A Case for God

Siapakah yang bisa menjamin hasil yang baik? Apakah bantal dari bulu angsa menjamin tidur
nyenyak? Apakah kerajinan bekerja menjamin panen yang berlimpah? Apakah pupuk
menjamin pohon berbuah manis? Apakah waspada menjamin keamanan? Apakah
kenyamanan menjamin kepuasan?

Banyak hal yang terjadi selama 365 hari atau 8760 jam di tahun 2017. Apa yang telah kita
peroleh maupun hilang di dunia? Akan tetapi, apa yang kita peroleh maupun hilang di dunia
tidak dapat dibandingkan dengan apa yang kita peroleh maupun hilang di sorga. Harta di
dalam kesementaraan bukanlah segalanya dibandingkan harta di dalam kekekalan. Kerugian
di dalam kesementaraan tidak perlu ditangisi selamanya dibandingkan kerugian di dalam
kekekalan. Di dalam artikel sebelumnya “What has lost?”, saya berharap kita telah
menemukan apa yang sesungguhnya terhilang dari diri kita, serta menemukan siapa diri kita
sesungguhnya sehingga kita memiliki arah yang pasti untuk tahun 2018. Di dalam film
Jumanji, sang Kepala Sekolah mengatakan kepada keempat muridnya yang terkena hukuman,
You get one life. You decide how you are going to spend it.” Tidak
sulit menantang maut jika kita memiliki tiga nyawa, tetapi ketika nyawa kita sisa satu, itu
menjadi sangat sulit. Tetapi sesungguhnya, semua orang hanya memiliki satu nyawa. Paulus
menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberikan pertumbuhan (1Kor. 3:6). Mereka adalah
pelayan Tuhan di dalam jalan mereka masing-masing yang diberikan Tuhan.

Roda kehidupan kita dinyalakan oleh lidah, dan lidah dinyalakan oleh api neraka (Yak. 3:6).
Celakanya kita, tidak ada yang bisa menjinakkan lidah. Ia adalah sesuatu yang buas, yang tak
terkuasai, dan penuh racun yang mematikan (Yak. 3:8). Di mana ada iri hati yang pahit dan
ambisi yang egois, di sana ada kekacauan dan segala yang jahat, itulah hikmat dari dunia, dari
setan. Tetapi hikmat dari atas adalah murni, pendamai, peramah, penurut, penuh belas
kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak, dan tidak munafik (Yak. 3:14-17).

Oleh karena itu, Yakobus memberikan nasihat yang dapat kita jadikan resolusi untuk tahun
2018 yaitu:
1. Tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
2. Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu.
3. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! Dan sucikanlah hatimu, hai kamu
yang mendua hati!
4. Sadarilah kemalanganmu, berdukacita, dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti
dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita.
5. Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu (Yak. 4:7-10).

Marilah kita menjalani jalan kita masing-masing sebagai pelayan Tuhan, membawa semua
masalah lidah kita kepada Tuhan. Marilah kita percayakan hasil maupun pertumbuhan kita
kepada Tuhan, karena itu adalah a case for God. Selamat Tahun Baru 2018!