Kasih Setia: Mengalirkan Kepercayaan dan Shalom #2

Pada seri sebelumnya dari artikel ini, kita sudah membahas mengenai “Shalom: Kesejahteraan
Kota bagi Semua” dari refleksi film Zootopia. Kita akan melanjutkan seri renungan ini tetapi
sebelumnya kita akan me-review terlebih dahulu apa yang telah kita pelajari sejauh ini:

Benar, Berani, Setia
Kita sudah mempelajari mengenai syarat pemimpin yang berkenan di hati Tuhan, yaitu
pemimpin yang memiliki “Kebenaran, Keberanian, dan Kesetiaan”.
– www.buletinpillar.org/renungan/keberanian (Lion King)
– www.buletinpillar.org/renungan/kesetiaan (Setia dan Benar)
– www.buletinpillar.org/renungan/kelemahlembutan-kasih-yang-mengubahkan (Beauty and the
Beast)
– www.buletinpillar.org/renungan/kasih-setia-mengalirkan-kepercayaan-dan-shalom-1
(Zootopia)

Di bagian kedua kali ini, kita akan mempelajari mengenai konteks pendatang di perkotaan yang
dapat ditemukan di dalam film Zootopia.

Pendatang: Pemberani dan Pejuang
Kisah yang muncul di dalam realitas semacam ini adalah mimpi para pendatang yang bergumul
dan berani berjuang. Sedangkan penduduk kota yang sudah mulai menikmati kemapanan bila
tidak hati-hati akan menghadapi ancaman. Namun sebaliknya, jika terlalu hati-hati mereka akan
menjadi penindas. Wujudnya bisa bermacam-macam seperti prejudice, xenophobia, rasialisme.
Karena itu toleransi sangatlah dibutuhkan di dalam realitas seperti ini.

Hal ini digambarkan dengan menarik di dalam film Zootopia. Film Zootopia juga termasuk salah
satu film urutan teratas dari film Disney yang terbaik. Film ini mengambil setting antropomorfis
yang menggambarkan kota besar layaknya zaman modern tetapi dikelola dan dikerjakan oleh
binatang-binatang dari berbagai spesies. Tokoh utama dari film ini adalah seekor kelinci betina
pemberani yang sebenarnya lemah dengan berbagai pergumulannya menjadi pahlawan yang kuat.
Sesuai dengan lagu tema film ini: Try Everything, demikianlah kelinci betina ini menjalani
hidupnya dengan penuh keberanian dan petualangan. Dia sendiri berasal dari desa kecil yang
belajar masuk ke sekolah polisi ternama di kota metropolitan. Dia menjadi polisi yang
menghadapi permasalahan kota besar dan kriminalitasnya yaitu: prejudice, xenophobia,
rasialisme, dan seksisme.

Menarik untuk ditonton (hati-hati spoiler), yaitu ketika film ini menggambarkan serigala
sebagai salah satu pahlawan yang baik dan berkawan dengan kelinci, sang tokoh utamanya. Dia
mengalami rasialisme dan prejudice dari binatang-binatang lain sebangsanya. Pada puncaknya,
si singa yang menjadi pemimpin atau walikota dikerjai oleh domba yang adalah sekretarisnya.
Domba tersebut bekerja sama dengan domba-domba lain dalam menangkap predator mereka,
termasuk si singa. Mereka sebagai kaum yang lemah menyingkirkan kaum pemangsa mereka.
Jadi, di dalam kisah ini, justru serigala itu baik dan domba itu jahat. Ini bukanlah kisah serigala
berbulu domba atau domba berbulu serigala. Apakah ini artinya domba berhati serigala dan
serigala berhati domba? Kita tidak tahu. Tetapi film ini menggambarkan pergumulan yang terjadi
di kota besar. Sebuah lingkaran setan di mana minoritas ketakutan ditindas, akhirnya mereka
merebut kekuasaan dan akhirnya menjadi penindas. Lebih jauh film ini memiliki pesan moral
mengenai penerimaan, pelibatan, dan toleransi.

Bila kita melihat di dalam Alkitab, siapakah tokoh Alkitab yang merupakan pendatang yang
bergumul dan berani berjuang? Tokoh tersebut juga ternyata adalah seorang perempuan.
Pendatang pemberani yang berjuang itu keturunan Moab. Ini merupakan pergumulan yang tidak mudah.
Walaupun bangsa Israel belum menjadi urban waktu itu, tetapi Rut akhirnya menjadi nenek
Daud yang menjadikan Yerusalem urban dan Israel maju pada zamannya. Ratusan tahun
sebelumnya, Musa sudah memberikan hukum agar bangsa Israel tidak keras terhadap pendatang
karena mereka dahulu juga orang pendatang.

Kiranya kita boleh belajar berjiwa pemberani dengan melihat kasih setia Tuhan di dalam
kehidupan kita. Meskipun kita hanyalah musafir, minoritas, tidak memiliki banyak kekuatan.
Kita dapat belajar dari liku-liku kehidupan yang ditampilkan dengan rapi dari film Zootopia dan
melihat kekuatan untuk berjalan di dalam liku-liku kehidupan tersebut dengan melihat teladan
Rut dan Naomi. Amin.