Sersan & TKB
Pada tahun 1485, Hieronymus Bosch (1450-1516), seorang pelukis Surealis dari Belanda menyelesaikan sebuah lukisan ‘The Seven Deadly Sins and Four Last Things’. Lukisan minyak yang dicurahkan pada satu lapisan meja kayu berbentuk persegi panjang ini menggambarkan 4 lingkaran kecil pada setiap sudut meja (the four last things berupa kematian, penghakiman, neraka, dan surga) dan satu lingkaran besar di tengah yang terbagi ke dalam 7 segmen (the seven deadly sins). Tepat pada inti lingkaran besar tersebut terlukiskan gambar Kristus dalam lingkaran yang menyimbolkan mata Tuhan, dibubuhi dengan ukiran tulisan Latin: ”Cave, cave dominus videt” yang berarti “Berwaspada, berwaspadalah, Tuhan sedang memperhatikan kamu.” Lukisan pada meja kayu ini dimiliki oleh raja Spanyol, Philip II, dan ditempatkan di El Escorial sampai tahun 1938, lalu dipindahkan ke museum El Prado, tempat di mana lukisan ini tersimpan sampai pada saat ini.
(Disadur dari http://www.answers.com/topic/the-seven-deadly-sins-and-the-four-last-things )
Agustus 2007
Silakan memberikan tanggapan, saran ataupun komentar di bawah.
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan ataupun mencabut komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah ataupun berisi kebencian.
1. Bersyukur untuk Sidang Tahunan Sinode (STS) GRII yang diadakan pada tanggal 28-30 Desember 2020. Berdoa kiranya melalui STS ini, setiap cabang GRII dapat mengerti visi dan misi Gerakan Reformed Injili dan dimampukan Tuhan untuk bekerja sama satu dengan yang lainnya demi mencapai visi dan misi tersebut. Berdoa untuk setiap pemimpin Gerakan Reformed Injili, kiranya Roh Kudus mengurapi mereka dalam memimpin dan melayani zaman ini dengan kepekaan dan pengertian akan kehendak dan isi hati Tuhan.