Kebajikan, Kesalehan, Kasih: Doa – 2

Doa (2)

Legend of the White Snake (Bai She Chuan) atau Ular Putih masuk ke dalam
4 cerita rakyat teragung dari negeri China. Berbeda dengan Journey to the West (Xi
You Ji
) atau Kera Sakti yang masuk ke dalam 4 novel klasik teragung dari negeri China.

Dalam edisi sebelumnya, kita telah mempelajari bahwa bila Bai Suzhen dengan
pengorbanan belajar bajik, saleh, dan kasih, maka Tuhan Yesus dengan pengorbanan
memberikan kebajikan, kesalehan, dan kasih.

Bila Bai Suzhen berkorban meninggalkan pertapaan 1.000 tahun karena kasih manusia
yang masih dikuasai nafsu yang egois, maka kasih Tuhan Yesus adalah kasih yang
sempurna dari Kerajaan Sorga (1.000 tahun) yang sempurna yang melenyapkan
ketakutan.

Di dalam edisi kali ini, kita akan melanjutkan seri kehidupan Bai Suzhen dan kebajikan
Kristen di dalam pengharapan dan doa.

Hidup Bai Suzhen: Budi, Pengorbanan, Doa, Penderitaan
Doa

Kasih: Berdoa memohon Belas Kasihan Sorga untuk Membangkitkan Orang Mati
Pada lain kesempatan, tabib Xu Xian ketika melihat wujud asli si Ular Putih yang besar
dan mengerikan, akhirnya ketakutan dan meninggal dunia. Kali ini, Bai Suzhen
berusaha mati-matian pergi ke langit, masuk bertemu para dewa dan Kaisar Langit
untuk membangkitkan Xu Xian dari antara orang mati. Akhirnya meskipun ditentang
Kaisar Langit, oleh kemurahan dan belas kasihan Dewi Kwan Im, akhirnya Xu Xian
dapat dihidupkan kembali oleh obat-obatan dari langit.

Hidup Tuhan Yesus Kristus: Budi, Pengorbanan, Doa, Penderitaan
Doa

Kasih: Dengan Kuasa Sorga Membangkitkan Orang Mati
Apabila Bai Suzhen dan semua orang di dunia termasuk semua orang Kristen itu
hanyalah manusia biasa, lain halnya dengan Tuhan Yesus Kristus. Dia adalah Allah
yang menjadi manusia.

Dia memiliki kuasa pada diri, karena Dia adalah Allah sendiri. Seperti yang Pdt.
Stephen Tong katakan, Tuhan Yesus tidak berdoa tetapi dengan kuasa firman-Nya,
otoritas Ilahi penuh, Dia berkata, “Lazarus, keluarlah!” Dan seketika itu pula Lazarus
yang sudah jadi mayat dan berbau bangkit dan hidup kembali, keluar dari kuburan.

Dialah Tuhan atas sorga. Dan bukan hanya sorga, Dialah Tuhan atas sorga dan bumi,
seluruh alam semesta ada di dalam tangan-Nya. Karena Dialah yang menciptakan itu
semua.

Bagi orang-orang yang memegang tradisi leluhur Cina atau belajar Konfusianisme,
mereka akan berdoa kepada langit (Tian), tetapi tanpa wahyu khusus dari Tuhan Allah,
mereka tidak memiliki konsep jelas tentang Tuhan. Walaupun tentu saja Tuhan dapat
memberikan anugerah umum dan secara misterius dapat menyelamatkan orang-orang
dengan anugerah Roh Kudus-Nya secara tersembunyi tentunya.

Tetapi tetap saja tanpa wahyu khusus dari Tuhan Allah yang secara jelas
menyingkapkan siapakah Tuhan, mereka tidak memiliki konsep yang jelas tentang
Tuhan. Dalam pengertian orang yang meraba-raba dan berdoa kepada sorga di dalam
anugerah umum, Kristuslah sorga itu sendiri. Segala yang baik, damai, sejahtera,
shalom, benar, kasih yang sempurna yang melenyapkan ketakutan, yang tidak
bersukacita atas ketidakbenaran tetapi menutupi kesalahan.

Di dalam tradisi Cina, ada yang menyembah Kaisar Langit, ada yang menyembah
dewa-dewi, dewa perang atau Guan Gong, atau Dewi Kwan Im, yang semuanya
berbeda-beda karakternya. Dan Langit itu sendiri misterius dan transenden.

Demikianlah Tuhan kita itu transenden dan misterius, tetapi pemeliharaan-Nya baik dan
memberikan Putra-Nya sendiri, Tuhan beserta kita. Tuhan sendirilah yang memberikan
kegelapan dan terang, Tuhan sendirilah yang memberi belas kasihan di balik awan
gelap ujian-Nya untuk mendewasakan manusia.

Seperti pada edisi sebelumnya, Tuhan memiliki belas kasihan di balik pemeliharaan-
Nya yang tidak kelihatan yang seolah-olah diam dan menghakimi. Behind a frowning
providence, there is a smiling face
. Di belakang awan gelap ada sinar matahari yang
terang.