November 2020

Salam pembaca PILLAR yang setia,

Kita biasa membaca sesuatu dari depan ke belakang. Tetapi kali ini para pembaca diajak membaca dari belakang ke depan. Artikel di paling bontot sifatnya singkat padat menjelaskan tentang kuasa. Kuasa—suatu hal yang dicari, didambakan, diperebutkan, dan disalahgunakan, namun berbeda sekali orang Kristen menyikapi kuasa. Kemudian kita membaca dalam artikel “Reflection on Oratorio Messiah” bagaimana Reformasi membawa terang kepada Abad Pertengahan yang kerap disebut Abad Kegelapan karena terjadi abuse of power secara masif baik dalam politik maupun agama. Kuasa Injil yang bekerja membawa terang di tengah-tengah kegelapan saat itu terus bekerja hingga saat ini. Beberapa artikel singkat di tengah-tengah membahas pergumulan-pergumulan hidup di mana kadang ada kalanya kita bisa merasa tidak berdaya menghadapi kecanduan, problem sosial seperti ketidakadilan, dan sebagainya, dalam menghidupi panggilan kita.

Namun makin ke bagian depan, kita berangsur-angsur mendapatkan dorongan dan kekuatan melihat orang-orang seperti Rasul Paulus dan juga Cornelius Van Til yang juga menghadapi pergumulan hidup yang mungkin jauh lebih berat namun mereka bergantung kepada kuasa Allah. Mereka yakin kuasa Injil adalah kuasa yang mengatasi segala kuasa dunia, karena itu mereka tidak kenal lelah melakukan penginjilan dan berapologetika untuk membawa orang-orang dalam dunia ini menundukkan diri mereka kepada Allah yang mengasihi mereka.