,

Excess Baggage

Pernah mendengar seseorang mengatakan, “Saya punya masa lalu.” Ya, tentu saja setiap orang punya masa lalu, tetapi mestinya kita bisa menebak konteks yang dimaksudkannya. Ia bukan sekadar punya masa lalu, tetapi masa lalunya itu adalah masa lalu yang buruk. Kelam… Waktu kita mendengar ucapan tersebut atau kita sendiri yang mengatakannya, bagaimana respons kita terhadap masa lalu? Menyesali diri dengan tidak habis-habisnya? Menyalahkan situasi dan semua orang? Merasa bahwa masa lalu sudah lewat dan tidak layak untuk diingat? Atau…

Masih ingat bagaimana sikap saudara-saudara Yusuf setelah ayah mereka tiada? Yap, mereka ketakukan. Mereka mengira Yusuf akan membalas kejahatan mereka dahulu. Mereka dihantui masa lalu. Saudara-saudara Yusuf tidak pernah datang kepada Yusuf untuk menyelesaikan masa lalu yang gelap itu. Karena tekanan situasi, mereka menyuruh seseorang untuk menyampaikan pesan permohonan pengampunan. Dibelenggu oleh bayang-bayang masa lalu, mereka tidak punya nyali untuk berhadapan dengan Yusuf secara langsung dan meminta ampun. Mereka pun meminta bantuan seorang pengantara. Lalu bagaimana reaksi Yusuf? Yusuf memberi jawaban yang luar biasa menakjubkan: Allah adalah ahlinya mereka-reka semua kejahatan menjadi kebaikan. Anda setuju? Pandanglah baik-baik pada Yesus yang tersalib, tempat Anda akan menemukan jawabannya.

Mengapa saya mengangkat soal ini? Karena masa lalu dapat menjadi excess baggage yang merintangi kita mengikuti panggilan Tuhan dan melayani sesama. Jika bagi saudara-saudara Yusuf yang notabene adalah umat Tuhan, excess baggage membuat mereka hidup terikat dosa masa lalu, apalagi bagi seorang Chester Bennington. Kematian vokalis Linkin Park yang baru-baru ini bunuh diri, membuat saya merenungkan kembali masalah excess baggage. Apa itu excess baggage? Selain sebagai kelebihan bagasi dalam penerbangan, thefreedictionary.com mendefinisikannya sebagai: 1. Any person or thing that is unnecessary or unwanted and thus is or becomes burdensome; 2. A personal history, emotional disposition, or traumatic experience that is or becomes debilitating or burdensome in life

Ketenaran dan sukses yang diraih Chester Bennington tidak membuatnya dapat melepaskan diri dari pengalaman buruk masa kecilnya. Sejak umur 7 sampai 10 tahun ia di-bully habis-habisan secara seksual oleh kakak kelasnya yang juga korban bullying. Excess baggage dapat menjadi lingkaran setan yang terus merusak mereka yang terjebak di dalamnya. Sangat memilukan hati. Kabar baiknya adalah apa yang dikatakan Yusuf kepada saudara-saudaranya. Saudara-saudara tidak dapat memencet tombol delete atau edit terhadap masa lalu. Tapi Tuhan dapat mereka-rekanya untuk kebaikan bahkan menggenapi rencana-Nya. Melampui pemahaman sebuah pepatah every cloud has a silver lining, Rasul Paulus mengatakan, “And we know that for those who love God all things work together for good, for those who are called according to his purpose” (Rom. 8:28). Tidak terbatas pada saat mendung saja, tetapi dalam segala sesuatu.

Jadi apa yang menjadi excess baggage Anda? Mintalah kepada Sang Pembuat Kisah, Sutradara yang ahli mereka-rekakan yang jahat menjadi kebaikan yang menggenapi rencana-Nya…

Ev. Maya Sianturi Huang
Kepala SMAK Calvin