What do you want? Kita hidup dalam era konsumerisme yang mempropagandakan “you need this” atau “I want that”. Selalu ada alasan untuk menginginkan sesuatu. Setelah sale yang datang teratur, maka sekarang ada harbolnas yang sudah dijadwalkan. Jadi rasanya kita perlu menambahkan pada kata-kata bijak “you are what you read” atau “you are what you eat”, juga “you are what you want”.
Mengapa kita menginginkan sesuatu? Menurut salah satu prinsip ajaran Buddhisme, keinginan telah menjadi penyebab dari banyak penderitaan. Apa yang kita inginkan, membuat kita menderita. Benarkah? Tentunya hal ini belum menjawab mengapa kita menginginkan. Mungkin kalau memakai perspektif John Piper, kita menginginkan adalah untuk mendapat kenikmatan. Dalam buku Hidden Worldview yang ditulis oleh Steve Wilkens dan Mark L. Sanford, dituliskan bahwa Allah menjadikan manusia untuk menjadi konsumen, penikmat. Menikmati semua yang Tuhan ciptakan di dunia ini, khususnya taman di Eden. Cobalah mengeksplorasi pasal 1 dan 2 Kitab Kejadian, dan Anda tidak akan menemukan Adam menginginkan sesuatu karena ia memang tidak kekurangan apa-apa. Satu-satunya keinginan Adam yang disebutkan secara tersirat adalah kerinduannya akan seorang penolong yang sepadan. Tetapi kerinduan itu pun Tuhan yang menaruhnya.
Lalu bagaimana dengan kerinduan untuk melakukan perintah Tuhan? Sebuah ujian keinginan diberikan melalui kehadiran pohon pengetahuan yang baik dan jahat. Tuhan ingin agar kedua anak manusia yang diciptakan-Nya menginginkan apa yang diinginkan-Nya. Tetapi Adam gagal dalam melalui ujian keinginan itu. Alih-alih mendapat yang diinginkan, keinginan Adam tidak hanya gagal menghasilkan kenikmatan, malah akhirnya mendatangkan malapetaka bagi umat manusia.
Berbeda kisah dengan Adam pertama, Adam kedua datang untuk melakukan semua keinginan Allah. Ia datang untuk melakukan semua kehendak Bapa. Apa pun yang Allah inginkan untuk dilakukan-Nya, ditaati dengan penuh kerelaan. Karena Yesus Kristus telah memuaskan seluruh keinginan Allah, maka hanya mereka yang ada dalam Kristus, Gembala yang baik itu, yang akan mendapat kepuasan hidup.
Bayangkan diri Anda sebagai domba (hewan yang bodoh itu) dibawa ke padang rumput hijau, lalu dibaringkan dekat air jernih yang tenang. Apa yang Anda inginkan dalam situasi seperti itu? Bacalah lagi Mazmur 23 dengan teliti dan penuh perenungan. Setelah itu pikirkan, apa yang Anda sungguh inginkan di tahun 2019 ini? The Lord is my shepherd; I shall not want. Selamat Tahun Baru 2019.
Vik. Maya Sianturi Huang
Kepala SMAK Calvin