September 2021

Salam Pembaca PILLAR yang setia, 

Dalam edisi bulan ini, kita akan menjumpai Paulus sebagai penulis Surat Galatia dan juga penulis Surat Filemon. Kalau kita cukup cermat menelaah, kita akan menemukan dua sisi kepribadian Paulus yang “terasa agak berseberangan”. Di Surat Galatia, kita mendapati Paulus yang seperti tidak sabar, tanpa “ba-bi-bu” langsung menghardik kebodohan jemaat Galatia yang kembali masuk ke dalam perhambaan Taurat. Sedangkan di Surat Filemon, ada nuansa kehangatan yang personal dan ketika Paulus meminta sesuatu, Paulus tidak memakai jabatan, kuasa, atau otoritasnya sebagai pemimpin rohani untuk menekan Filemon. Ia dengan sabar memberikan Filemon ruang untuk bergumul.

Apakah ini dua sisi yang kontras dan berlawanan? Tentu tidak, justru kita mendapati cara kerja Tuhan yang limpah memakai Paulus berespons sesuai konteks dan pergumulan yang unik. Lalu bagaimana kita berespons terhadap situasi pandemi sekarang ini? Ada sebuah artikel “Menyikapi Pandemi Sebagai Orang Kristen” yang mengajak kita berefleksi dan bersikap dengan tepat.