Satu tahun telah berlalu. Satu tahun yang dilalui dengan berbagai macam peristiwa, perasaan, dan pergumulan. Satu tahun yang bisa dilewati karena adanya topangan anugerah dan pemeliharaan Tuhan. Memasuki tahun yang baru ini, sekali lagi saya ingin mengajak para pembaca untuk melihat seluruh kehidupan di hadapan Dia yang telah menciptakan kehidupan.
Untuk membantu kita merefleksikan seluruh perjalanan kehidupan di masa lampau, saya mengajak Anda untuk merenungkan kehidupan seorang David Brainerd. Siapa dia? Di antara kita mungkin ada yang mengenalnya, tetapi kebanyakan mungkin tidak mengetahui siapa dia.
David Brainerd adalah seorang misionaris Amerika yang memberitakan Injil kepada orang Indian Amerika. Rentang waktu hidupnya sangat singkat, hanya 29 tahun 5 bulan dan 19 hari. Hanya 8 tahun dari kehidupannya yang dijalani sebagai orang percaya dan hanya 4 tahun sebagai seorang misionaris.
Semasa hidupnya ia bukanlah orang yang terkenal, apalagi ia hidup sezaman dengan Jonathan Edwards, John Wesley, dan George Whitefield. Mungkin dapat dikatakan bahwa ia lahir di zaman para raksasa iman. Kehidupan Brainerd baru dikenal luas setelah Jonathan Edwards menerbitkan biografinya pada tahun 1749 yang berjudul An Account of the Life of the Late Reverend Mr. David Brainerd.
Wikipedia mengatakan bahwa biografi David Brainerd telah menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi banyak orang Kristen. Bahkan secara khusus misionaris-misionaris seperti Henry Martyn, William Carey, Robert Morrison, David Livingstone, Andrew Murray, dan Jim Elliot telah dipengaruhi oleh perjalanan iman seorang David Brainerd. Namun pertanyaan yang sangat menarik tentang dirinya adalah bagaimana hidupnya yang pendek dan diwarnai oleh beragam kesulitan memiliki pengaruh yang begitu besar?
Menurut John Piper, jawabannya adalah karena kehidupan Brainerd merupakan sebuah kesaksian yang kuat dan gamblang tentang sebuah kebenaran bahwa Tuhan dapat memakai seorang yang lemah, sakit-sakitan, sering kecil hati, kesepian, dan penuh pergumulan yang menangis di hadapan Tuhan siang dan malam, untuk melakukan hal-hal yang menakjubkan demi kemuliaan nama Tuhan. Brainerd adalah seorang yang terus-menerus bergumul dalam kelemahannya. Brainerd adalah seorang yang terus-menerus bergumul tentang imannya. Brainerd adalah seorang yang terus-menerus bergumul tentang panggilannya. Bagi dunia modern sekarang ini, Brainerd bukan gambaran ideal seorang manusia. Bahkan bagi kita yang mengaku diri sebagai orang beriman pun, Brainerd mungkin bukan ideal kita. Tetapi realitasnya adalah Tuhan dapat memakai seorang yang ‘kecil’ untuk menyatakan kebesaran-Nya.
Pembaca sekalian, apakah Anda mempunyai kelemahan? Setiap orang berdosa punya! Tetapi, sejauh mana Anda telah menggumuli iman, diri, dan panggilan Anda di hadapan Tuhan sehingga setiap kelemahan diri kita dapat diubahkan Tuhan untuk dipakai menyatakan kemuliaan-Nya? Adakah pergumulan yang demikian? Saya mendorong Anda untuk membaca biografi Brainerd agar terinspirasi untuk bergumul memasuki tahun 2012.
Kiranya di tahun yang baru ini, Tuhan mengarahkan kita semua kembali pada pergumulan hidup yang sesungguhnya yaitu mengenal Tuhan dan mengenal diri di hadapan-Nya. Soli Deo Gloria.
Ev. Maya Sianturi
Pembina Remaja GRII Pusat
Kepala SMAK Calvin