“Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” – Matius 6:10b
Ketika seseorang meminta kita melakukan sesuatu, dalam bahasa Inggris ada jawaban
gurauan yang berbunyi, “your wish is my command.” Ungkapan ini, yang kadang-kadang
dipakai sebagai sindiran, bisa diartikan bahwa apa pun yang kamu inginkan adalah sebuah
perintah yang akan langsung saya lakukan. Pada zaman now tentunya kita akan menuruti
permintaan itu dengan mempertimbangkan keinginan siapa dan apa yang diinginkan.
Berbeda dengan masa monarki atau kerajaan. Jika raja, sang penguasa kerajaan menghendaki
sesuatu, sudah tentu keinginannya harus terpenuhi. Apalagi dalam sistem monaki absolut.
Bayangkan siapa yang berani menolak perintah Firaun Mesir, atau Nebukadnezar dari
Babilonia, atau bahkan permintaan Louis XIV dari Perancis. Titah raja menjadi perintah ilahi
yang tidak boleh ditolak, apalagi diabaikan.
Maka sangatlah masuk akal jika dalam doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, “Datanglah
kerajaan-Mu,” segera dilanjutkan dengan “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.”
Jika Allah adalah Raja dan kita menjadi bagian dari kerajaan-Nya, semua kehendak-Nya
menjadi keinginan kita. Jika Allah adalah Raja yang mutlak memerintah atas seluruh ciptaan-
Nya, tidakkah seluruh makhluk yang berada dalam pemerintahan-Nya sepatutnya
menjalankan keinginan-Nya? Masalahnya adalah apakah kita sungguh memercayai kenyataan
itu?
Kita memang generasi zaman now yang tidak pernah mengalami hidup di bawah
pemerintahan langsung seorang raja. Kita hidup di dunia yang so-called demokrasi yang
tidak pernah mengalami, ataupun menyadari, apa artinya tunduk kepada kedaulatan seorang
raja. Dunia modern begitu menekankan kebebasan individu sehingga segala sesuatu bisa
dipertanyakan dan bahkan ditolak untuk dijalankan jika tidak sesuai dengan apa yang kita
inginkan.
Kontras dengan kondisi dewasa ini, permohonan kita dari Doa Bapa Kami memerintahkan
kita untuk menyerahkan sepenuhnya hidup ini kepada kehendak Allah. Tidak hanya itu, kita
sepatutnya memiliki keinginan dan kerinduan untuk menjalankan-Nya. Karena jika kehendak
Allah terjadi di bumi seperti di sorga, hal itu juga berarti sorga turun dan bumi penuh dengan
kemuliaan Tuhan. Menakjubkan, bukan?
Jadi jika kita mengamini kalimat “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga,” apakah
kita akan mengatakan “Your wish is my command” kepada setiap perintah Allah yang tertulis
dalam Kitab Suci? Soli Deo Gloria.