Renungan Mingguan Khusus Pillar Online
Jadi princess, itulah impian sebagian besar anak perempuan. Princess memiliki tubuh dan wajah yang cantik, mengenakan gaun yang indah, hidup yang berkilauan, segalanya tampak sangat menyenangkan. Gambar apa yang kita inginkan ketika kita menjawab pertanyaan “What do you want to be?” Saya ingin seperti princess, raja, Einstein, Pavarotti, Steve Jobs, dan seterusnya.
“What should you be?” Manusia adalah image of God, image of the Creator. Tetapi sekarang manusia adalah image of her/him, image of my own imagination, image of creation. Kemuliaan manusia adalah glory of the image of God tetapi sekarang kemuliaan manusia adalah filthy rags of fallen man. Dari glory menjadi shame.
Tetapi image of creation bisa kembali menjadi image of the Creator, shame bisa kembali menjadi glory jika ia mengenal Jalan, Kebenaran, dan Hidup (Yoh. 4:16), Kebangkitan dan Hidup (Yoh. 11:25). Rasul Paulus mengatakan bahwa bagi dirinya, pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhannya, lebih mulia daripada segala sesuatu (Flp. 3:8), dan kepada jemaat Korintus ia memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara mereka selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan (1Kor. 2:2), dan kemuliaan hanyalah jika bermegah di dalam Tuhan (1Kor. 1:31).
Tuhan Yesus mengatakan, “… belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” (Mat. 11:29) Hai gambar Allah yang sudah rusak, Allahmu memanggilmu untuk kembali kepada-Nya, belajar untuk gentle and humble in heart. Seperti Kristus yang taat sepenuhnya kepada Allah Bapa bahkan sampai mati di kayu salib, kita juga mau taat sepenuhnya kepada Kristus sampai kita mati. Hanya rindu untuk menjadi image of God bukan image of my own imagination. Itulah kemuliaan kita, the glory of the image of God.
Juli 2013
Silakan memberikan tanggapan, saran ataupun komentar di bawah.
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan ataupun mencabut komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah ataupun berisi kebencian.
1. Bersyukur untuk kondisi pandemi COVID-19 yang sudah makin melandai. Berdoa kiranya setiap orang Kristen mengambil kesempatan untuk dapat memberitakan Injil dan membawa jiwa-jiwa kepada Kristus terutama di dalam momen Jumat Agung dan Paskah di bulan ini. Bersyukur untuk ibadah fisik yang sudah dilaksanakan oleh banyak gereja dan bersyukur untuk kesempatan beribadah, bersekutu, dan saling menguatkan di dalam kehadiran fisik dari setiap jemaat.