Seluruh dunia bersatu melawan Virus Corona. Memasuki bulan keempat sejak virus ini
beredar, makin banyak negara yang melakukan lock down ataupun semi lock down
karena kekhawatiran makin merebaknya korban yang meninggal sementara obatnya belum
ditemukan. Pemerintah mengeluarkan peraturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)
baik di dalam kendaraan maupun tempat publik. Kita dianjurkan menjaga jarak dengan orang
lain, memakai masker jika keluar rumah, dan mencuci tangan dengan sabun. Untuk sementara
waktu seluruh dunia terlihat saling peduli dan bersatu fight the virus. Tetapi
fight yang sesungguhnya masih ada walaupun diisolasi seperti apa pun. Bayi dilahirkan
dengan tangan mengepal dan akan terus fight (against God, each other, nature, and
self) sampai dia membuka kepalannya di akhir napasnya.
Fight selalu menjadi tema dalam kehidupan manusia. Kita meyakini bahwa kita harus
mendapatkan apa yang kita inginkan. Jikalau tidak maka kita akan menempuh cara apa pun
untuk mendapatkannya. Kita lebih sering fight for me daripada fight for the truth.
Oleh karena itu, kita sulit menikmati kedamaian bersama orang lain. Kedamaian di dunia ditempuh
dengan cara moral ataupun senjata, tetapi itu bukan obat yang tepat. Yakobus 4 mengatakan
bahwa obat yang tepat adalah berdoa, memintanya kepada Tuhan. Bukan dengan menaklukkan orang
lain melainkan menaklukkan diri kepada Tuhan. Bukan dengan melawan sesama tetapi melawan Iblis.
Bukan dengan berteman dengan dunia melainkan mendekat kepada Tuhan. Bukan demi mendapatkan
acungan jempol melainkan menjaga tangan kita bersih dari dosa. Bukan hidup dengan cara lama
melainkan mengenakan manusia baru yang hidup dalam kebenaran dan kekudusan.
Melebihi indahnya alam dunia ini adalah ketika kita bisa hidup saling mengasihi satu dengan
yang lain. Itu seperti berada di sorga. Marilah kita mendatangkan Kerajaan Allah di tempat
kita berada. Kiranya kasih Allah meliputi kita dan terpancar melalui kehidupan kita, sebagai
pemberitaan pengharapan sejati kepada dunia yang sedang hopeless dan helpless ini.