkata, “Saya sudah diselamatkan, sudah menerima Tuhan.” Stephen Tong diperanakkan pula oleh Tuhan tahun 1957, tetapi Stephen Tong dikuduskan senantiasa oleh Tuhan setiap hari, kemarin, hari ini, bahkan besok, dan hari-hari kemudian; setiap detik perlu dikuduskan oleh darah Yesus. Inilah arti kalimat: Aku percaya kepada pengampunan dosa. Penyucian progresif (progressive sanctification) atau penyucian kondisional adalah kesucian yang terus-menerus. Setiap waktu, setiap saat, kita perlu dikuduskan. Inilah kondisi kerohanian kita. Banyak orang Kristen yang kelihatan baik tetapi hidupnya bau, dosanya banyak. Kelihatan indah tetapi kebersihan kurang; kelihatan indah, rajin, tetapi kurang suci. Oleh karena itu, kita perlu “Aku percaya kepada pengampunan dosa.”

Pengampunan dosa akan menjaga agar kesucian kita senantiasa bersih. Hal ini tidaklah mudah. Yesus berkata kepada Petrus, “Engkau memang sudah mandi, tidak perlu dimandikan lagi. Engkau cukup hanya dicuci kakimu.” Tubuh kita memang sudah mandi dan bersih, tetapi kaki kita berjalan ke sana sini dan banyak terkena kotoran sehingga perlu dicuci. John Calvin mengatakan, “The saint is not a man without committing sin” (orang kudus bukanlah orang yang tidak pernah berbuat dosa). Tetapi orang kudus adalah orang yang memiliki kepekaan tinggi terhadap dosa kecil yang dia perbuat. Jika engkau berbuat dosa kecil sekali, tetapi pekanya besar luar biasa, itu namanya orang yang menjaga kesucian. Orang Kristen yang hidupnya suci akan memelihara kesucian dan ingin terus hidup suci, tidak mau menoleransi sedikit pun dosa yang tetap berada dalam jiwanya. Ia akan minta kepada Tuhan untuk membersihkannya karena adanya penyucian progresif.

Aku percaya kepada pengampunan dosa. Kalimat ini tidak muncul di dalam agama Buddha, Hindu, Islam, dan agama lain karena tidak ada agama yang mempunyai penanggung dosa, penghapus dosa, yaitu Juruselamat seperti Kristus. Di dalam agama-agama, kalau seseorang berbuat dosa, ia harus berbuat jasa untuk menggantikan dosa yang diperbuat. Mungkinkah jasa mengganti dosa? Alkitab tidak mengajarkan bahwa jasa manusia bisa mengganti dosa yang diperbuat. Alkitab hanya mengajarkan, “Berbahagialah orang yang dosanya diampuni.” Itulah berkat yang sejati. Mazmur 32 menuliskan, “Berbahagialah mereka yang dapat menutupi dosanya, yang bisa menghapus dosanya,” mereka yang diberkati Tuhan. Alkitab mengatakan, “Aku akan menghapus dosamu.” Inilah janji Tuhan.

Berkenaan dengan dosa, Allah memberikan empat janji: 1) Aku menghapus dosamu; 2) Aku menginjak dosamu di bawah kaki-Ku; 3) Aku melempar dosamu ke dalam laut sedalam-dalamnya; dan 4) Aku membuang dosamu dari timur ke barat, sejauh mungkin. Inilah cara Tuhan mengampuni dan menghapus dosa kita. Inilah yang dipercaya oleh setiap orang dalam Pengakuan Iman Rasuli.

Aku percaya kepada pengampunan dosa. Penghapusan dosa adalah karena darah Kristus, karena Dia mati bagi kita di atas kayu salib. Alkitab berkata, “Melalui tirai yang di tengah, yang dibelah, Dia sudah membuka jalan, membuka hidup baru bagi kita menuju sorga.” Tirai di sini menunjuk kepada tubuh Kristus. Tirai Bait Allah memisahkan antara tempat suci dan tempat mahasuci sehingga yang di luar tidak boleh masuk ke dalam, dan yang di dalam tidak boleh keluar. Yang di luar tidak dapat melihat ke dalam, sementara yang di dalam tidak mungkin tampak dari luar. Ketika Yesus dipaku di atas salib, Dia mengatakan, “Genaplah!” Pada saat itu tubuh-Nya dipecahkan dan Ia sudah memecahkan tirai Bait Suci tersebut yang menyatakan bahwa “jalan sudah terbuka”, sehingga kita yang di luar dapat masuk ke dalam tempat mahasuci.

Di dalam Yesaya 59:9 tertulis, “Sebab itu keadilan tetap jauh dari pada kami dan kebenaran tidak sampai kepada kami. Kami menanti-nantikan terang, tetapi hanya kegelapan belaka, menanti-nantikan cahaya, tetapi kami berjalan dalam kekelaman.” Bukan karena tangan Tuhan terlalu pendek sehingga tidak cukup panjang untuk menolong kita. Tetapi karena dosa kita telah memisahkan kita dari Tuhan sehingga di tengah-tengah kita dan Tuhan ada pemisah, yaitu dosa yang menyekat kita dari muka Tuhan yang penuh cinta kasih. Tidak ada seorang atau siapa pun yang sanggup untuk membuka pembatas ini. Tidak ada seorang pun yang dapat memberi jalan kecuali Tuhan Yesus Kristus. Hal ini telah diwahyukan sejak buku pertama Kitab Suci yaitu di dalam Kitab Kejadian.

Saat Yakub melarikan diri dari kakaknya, suatu malam ia sedang tidur lalu bermimpi ada satu tangga turun dari sorga ke bawah, menjadi jembatan antara dia di dunia dan Allah di sorga. Jembatan ini menjadi pengantara, menjadi Juruselamat, menjadi sambungan yang memisahkan dua entitas menjadi satu. Hal ini membuktikan adanya keselamatan di dalam Yesus karena Yesus adalah tangga yang turun dari sorga ke bumi dan menjembatani Tuhan Allah yang suci dengan manusia yang berdosa. Ketika Yesus turun dari sorga, seperti jembatan yang dikaruniakan dari sorga ke bumi, maka malaikat turun naik di atas tangga ini, membawa doa kita supaya diterima oleh Allah Bapa di sorga, dan membawa anugerah dari Tuhan Allah di sorga turun kepada manusia.

Pengampunan dosa menjadikan kita dapat bersatu kembali dengan Allah. Jika dosa kita tidak diampuni, ada halangan antara kita dan Allah, dan tidak ada yang dapat menyatukan kita dengan Allah. Karena Kristus telah mati untuk dosa kita, maka ada pengampunan dosa, dan Allah memberikan hidup yang baru. Melalui Kristus sebagai Pengantara, sorga dan bumi bisa bersatu. Perpisahan sudah dibuang, dosa sudah diampuni, dan kita menempuh jalan yang baru, kembali kepada Allah.

Satu Yohanes 1:7 menuliskan, “… jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.” Dan sesudah itu, darah Yesus akan membersihkan kita terus-menerus, yang terlihat dalam bentuk present continuous (bahasa Inggris), atau present tense (bahasa Yunani). Karena kita bersekutu di dalam terang, sama seperti Tuhan berada di dalam terang, maka persekutuan ini mengakibatkan pengampunan dosa.

Aku percaya kepada Gereja yang kudus dan am. Aku percaya persekutuan orang kudus. Aku percaya pengampunan dosa. Jika kita hidup di dalam terang, hidup di dalam kesucian, di dalam pengudusan progresif dari Roh Kudus, darah Yesus akan terus-menerus menyucikan kita selama-lamanya. Darah Yesus akan membersihkan kita senantiasa tiada henti sampai Yesus datang kembali. Kiranya Tuhan memberkati kita, menjadikan kita orang Kristen yang hidup di dalam terang, hidup di dalam kesucian, dan terus-menerus menerima darah yang membersihkan kita. Amin.

11 Oktober 2020

Bagikan:

  • WhatsApp
  • Telegram
  • Facebook
  • Twitter
  • Cetak
  • Lagi
  • LinkedIn
  • Surat elektronik
Tag: Pengakuan Iman Rasuli, Stephen Tong

Baca ini juga yuk

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 1: Butir Pertama (1)

Pengakuan Iman Rasuli (PIR) merupakan dokumen pertama yang mengubah seluruh konsep alam semesta yang pernah dipikirkan manusia. Sebelum adanya PIR, pemikiran filsafat Yunani memonopoli studi alam semesta ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 2: Butir Pertama (2)

Kalimat pertama Pengakuan Iman Rasuli (PIR) ini: Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Di seluruh dunia dan agama, tidak ada doktrin yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 3: Butir Pertama (3)

Pengakuan Iman Rasuli telah membagi sejarah menjadi sebelum dan sesudahnya. Bagaimana sebelumnya manusia hanya memandang alam dan sesudahnya manusia mengerti diri dan alam. Hal ini harus kita ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 4: Butir Pertama (4)

Allah yang jujur dan diri-Nya adalah Kebenaran, memberikan kebenaran dengan setia dan jujur kepada manusia. Allah yang benar memberikan kebenaran dan kesejatian diri-Nya dengan sukarela bagi manusia, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 5: Butir Pertama (5)

Kita telah melihat betapa kegagalan kebudayaan-kebudayaan agung mengerti tentang asalnya dunia ini dan bagaimana Pengakuan Iman Rasuli telah memberikan pengertian yang begitu luar biasa. Kebudayaan Yunani yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 6: Butir Pertama (6)

Iman adalah hal yang paling serius dalam hidup manusia. Tanpa iman kepercayaan, tidak seorang pun diperkenan Allah. Di hadapan Allah bukan kelakuan yang diperhitungkan, karena kelakuan kita ...

Transkrip - Redaksi Pillar 8 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 7: Butir Kedua (1) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita.

Iman Kristen ada dalam diri Kristus. Tanpa Kristus tidak ada sasaran dan intisari iman, serta kuasa pelayanan. Kristus yang terutama, terawal, terakhir, dan yang menyempurnakan. Dalam Kristus ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 8: Butir Kedua (2) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita.

Saya akan memberi sedikit kesimpulan tentang butir pertama frasa ke-2 (“Bapa yang Mahakuasa”).

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 9: Butir Kedua (3) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kita pernah bicara tentang butir kedua ini sebelumnya, yakni sebagian tentang ke-Tuhan-an Yesus. Yahudi belum pernah membayangkan Yesus itu Tuhan. Mereka hanya tahu Yahweh-lah Tuhan, Raja, Pemilik, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 10: Butir Kedua (4) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kristus adalah Tuhan sebelum dan sesudah dunia diciptakan. Yesus itu Tuhan dan baru diketahui oleh orang Kristen yang percaya Ia mati dan bangkit. Tuhan Yesus bangkit dari ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 11: Butir Kedua (5) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Dalam butir kedua Pengakuan Iman Rasuli, ada empat frasa yang perlu kita perhatikan: 1) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal; 2) Tuhan kita; 3) Yang dikandung ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 12: Butir Kedua (6) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Ketika menggabungkan Yesus dengan Kristus, kita telah menyatakan sifat ilahi dan sifat manusiawi ke dalam satu Pribadi yang tidak dapat dipisahkan. Kristus yang diurapi di dalam kekekalan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 13: Butir Kedua (7) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Setiap kali Tuhan campur tangan di dalam sejarah, Ia ingin agar manusia tahu bahwa Dialah Allah. Selain Dia tidak ada ilah lain. Di zaman Musa, Allah berkata ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 14: Butir Kedua (8) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kristus mewujudkan kehendak Allah Bapa dengan turun dari sorga ke dunia sebagai satu-satunya Pengantara antara Allah dan manusia. Karya-Nya begitu banyak, sehingga kita butuh banyak waktu untuk ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 15: Butir Kedua (9) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Iman merupakan suatu hal yang paling mendasar dan universal. Tidak ada agama yang kredonya lebih singkat, tepat, agung, dan sempurna dibandingkan dengan tiga butir tentang Allah di ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 16: Butir Kedua (10) Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria. Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus

Kita adalah keturunan Adam dan Hawa. Adam dan Hawa mewakili umat manusia dan telah memberontak kepada Tuhan, maka seluruh umat manusia berada di dalam dosa — dilahirkan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 17: Butir Kedua (11) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus

Butir kedua Pengakuan Iman Rasuli merupakan bagian yang terpanjang dan terpenting dari seluruh Pengakuan Iman Rasuli dan yang membedakan agama Kristen dari agama-agama lainnya, yakni iman kepada ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 18: Butir Kedua (12) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati…

Manusia dicipta Allah menurut peta teladan-Nya, lebih tinggi dari semua makhluk karena manusia memiliki sifat-sifat Allah sendiri. Di dalam dasar hati manusia ada sifat keadilan, kebenaran, dan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 19: Butir Kedua (13) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati…

Penyaliban adalah hukuman yang paling tragis di dalam sejarah. Setiap pemerintahan pasti memikirkan cara-cara untuk menakuti rakyatnya. Sejak dahulu kala hingga saat ini, hal seperti ini tidak ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 20: Butir Kedua (14) … mati dan dikuburkan

Yesus Kristus mati dan dikuburkan. Kristus yang muncul dalam sejarah merupakan peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi. Iman Kristen didirikan berdasarkan peristiwa yang pernah terjadi di dalam waktu dan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 21: Butir Kedua (15) … mati dan dikuburkan

Setiap manusia yang hidup tidak memiliki pengalaman mati. Maka pembicaraan tentang kematian adalah rahasia yang mustahil dimengerti oleh para filsuf, disadari oleh para rohaniwan, diuraikan oleh para ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 22: Butir Kedua (16) … turun ke dalam kerajaan maut.

Dari seluruh pembahasan tentang Kristus, hal yang paling memperkenan Allah Bapa di sorga adalah pengenalan akan Anak Tunggal Allah, segala rencana dan anugerah-Nya, serta firman tentang Kristus. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 23: Butir Kedua (17) … turun ke dalam kerajaan maut.

Tema “Yesus dikuburkan” senantiasa menggetarkan hati saya, karena seumur hidup Ia tidak pernah memikirkan bagaimana jika Ia mati, siapa yang akan menyediakan kuburan bagi-Nya. Yesus begitu rela ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 24: Butir Kedua (18) … turun ke dalam kerajaan maut.

Allah telah menyiapkan sebuah kuburan baru yang belum pernah dipakai untuk menyambut kematian Anak Allah yang tunggal, dan memberi-Nya tempat istirahat terbaik. Seperti telah diungkap sebelumnya, frasa ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 25: Butir Kedua (19) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Kristuslah Juruselamat yang menggantikan kita, mengalahkan kuasa maut, dan bangkit dari antara orang mati. Kalimat ini adalah kalimat yang amat dahsyat dan menggemparkan, karena tak seorang pun ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 26: Butir Kedua (20) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Yesus mati dan dikuburkan. Allah memberi-Nya kuburan di pinggir kota Yerusalem, dekat sebuah taman, sebuah kuburan baru milik seorang kaya, Yusuf Arimatea. Allah di sorga tahu kebutuhan, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 27: Butir Kedua (21) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Kristus turun ke dalam kerajaan maut dan pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati. Kebangkitan Kristus menjadi perayaan terpenting Abad Pertama, karena merupakan penerobosan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 28: Butir Kedua (22) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Melalui kebangkitan Kristus yang sulung, kita semua akan menerima tubuh yang baru, tubuh kebangkitan, yang mirip dengan tubuh kebangkitan Yesus yang memiliki lima sifat yang berbeda dari ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 29: Butir Kedua (23) Naik ke sorga

Pengakuan Iman Rasuli merupakan dokumen terpenting yang merangkum dan menyimpulkan seluruh isi Alkitab menjadi rangkaian kepercayaan Kristen. Dalam bahasa aslinya, bahasa Latin, tiga kali muncul kata credo, ...

Artikel - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 30: Butir Kedua (24) Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati

Yesus yang kita percaya bukan hanya manusia yang hidup di dunia 33½ tahun saja, tetapi Ia sudah ada sejak kekekalan, dan di akhir zaman Ia akan datang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 31: Butir Ketiga (1) Aku percaya kepada Roh Kudus

Kini kita memasuki Pengakuan Iman Rasuli bagian ketiga. Bagian pertama tentang Allah Bapa, bagian kedua tentang Allah Anak dan ini yang terpanjang, dan bagian ketiga tentang Allah ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 32: Butir Ketiga (2) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah butir ketiga dari Pengakuan Iman Rasuli. Tidak ada agama yang berbicara adanya Pribadi Kedua dan Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal. Mereka ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 33: Butir Ketiga (3) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah pernyataan iman dan doktrin yang penting sekali, karena ini adalah keistimewaan yang diberikan Tuhan hanya kepada orang Kristen. Hadiah terbesar yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 34: Butir Ketiga (4) Aku percaya kepada Roh Kudus

Pemberian Allah yang terbesar bagi dunia adalah mengirimkan Anak-Nya yang Tunggal untuk menjadi Juruselamat, Mediator satu-satunya bagi manusia; dan pemberian Allah yang terbesar bagi gereja-Nya adalah mengirim ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 35: Butir Ketiga (5) Aku percaya kepada Roh Kudus

Roh Kudus yang diberikan kepada kita adalah Pendamping kekal di dalam hidup kita yang sementara. Ia adalah Pendamping dari Allah sejati yang mencipta manusia. Inilah arti kata parakletos. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 36: Butir Ketiga (6) Aku percaya kepada Roh Kudus

Di dalam pikiran manusia, perlu ada peranan Roh Kudus untuk memimpin otak, fungsi rasio, dan menguasai seluruh intelektualitas manusia. Inilah yang dilawan oleh mereka yang mengaku penuh ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 37: Butir Ketiga (7) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah hak istimewa orang Kristen. Di antara semua agama, hanya di dalam kekristenan ada Kristus yang memberikan janji dan mengirimkan Roh Kudus ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 38: Butir Ketiga (8) Aku percaya kepada Roh Kudus

Orang Kristen adalah satu-satunya orang di mana Roh Tuhan ada pada dirinya. Allah mengaruniakan Yesus sebagai hadiah terbesar bagi manusia dengan mengaruniakan penebusan kepada orang berdosa yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 39: Butir Ketiga (9) Aku percaya kepada Roh Kudus

Ketika Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal bagi dunia, ini merupakan pemberian terbesar bagi manusia; ketika Allah mengirimkan Roh Kudus bagi Gereja-Nya, ini merupakan pemberian terbesar bagi Gereja. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 40: Butir Ketiga (10) Aku percaya kepada Roh Kudus

Aku percaya kepada Allah Bapa, aku percaya kepada Yesus Kristus, aku percaya kepada Roh Kudus. Inilah iman kita, iman kepada tiga Pribadi yang adalah Allah Tritunggal, Allah ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 41: Butir Ketiga (11) Gereja yang Kudus dan Am

Pengakuan Iman Rasuli terbentuk dari tiga kepercayaan, yaitu: Aku percaya kepada Allah, Aku percaya kepada Yesus Kristus, dan Aku percaya kepada Roh Kudus. Inilah objek iman orang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 42: Butir Ketiga (12) Gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan Orang Kudus

Kini kita membahas, “Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus.” Kekristenan banyak dikritik oleh orang yang tidak bertanggung jawab, yang mengatakan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pokok Doa

  1. Doakan untuk perayaan Jumat Agung dan Paskah yang akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan oleh gereja-gereja di seluruh dunia. Doakan agar Tuhan menguduskan kebaktian tersebut agar di dalam perayaan Jumat Agung dan Paskah hanya Tuhan Yesus yang ditinggikan.
  2. Doakan untuk Kebaktian Pembaruan Iman Nasional (KPIN) Sumatera Barat yang akan diadakan dari tanggal 27-29 Maret. Dimulai dari Bukittinggi (27 Maret), Padang (28 Maret), dan Kepulauan Mentawai Tuapeijat (29 Maret). Doakan agar acara ini dapat menjadi berkat untuk kota-kota yang dikunjungi.
logo grii
Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia

Membawa pemuda untuk menghidupkan signifikansi gerakan Reformed Injili di dalam segala bidang; berperan sebagai wadah edukasi & informasi yang menjawab kebutuhan pemuda.

Kami tersedia dalam aplikasi.

google play

  

Home | Tentang PILLAR | PDF | Hubungi kami | GRII

© 2010 - 2022 GRII

Update PILLAR App terbaru di Play Store!

UPDATE
X