Buletin PILLAR
  • Transkrip
  • Alkitab & Theologi
  • Iman Kristen & Pekerjaan
  • Kehidupan Kristen
  • Renungan
  • Isu Terkini
  • Seni & Budaya
  • 3P
  • Seputar GRII
  • Resensi
Renungan
Yesus di Tengah Kota

Dikenal atau Memperkenalkan?

23 Mei 2025 | Adhi Gusman Halim 4 min read

Markus 1:45

Ia tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi, namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.

Yesus Kristus hanya tinggal di luar kota dan di tempat-tempat yang sepi, namun orang banyak tetap berdatangan dari segala penjuru. Yesus tidak pernah berusaha mencari nama dari orang lain di masa pelayanan-Nya. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang sebagian orang-orang Kristen lakukan saat ini. Mereka berusaha mencari nama dengan motivasi supaya dapat dikenal banyak orang atau disenangi banyak orang. Jika kita memiliki motivasi demikian maka hal ini jelas sekali berbanding terbalik dengan apa yang Tuhan Yesus kerjakan di dunia. Tuhan Yesus tidak ingin orang-orang datang kepada-Nya karena peristiwa atau mukjizat yang Dia kerjakan dan Ia tidak pernah berusaha agar menjadi terkenal, yang Tuhan Yesus kerjakan adalah memberitakan Injil Allah.

Maka ketika kita orang Kristen hidup di dunia, apakah yang kita pikirkan? Apakah kita memikirkan bagaimana supaya diri terkenal dan dikenal banyak orang lalu memperoleh banyak pengikut atau memperoleh banyak subscriber sehingga memiliki banyak uang? Atau kita ingin menjadi seorang mahasiswa, pegawai, pengusaha, guru, atau pemimpin agama hanya untuk mencari nama supaya suatu saat nanti makin dikenal banyak orang demi kebanggaan diri? Kita tidak memikirkan bagaimana Tuhan Yesus yang dipermuliakan. Kecenderungan hati manusia yang berdosa hanya menginginkan nama atau ketenaran. Lalu ketika kita melihat orang lain lebih tenar daripada diri kita, kita menjadi iri dan mulai memikirkan hal-hal yang berfokus pada diri sendiri untuk meninggikan diri dan pada akhirnya Kristus dilupakan, bahkan tanpa kita sadari kecenderungan ini membuat kita tidak lagi memperhatikan orang-orang di sekeliling kita.

Mari kita lihat apa yang Tuhan Yesus kerjakan ketika Dia di dunia sebagai Anak Allah. Meskipun Tuhan Yesus tinggal di tempat-tempat yang sepi, namun daya tarik Kristus jauh melampaui apa yang orang kusta itu beritakan. Sebab orang terus berdatangan kepada-Nya dari segala penjuru. Hal ini memberitahukan kepada kita bahwa Yesus Kristus menjadi pusat.

Dari segala penjuru berarti bukan hanya dari satu arah atau satu tempat saja melainkan dari berbagai tempat di luar kota. Namun Yesus sendiri tidak berusaha mencari-cari atau menyebarkan ketenaran-Nya dengan memberitakan ke segala penjuru seperti yang orang-orang pada saat ini berusaha lakukan dengan memberitakan atau membagikan hal-hal yang unik dan spektakuler di media sosial untuk memancing orang-orang melihat atau menjadi pengikut (follower) di media sosial.

Tuhan Yesus datang dan duduk bersama pendosa (Mrk. 2:15). Sedangkan kita mungkin lebih sering duduk bersama orang-orang yang sepaham dengan kita. Tetapi kita lupa bahwa sesungguhnya kitalah pendosa itu, kita seringkali menampilkan diri kita sebagai orang saleh yang berbeda dari orang berdosa lainnya, kita menampilkan diri kita sebagai mempelai yang dikelilingi sahabat-sahabat, padahal seharusnya Kristuslah Sang Mempelai dan kitalah sahabat-sahabat-Nya. Kita ingin menjadi fokus, bukan Tuhan yang menjadi fokus kita. Contohnya, di hari Minggu ketika beribadah, seringkali kita tidak meninggikan Kristus. Banyak orang merasa dirinya sebagai orang terhormat di hari Minggu, datang beribadah bukan hendak menghormati atau meninggikan Tuhan melainkan hendak jadi pusat perhatian dengan pakaian, dandanan, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan penampilan fisik. Bahkan ketika datang terlambat saat beribadah di hari Minggu kita merasa biasa saja, yang penting sudah hadir di dalam gedung gereja. Kecenderungan hati yang sudah terlalu berfokus pada diri menghilangkan kepekaan akan hal yang lain di luar diri, termasuk Tuhan yang harusnya menjadi fokus ketika kita hendak beribadah. Sebab yang penting datang ke gereja, kalau pagi terlambat bangun masih bisa pilih pergi ke kebaktian sore. Ini kecenderungan hati yang tidak beres, walaupun bukan berarti semua yang datang ke ibadah sore memiliki kecenderungan hati seperti itu. Tetapi marilah kita periksa hati kita, apakah diri kita atau Tuhan Yesus yang hendak kita tinggikan dan permuliakan? Apakah kita menghendaki menjadi lebih dikenal banyak orang dibandingkan memperkenalkan Kristus kepada orang banyak? Orang Kristen sejati tidak ingin dirinya dikenal banyak orang, melainkan ingin memperkenalkan Kristus kepada orang banyak.

Soli Deo gloria.

Adhi Gusman Halim
Mahasiswa STTRII

Tag: Dikenal, Terkenal

Langganan nawala Buletin PILLAR

Berlangganan untuk mendapatkan e-mail ketika edisi PILLAR terbaru telah meluncur serta renungan harian bagi Anda.

Periksa kotak masuk (inbox) atau folder spam Anda untuk mengonfirmasi langganan Anda. Terima kasih.

logo grii
Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia

Membawa pemuda untuk menghidupkan signifikansi gerakan Reformed Injili di dalam segala bidang; berperan sebagai wadah edukasi & informasi yang menjawab kebutuhan pemuda.

Temukan Kami di

  facebook   instagram

  • Home
  • GRII
  • Tentang PILLAR
  • Hubungi kami
  • PDF
  • Donasi

© 2010 - 2025 GRII