,

Allah, Kota Benteng Kita

Mazmur 46

Fakta bahwa Allah merupakan Kota Benteng kita adalah fakta yang menarik, indah, dan
menenteramkan jiwa. Kenyataan bahwa Allah adalah Kota Benteng menjadikan kita
memiliki tempat untuk (1) dilindungi dan tempat untuk (2) mendapatkan kekuatan. Di dalam
Allah, Kota Benteng kita, kita juga (3) mendapatkan pertolongan dari kesesakan.

Sering kali di dalam kehidupan ini, kita diliputi oleh banyak suara di sekitar kita. Suara yang
menakut-nakuti, suara yang mengancam, suara ketidakpastian hidup, dan suara yang
menyuramkan hati dan suasana hidup. Mendengar suara sirene ambulans, sirene polisi,
kegaduhan gempa bumi, membawa kita jadi teringat akan kematian dan betapa rapuhnya
kehidupan ini. Tetapi di dalam Mazmur 46 ini, kita memiliki alasan sekali lagi untuk
menenangkan hati kita yang takut dan gemetar. Di tengah-tengah bencana alam dan deru
peperangan, berita bangsa melawan bangsa, kita boleh bersandar pada fakta bahwa Allah kita
adalah TUHAN semesta alam yang menyertai kita. Dia menyertai kita seperti kota benteng
yang sangat kuat, kokoh, dan aman bagi jiwa kita. Dia sendirilah yang akan menghentikan
peperangan. Di dalam kota-Nya, kita aman dan tidak akan goncang.

Saya pribadi suka dengan istilah Kota Allah, kediaman yang Mahatinggi. Disebutkan
kediaman berarti tempat di mana kita boleh berdiam dan beristirahat. Jiwa kita boleh minum
dan beristirahat melepas lelah. Ketika kita melihat pekerjaan Tuhan, justru di situ kita boleh
ditenangkan karena Allah sendiri yang berkata, “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah
Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa di bumi!” Tuhan semesta alam menyertai
kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Amin.