,

Cerita Bersambung

Jikalau pembaca ada yang cukup berumur, mungkin ada yang pernah membaca atau mendengar nama Asmaraman Sukowati, atau Kho Ping Hoo. Salah satu karyanya yang terkenal sebagai penulis fiksi cerita silat adalah Seri “Bu Kek Sian Su” yang berjumlah 17 jilid. Meski ceritanya berjilid-jilid dengan begitu banyak nama tokoh dan tempat yang harus diingat, banyak orang jatuh cinta pada karyanya. Saat merenungkan silsilah Yesus di Matius 1:1-17, entah mengapa saya jadi melihat ada sebuah cerita bersambung yang sedang terjadi dalam sejarah. Saya mengajak Saudara untuk membaca kembali perikop di atas sebelum melanjutkan membaca tulisan ini.

Kita mungkin melihat perikop yang membahas silsilah Yesus di Matius sebagai bagian yang tidak menarik. Di situ kita menemukan satu kata yang terus-menerus diulang dari tokoh-tokoh yang berbeda, yaitu “memperanakkan”. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, dan seterusnya. Tidak ada tanda baca titik, hanya koma, layaknya kisah bersambung. Baru pada ayat ke-16 ada titik, yaitu saat nama Yesus Kristus disebutkan.

Jika Saudara memperhatikan dengan teliti, nama-nama yang disebutkan oleh Matius dapat digolongkan dalam tiga masa, atau dalam bahasa film, tiga seasons. Mulai dari era patriarkat, kerajaan, hingga pembuangan, dan ditutup dengan datangnya Kerajaan Allah bersamaan dengan tibanya kehadiran Sang Raja Yesus. Di setiap era, ada nama tokoh-tokoh yang dapat kita temukan kisahnya dituliskan dalam Perjanjian Lama. Memang tidak semua tokoh diceritakan kisahnya, tetapi ada kisah satu tokoh saja yang sudah menghasilkan mungkin ribuan buku. Mengapa bisa demikian? Jawabannya sederhana, karena kisah mereka dikaitkan dengan kisah Tuhan. Tuhan itu tidak terbatas, kekal, dan berdaulat penuh. Maka, kisah hidup di dalam Tuhan sulit untuk habis diceritakan. Kemudian, kisah setiap tokoh tidak dapat dipisahkan dari tokoh sebelumnya. Ada kesinambungan cerita dalam diri setiap tokoh.

Masih banyak hal lain yang dapat kita uraikan dari cerita bersambung yang ditampilkan melalui silsilah Yesus di Matius. Ada perbedaan dan ada persamaan yang dapat ditemukan dalam diri tokoh-tokoh yang disebutkan. Kita juga dapat menganalisis respons setiap tokoh terhadap pimpinan Tuhan dalam konteks sejarah mereka. Tetapi untuk saat ini, fokus kita adalah pada benang merah keberlanjutan cerita sejarah tersebut.

Apakah kisah ini kemudian selesai ketika Yesus dan Kerajaan Allah tiba? Ternyata belum. Kisah tersebut masih berlanjut sampai hari ini, karena Sang Raja belum datang lagi untuk memperbarui segala sesuatu sepenuhnya. Kita telah memasuki Tahun Baru 2021. Jangan lupa bahwa tahun 2021 adalah bagian dari tahun-tahun yang lalu. Tahun tidak berarti banyak. Kisah yang sedang dirajutnya, itulah yang penting. Memasuki tahun baru, silakan Saudara menoleh ke belakang. Bukan untuk menjadi seperti istri Lot, tetapi biarlah seperti batu peringatan Eben-Haezer yang didirikan Samuel (1Sam. 7) sambil merenungkan pertanyaan berikut, “Dapatkah kita melihat kesetiaan Tuhan mulai dari silsilah Yesus yang ditulis di Matius 1 sampai pada detik kita membaca tulisan ini?

Hidup kita ada dalam sebuah cerita bersambung sejarah yang sedang menantikan datangnya Sang Raja, Penulis sejarah yang sesungguhnya. Apakah Dia akan mendapati kita sebagai hamba yang setia yang sedang mengerjakan tugas yang diberikan Tuannya? Atau jangan-jangan seperti hamba yang jahat yang sibuk dengan kepentingannya sendiri?
Selamat Tahun Baru 2021!

Vik. Maya Sianturi Huang

Wakil Koordinator Bidang Pendidikan Sekolah Kristen Calvin